View Full Version
Selasa, 09 Mar 2010

Ayo Suarakan, Tolak Obama Masuk Indonesia!

Akhir-akhir ini banyak demonstrasi bertema menolak kedatangan Obama ke Indonesia. Sayangnya, media TV dan cetak tak begitu mengeksposnya. Bisa jadi langkah ini akan membuat rakyat awam mengira bahwa kedatangan Obama sangat diharapkan. Apalagi dengan latar belakang Obama yang pernah tinggal di Indonesia saat masih kecil, orang banyak menyangka wajar kedatangan tersebut untuk bernostalgia.

Bila saja yang datang bukan Obama yang presiden Amerika, kedatangan warga asing ke Indonesia memang hal yang wajar. Hal ini menjadi tidak wajar mengingat kebijakan politik Amerika terhadap umat Islam di seluruh dunia. Peristiwa tragis yang terus berlangsung hingga kini adalah pembantaian saudara-saudara kita di Palestina oleh Israel. Israel yang merupakan negara liliput karena kecilnya ini jadi sangat perkasa karena dukungan Amerika. Senjata-senjata canggih dipasok masuk Israel agar pembantaian warga Palestina semakin mudah.

Wajar jika rakyat Indonesia yang masih punya hati nurani menolak kedatangan Obama ke Indonesia. Mereka yang menerima Obama dengan tangan terbuka bisa saja orang awam yang jahiliyah alias bodoh informasi, atau orang bebal yang tahu tapi pura-pura tak mau tahu. Di zaman yang serba canggih seperti saat ini, rasanya tak masuk akal bila ada orang yang tak tahu betapa kejamnya kebijakan Amerika terhadap umat Islam. Kalau tuh orang tinggal di pedalaman hutan bersama hewan-hewan, sangat bisa diterima akal bila ia tak tahu. Tapi bila yang tidak tahu ini adalah sekolah-sekolah dan instansi-instansi yang menyambut Obama dengan antusias, maka sungguh naïf sekali.

...Di zaman yang serba canggih seperti saat ini, rasanya tak masuk akal bila ada orang yang tak tahu betapa kejamnya kebijakan Amerika terhadap umat Islam....

Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang pantas dikasihani. Bagaimana tidak, bila seorang bandit datang dengan berlumuran darah korban pembantainnya malah disambutnya dengan gegap gempita dan riang gembira. Walhasil, tanpa sadar mereka akan menjadi korban berikutnya yang malah mempersilakan sang pembantai dengan tangan terbuka.

Kaum muslimin memang memuliakan tamu. Itu pun dengan catatan si tamu bukanlah pembunuh saudara sendiri. Tapi bila track record si tamu adalah sosok pembunuh, maka pantang bagi tuan rumah untuk menyambutnya. Coba bayangkan saja bila orang tua atau adikmu yang masih bayi dibunuh oleh seseorang dan kemudian orang itu bertamu ke rumahmu. Masa iya kamu akan menyambutnya dengan riang gembira?

Itulah gambaran sosok Obama sebagai presiden Amerika yang akan bertamu ke Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam. Meskipun Obama berkulit hitam dan neneknya beragama Islam, so what? Toh faktanya, siapa pun yang menjadi presiden Amerika maka kebijakan politiknya juga harus mengikuti garis yang telah ditetapkan oleh negara tersebut. Dan kalo kamu cerdas, lobi Yahudi di Amerika sangatlah kuat sehingga mampu mendikte siapa pun yang menjadi pemimpinnya. Jadi kulit hitamnya Obama tak ada kaitannya dengan keberpihakan Obama pada orang kulit berwarna semisal Indonesia. Apalagi dikaitkan dengan nenek Obama yang Muslim, jaka sembung naik ojek alias gak nyambung jek!

...Obama sendiri adalah penganut Kristen. Apakah lantas orang ini membela kepentingan kaum muslimin? Enggak banget! Mereka juga bertekuk lutut di bawah kaki penjajah kapitalis...

Jangankan nenek Obama yang muslim dan Obama sendiri adalah penganut Kristen, pemimpin-peminpin negeri muslim lainnya banyak kok yang beragama Islam. Apakah lantas orang-orang ini kemudian membela kepentingan kaum muslimin? Enggak banget! Mereka juga bertekuk lutut di bawah kaki penjajah kapitalis. Untuk saat ini tak ada pemimpin muslim yang bisa diandalkan karena memang system yang ada tak memungkinkan pemimpin yang baik itu muncul.

Pemimpin yang bisa melepaskan diri dari cengkeraman penjajah kapitalis hanya ada di sistem yang memang mampu mandiri di atas kaki sendiri. System inilah yang akan menggilas system-sistem kufur lainnya. Nama pemimpin system ini adalah Khalifah di bawah naungan system Khilafah Islamiyah.

Sementara system ini masih belum eksis di tengah-tengah kaum muslimin, maka wajib bagi kita semua untuk mengupayakan berdirinya lagi. Dan langkah kecil itu berawal dari diri sendiri yang dengan lantang menolak kehadiran musuh pembunuh umat Islam. Kamu bisa sebarkan ide ini di tengah teman-temanmu, keluargamu dan juga mungkin guru-gurumu. Bikin tulisan agar bisa dibaca banyak orang tentang perlunya menolak kedatangan si pembunuh di rumah kita.

Semoga langkah kecil ini bisa menjadi kekuatan tersendiri bila dilakukan secara serempak. Biar Amerika melihat bahwa kita punya sikap, bukan sekadar bangsa yang bisa membebek pada mereka. Biar Obama juga mikir tentang sebab dan alasan penolakan atas kedatangan dirinya sehingga dia segera bertaubat. Ingat, kakek neneknya adalah muslim, dan Obama telah membunuh banyak umat Islam lainnya dengan kebijakan Amerika yang terus membela Israel laknatullah.

...Ayo terus suarakan, Tolak Obama Masuk Indonesia karena kita tidak mau kedatangan tamu pembunuh...

So, jangan pernah berhenti bergerak dan berjuang meski kamu masih muda dan remaja ya. Ayo terus suarakan, Tolak Obama Masuk Indonesia karena kita tidak mau kedatangan tamu pembunuh. Tetap semangat! [riafariana/voa-islam.com]

Baca berita terkait:

  1. Tifatul vs. Presiden Amerika: Dulu Menghujat, Sekarang Menghormat
  2. Jika Obama Bertemu Ba'asyir, Apa yang Terjadi?
  3. Simbol Kekejaman Barat terhadap Muslim, Obama Ditolak Seribu Ulama

latestnews

View Full Version