View Full Version
Senin, 01 Mar 2010

Bikin Rasulullah Bangga, Yuk!

Nuansa peringatan Maulid Nabi masih terasa di minggu-minggu ini. Berbagai macam lomba dan perayaan digelar. Mulai dari lomba shalat hingga pidato bahkan lenggak-lenggok dengan busana muslim di atas panggung, semua ada komplet. Mulai dari anak TK hingga bangku kuliah, selalu saja membahas tentang lahirnya Nabi Muhammad yang yatim hingga menjadi Nabi. Sedikit sekali atau bahkan belum ada panitia lomba yang berinisiatif untuk menggelar acara yang berani tampil beda.

Acara berani tampil beda ini seharusnya lebih kreatif dalam mencerdaskan umat. Selain menghindari kebosanan, masyarakat butuh tampilan baru yang lebih bersemangat dan nyata. Mengetahui sejarah kehidupan Nabi tercinta memang perlu, tapi akan sangat jauh lebih perlu untuk mengetahui sepak terjang beliau dalam penerapan syariat Islam. Hal ini pas banget dengan kebutuhan bangsa ini yang semakin lama semakin amburadul akibat jauhnya umat dari pemahaman Islam itu sendiri.

Kamu sebagai remaja muslim yang cerdas pasti merasa bosan dengan peringatan Maulid yang isinya itu-itu melulu dari tahun ke tahun. Sudahlah panitianya kurang kreatif mengemas acara, pemahaman mereka terhadap Islam pun kurang tepat. Walhasil, isi lomba dan ceramah tak mengalami perkembangan yang bisa membangkitkan umat. Sayang banget kan kalo ternyata kehidupan Rasulullah yang sempurna ini dimaknai begitu sempit dengan hanya lomba dan ceramah.

...Maulid Nabi harus menjadi awal kesadaran untuk meneladani Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya ibadah ritualnya saja. Coba lihat bagaimana Rasulullah dengan konsisten menjalankan setiap perintah Allah...

Maulid Nabi harusnya menjadi awal bagi sebuah kesadaran untuk meneladani Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya ibadah ritualnya saja. Coba lihat bagaimana Rasulullah dengan konsisten menjalankan setiap perintah Allah yang tertuang dalam firman-Nya. Beliau tidak membeda-bedakan antara perintah shalat dengan menutup aurat, haramnya membunuh dengan haramnya riba, wajibnya dakwah dengan wajibnya mengingatkan penguasa, dll. Sami’na wa atho’na, saya dengar dan saya taat.

Bukan karena ada manfaat di sana, lantas yang haram menjadi halal dan begitu sebaliknya, yang halal menjadi haram. Persis seperti fenomena bunga bank yang jelas-jelas riba, lokalisasi pelacuran, minuman keras, privatisasi sumber daya alam, yang menurut Islam haram bisa menjadi halal karena ada kepentingan duniawi disitu. Begitu sebaliknya, nikah sirri (tanpa dicatat oleh negara), poligami, bahkan hingga dakwah tanpa kekerasan, bisa menjadi haram apabila dianggap tidak membawa manfaat duniawi.

Andai Rasulullah masih hidup, tentu beliau akan miris sekali melihat tingkah orang-orang ini yang mengaku umatnya. Betapa tidak tahu malunya mereka yang membela demokrasi, sekulerisme, kapitalisme dan pluralisme, ketika pada saat yang sama mengaku mencintai Nabi dan memperingati hari kelahirannya. Bahkan tak jarang mereka memutarbalikkan ayat demi agar paham kufur itu terlihat sesuai dengan Islam.

Banyak banget orang-orang seperti ini di sekitar kita. So, waspada saja ya. Yang harus kamu lakukan adalah semakin menambah keimanan dan wawasan keislaman tentang Islam kaffah jadi tak mudah digoyahkan oleh paham-paham rusak di luar Islam. Intinya, jangan sampai membuat Rasulullah sedih deh. Bikin Rasulullah bangga dengan kita sebagai bagian dari umatnya. Bila memang kita mengaku umat beliau, so…buang jauh-jauh ide kufur ke tong sampah peradaban dan ambil Islam saja sebagai pengatur kehidupan. Deal? Pasti donk itu ^_^
[Ria Fariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version