View Full Version
Senin, 15 Mar 2010

UNAS, Produk Kapitalis yang Gagal

DETIK-DETIK menjelang Ujian Akhir Nasional (UNAS) seperti ini bikin hati dag-dig-dug. Persiapan sudah matang, belajar juga sudah mentok, kesehatan juga prima, kira-kira kurang apa lagi ya? Kalo ikhtiar sudah maksimal kayak gini, serahkan semuanya sama Allah. Lagian Unas bukan monster pemangsa segala yang harus kamu takuti kok. Unas adalah satu fase ujian yang harus kamu lalui agar bisa naik ke jenjang berikutnya. Jadi, biasa aja lagi.

Unas memang kontroversi di negeri ini. Banyak yang pro tapi tak sedikit yang kontra. Terlepas dari semua itu, Unas adalah sebuah keharusan bagi kamu yang duduk di sekolah baik dasar, menengah pertama ataupun atas. Nasib seorang murid, seolah-olah ditentukan hanya dalam hitungan jam saja. Hasil jerih payah selama bertahun-tahun sebelumnya dianggap tidak ada bila murid tidak bisa mencapai angka minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. Pantas saja semua pihak jadi berkeringat dingin menghadapi yang namanya Unas ini.

Unas memang penentu kelulusan, untuk saat ini. Tapi Unas bukan segalanya. Hasil Unas bukan jaminan bahwa kamu adalah anak yang pintar, cerdas dan nantinya sukses. Banyak banget kok yang hasil Unasnya tidak alami karena guru, kepala sekolah bahkan sampai dinas pendidikan daerah setempat ikut curang. Nilai murid-murid jadi bagus dan semua dinyatakan lulus.

… Inilah hasil pendidikan negeri kita. Curang sudah ditanamkan sejak di sekolah. Tak heran bila ketika jadi pejabat dan pemimpin, mereka membuat ulang. Korupsi dan suap jadi merajalela. Tragis!…

Inilah hasil pendidikan negeri kita. Curang sudah ditanamkan sejak di sekolah. Tak heran bila ketika jadi pejabat dan pemimpin, mereka membuat ulang. Korupsi dan suap jadi merajalela. Tragis! Jangan mau jadi korban keadaan. Kita, saya dan kamu bisa kok merubah kondisi ini paling tidak dari diri sendiri dulu.

Sebagai murid, kamu harus punya rasa percaya diri. Kepercayaan diri yang berasal dari persiapan yang matang menghadapi Unas inilah bekal kamu untuk tak gentar menjelang hari H ujian. Yakin saja sama kemampuan sendiri, tak usah terpancing untuk berbuat curang meskipun pihak sekolah sudah menyiapkan kunci jawaban. Ingat, langkah yang kamu ambil saat ini menentukan kualitas dirimu beberapa tahun ke depan.

Bila kamu lulus dengan hasil jerih payah sendiri, kamu akan bangga karenanya. Kamu berhak dengan nilai tersebut. Bila pun kamu tak lulus karena ada mata pelajaran yang tak mencapai nilai minimal, kamu tetap bisa berbangga diri. Paling tidak, kamu tidak tergoda untuk berbuat curang di saat hampir semua orang melakukannya. Kamu tetap bisa mempunyai harga diri dan kebanggaan baik di hadapan manusia atau pun di hadapan Allah karena kejujuranmu.

Unas bukan segalanya. Tidak lulus Unas bukan kiamat. Unas hanya salah satu produk pendidikan ala kapitalis yang menentukan prestasi siswa sebatas angka. Selama kamu sudah maksimal ikhtiar, hasil akhir bukan lagi urusanmu. Tidak lulus Unas, pasti ada rahasia indah di baliknya yang untuk saat ini masih belum mampu kamu singkap. Jangan kecil hati. Jangan putus asa apalagi memutuskan mati bunuh diri. Na’udzubillah.

Mengulang setahun ke depan atau ambil Kejar paket C adalah pilihan yang bisa kamu ambil apabila tak lulus Unas. It’s okay. Tidak seharusnya kamu bersedih bahkan sebaliknya kejadian ini malah akan mampu membuat kamu berpikir lebih cerdas lagi. Ada apa sih di balik semua ini?

Penjajahan, itu jawabnya. Penjajahan dalam semua aspek kehidupan termasuk pendidikan nasional. Maka sudah bukan zaman lagi berpangku tangan. Ayo bergerak dalam barisan untuk merubah diri dan negeri menjadi bangsa yang merdeka. Gimana caranya? Ngaji donk! Makanya gaul dengan ngaji, so pasti kamu bakal ngerti masalah dalam dan luar negeri. Ini baru remaja Islam cerdas berkualitas. Mau kan kamu jadi yang kayak gini? So, pasti donk! ^_^ [riafariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version