TANGGAL 22 April diyakini oleh sebagian masyarakat dunia sebagai hari Bumi. Pada peringatan ini, masyarakat diseru untuk peduli lingkungan, lebih mencintai bumi dan tidak merusaknya. Pemanasan global, tingkat polusi yang makin tinggi, hutan yang makin habis, efek rumah kaca, dan juga semakin minimnya air bersih menjadi latar belakang hari bumi yang bertema 'Dow Live Earth Run for Water'. Di Indonesia, acara ini diselenggarakan oleh banyak artis ibukota dengan tajuk konser Live Earth.
Kaka Slank menciptakan sebuah lagu untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya air bagi kehidupan, sehingga kita harus turut serta dalam memeliharanya. Nadine juga membacakan puisi ciptaannya di acara tersebut. Sekilas, memang bagus upaya para artis tersebut untuk peduli dengan bumi dan kelestariannya. Namun ada yang janggal ketika penulis melihat liputan acara tersebut di salah satu chanel TV nasional.
Artis cowok memakai pakaian sewajarnya, hanya Kaka saja yang memilih telanjang dada sehingga (maaf nih ya) kelihatan ‘udel’nya atau pusar. Trus, artis cewek yang saat itu diwakili oleh Nadine yang sedang membacakan puisinya dan Marshanda tak jauh di belakangnya, memakai pakaian yang minim. Mayoritas aurat kedua artis cantik ini diumbar bebas pada peringatan hari Bumi.
… beginikah hari Bumi dimaknai? Audiens datang dan melihat bukan untuk mendengarkan pentingnya air bersih bagi bumi tapi lebih kepada menikmati aurat para artis yang diobral bebas…
Timbul satu pertanyaan kritis, beginikah hari Bumi dimaknai? Audiens datang dan melihat bukan untuk mendengarkan pentingnya air bersih bagi bumi tapi lebih kepada menikmati aurat para artis yang diobral bebas. Apalagi mengingat peringatan hari Bumi yang hanya berselang satu hari dengan Hari Kartini, hal ini tentu saja sangat mengenaskan. Baru saja para perempuan Indonesia merayakan emansipasi yang konon katanya dipelopori oleh Kartini. Meskipun hal ini masih sangat dipertanyakan kebenarannya (baca artikel terkait dengan Kartini tentang hal ini).
Apakah sebatas ini saja emansipasi yang dimaknai oleh para artis tersebut? Ah…mereka kan para selebritis yang memang bermodalkan kecantikan dan fisik saja sebagai modal utama. Mungkin sebagian dari kamu berpikiran seperti itu. Tapi bagaimana pun, seorang public figure harusnya mempunyai tanggung jawab moral bukan saja kepada masyarakat, tapi juga diri sendiri dan Tuhannya. Parahnya, banyak di antara mereka yang di KTP-nya berstatus muslimah juga.
Itu dari segi umbar aurat di moment hari Bumi. Dari segi keberhasilan kampanye semacam ini, tak akan ada artinya ketika masyarakat saja yang diimbau untuk peduli. Padahal perusak alam yang utama seringkali adalah kebijakan pemerintah yang sangat memihak kepada mereka yang berduit. Siapa punya duit dan mampu menyuap jajaran birokrat, maka dialah yang punya hak untuk membabat habis hutan sehingga air bersih langka. Bila sudah begini, masyarakat mau apa? Penghematan air yang sudah dilakukan menjadi mentah kembali.
Jadi kepedulian pada kelestarian bumi dan air bersih tak bisa tidak harus melibatkan pihak yang mempunyai kekuasaan dalam hal ini negara. Tapi bila negara sudah didominasi oleh para koruptor, tukang suap yang juga gampang disuap, dan banyak orang-orang tidak amanah lainnya, maka jangan harap deh masalah bumi akan selesai. Selalu saja yang punya uang dan dekat dengan kekuasaan yang akan menang meskipun mereka salah.
Jadi intinya, system yang ada sekarang ini tidak bagus bagi perkembangan bumi dan manusianya. Sistem kapitalisme inilah biang kerok segala masalah yang ada. Mulai dari bumi yang makin rusak hingga penghuninya juga tak ketinggalan. Marilah kita kembalikan hari bumi ini ke tempat semestinya tanpa ada noda di dalamnya. Meskipun tanpa dirayakan, dengan kesadaran dan keimanan penuh para penghuninya, insya Allah bumi akan bisa diselamatkan. [RiaFariana/voaislam.com]