View Full Version
Kamis, 02 Sep 2010

I'tikaf yang Ternoda oleh Generasi 'Si Boy'

Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Semua orang menanti dan merindunya. Ada malam yang lebih baik dari seribu bulan bernama Lailatul Qadr terutama di malam-malam ganjil. Hampir semua masjid terutama masjid utama di setiap wilayah dan kota penuh sesak oleh orang yang beri’tikaf untuk memburu kebaikan di malam tersebut. Bahkan tak jarang, bayi yang masih berusia terhitung bulan pun diajak dan ditidurkan di lantai beralas kain menemani sang ibu beri’tikaf.

Pemuda dan pemudi pun tak mau ketinggalan. Mereka asyik berdua-duaan di pojokan meramaikan suasana masjid yang semakin temaram. Loh?  Gak salah nih? Pacaran apa i’tikaf ini?

Sobat muda, bahagia rasanya melihat masjid semakin ramai  di akhir-akhir menjelang bulan Ramadhan. Tapi di sisi lain, miris rasanya melihat keramaian yang seharusnya dibalut kesucian itu menjadi ternoda dengan ulah muda-mudi yang memanfaatkan situasi. Ketika setan penggoda manusia dirantai dan dibelenggu di bulan suci Ramadhan ini, ternyata mereka inilah yang berubah menjelma menjadi setan berbentuk manusia sendiri.

Esoknya mereka ini saling bertukar pengalaman dengan teman lainnya bahwa malam sebelumya sudah i’tikaf di masjid ini dan itu. Ya…ternyata i’tikaf saat ini telah naik level menjadi brand image gengsi tersendiri. Yang cowok beri’tikaf malamnya, tapi sorenya asyik pacaran dan indehoi di kafe dengan cewek non mahram. Yang cewek pun begitu, malamnya khusyuk berurai airmata i’tikaf di masjid, tapi esoknya sekeluar dari masjid, kembali pamer aurat lagi.

…Ketika Islam dimaknai hanya sebagai sebuah ritual semata, maka seperti itulah kejadiannya. Rajin baca Qur’an, shalat, dan itikaf di satu sisi. Tapi di sisi lain, rajin pacaran, rajin ke diskotek, rajin pamer aurat dan berbagai hal negatif…

Apa penyebab semua ini terjadi? Kemunduran pemahaman umat atas agama yang dipeluknya sendiri bahkan sedari ia kecil. Ketika Islam dimaknai hanya sebagai sebuah ritual semata tanpa mempunyai efek positif dalam kehidupan sehari-hari, maka seperti itulah kejadiannya. Rajin baca Qur’an, rajin shalat, dan rajin i’tikaf di satu sisi. Tapi di sisi lain, rajin pacaran, rajin ke diskotek, rajin pamer aurat dan berbagai hal negative lainnya di sisi lain. The next generation of si Boy hadir lagi. Kamu tahu apa itu generasi si Boy?

Si Boy ini adalah tokoh fiksi dalam sebuah film berjudul Catatan Si Boy di era tahun 80-an. Cowok ini rajin shalat tapi juga rajin ke diskotek dan pacaran. Generasi STMJ alias Shalat Terus Maksiat Jalan. Ih…na’udzubillah. Sayangnya, fenomena seperti ini mulai marak lagi akhir-akhir ini sebagaimana dipaparkan di awal tulisan. Hak dan batil dicampur aduk seumpama air susu diaduk bareng air comberan. Waks….muntah-muntah pastinya deh kamu minum campuran aneh bin ajaib ini. Sama seperti kebaikan dan kemaksiatan yang dicampur aduk pasti akan menimbulkan rasa muak dalam diri.

Keanehan ini tak bisa dibiarkan untuk terus terjadi. Harus ada sebuah upaya nyata untuk mencegah atau paling tidak mengurangi wabah ‘penyakit’ ini menular ke mana-mana. Kalo kamu ketemu dengan orang-orang tipe ini terutama di masjid yang seharusnya suci dan terjaga interaksi antar lawan jenis, tegur saja secara halus. Ingatkan mereka untuk kembali ke tempat masing-masing, karena biasanya tempat i’tikaf laki-laki dan perempuan dipisah. Bila tetap ngeyel, maka laporkan saja pada pengurus masjid. Bila pengurus masjid cuek, maka ingkari saja dalam hati dan ini adalah selemah-lemahnya iman. Mau bagaimana lagi?

Ke depannya, kamu harus bertekad untuk merubah keadaan ini menjadi lebih baik dengan lebih giat lagi. Dakwah ke kalangan remaja yang memang suka nekad dan ngeyel harus lebih ditingkatkan. Kamu bisa melakukannya dengan lisan atau bahkan tulisan. Jangan khawatir, Allah melihat upayamu untuk merubah kondisi ini. Mengenai hasilnya, serahkan semuanya pada-Nya saja. Yang penting kamu sudah berusaha sehingga tahun depan bila masih diizinkan bertemu Ramadhan lagi, tak perlu ada fenomena i’tikaf yang ternoda oleh generasi macam si Boy ini. Insya Allah ^_^ [riafariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version