Sedih rasanya hidup dalam kesendirian
Tiada tempat untuk mengadukan kesedihan
Teman memang banyak, kenalan pun dimana-mana
Namun tiada artinya bila tak menjadi penawar dahaga
Dahaga kehausan akan kasih sayang
Dahaga kehausan akan ketentraman
Dahaga kehausan akan cinta
Dahaga kehausan akan ibadah dan pahala tak terkira
Mata menjadi samar karena remangnya cahaya
Nafsu dapat menghancurkan karena lemahnya penjaga
Diri menjadi rapuh karena tiada teman bicara
Hati semakin keruh karena tiada yang mengkilaukannya
Titian ini kulalui dengan penuh hati-hati
Namun masih saja aku terjerat debu-debu berduri
Panjangnya jalan mungkin akan bisa terlintasi
Bila ada kawan sehati yang menemani
Rasul dalam kekalutan diselimuti khadijah dengan kelembutan
Namun diriku dalam keresahan hanya diselimuti kegelisahan
Rasul menjejaki dakwah dengan ditemani khadijah
Namun diriku mengarungi dakwah ditemani gundah
Kucari Kekasih di dunia
Sebagai penyejuk mata
Sebagai penawar hati
Sebagai teman seperjuangan dalam dakwah ini
Wahai Allah yang Maha Lembut
Bantulah aku menggapai surga
Wahai Murabbi dan Murabbiyah
Jadilah perantara mencarikan aku surga
Wahai Akhwat yang kuharap dan kunanti
Kuharapkan keikhlasanmu dengan hati
Kuingin engkau rela menerima apa adanya diri
Temanilah dan bantulah diriku menggenapkan separuh dien ini...
[Yuliana/voa-islam/hk]