View Full Version
Jum'at, 11 Oct 2013

Smart Teen (12): PENGHAYAL VS PENAKLUK

Sahabat Smartteen Voa-islam,

Negara adidaya masa kini yakni Amerika banyak membuat film-film yang menggambarkan sosok para pahlawan.  Film-film tersebut dikemas semenarik mungkin sehingga para penontonnya menjadi terbius akan kehebatan sosok pahlawan yang fiktif,  yang tidak pernah ada dan terbukti keberadaannya.  Sosok fiktif tersebut digambarkan bentuk dan dikreasikan memiliki sesuatu diluar jangkauan manusia seperti mengeluarkan jaring laba-laba dari pergelangan tangan, berubah menjadi monster ketika marah dan berbagai macam lainnya yang diperlihatkan seolah-olah itu ada. Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa mereka hanyalah para penghayal yang membuat suatu kreasi tanpa dasar yang jelas. 

Berbeda halnya dengan kaum kafir Amerika yang membuat berbagai bentuk superhero khalayan, umat Islam jauh sebelum kemunculan film-film  tersebut telah banyak melahirkan para pahlawan yang terbukti dan nyata keberadaannya karena para ahli sejarah dan bukti sejarah telah menjelaskan. Para pahlawan umat Islam tidak pernah berkhayal dalam mewujudkan segala sesuatunya,  tetapi para pahlawan Islam benar-benar melakukan dengan keadaan fitrah manusia.  Mereka memperhitungkan segala hal dan tawakkal bahwa hanya dengan bantuan dan izin Allah mereka bisa menjadi para penakluk kebiadaban, kebodohan, penindasan, sebagaimana Rasulullah  menaklukan kota Mekkah dari belenggu kaum yang menghinakan kaum lemah, begitupula kekuatan seorang pemimpin umat Islam pada tahun 837 M demi menyelamatkan kehormatan seorang muslimah yang berteriak memanggil pemimpinnya: "waa Mu'tashim?" karena dilecehkan oleh orang romawi  pada saat itu menyebabkan 30.000 orang Romawi tewas dan 30.000  lainnya ditawan, nama penyelamat kehormatan muslimah tersebut masih dikenang oleh umat Islam ialah Khalifah Al-Mu'tashim Billah yang rela menerjunkan ribuan pasukan demi menjaga kehormatan seorang muslimah dan ketika bertemu dengan muslimah tersebut ia bertanya: "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku ?". Selain itu juga ada kisah pasukan yang berhasil memindahkan 73 kapal dengan cara mendaki bukit yang terjal hanya dalam waktu semalam, dan berhasil menembus tembok terkuat pada zaman tersebut, merekalah para pasukan penakluk kota konstantinopel di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih (1453 H/857 M).

Kisah mereka bukanlah sebuah hal yang fiktif namun kisah heroik mereka nyata dan telah terbukti.

Lantas apa yang mengahalangi kita untuk dapat menjadi seperti para penakluk tersebut?! Mereka sama seperti kita,  mereka memiliki keyakinan yang sama dengan kita,  mereka dan kita memiliki petunjuk yang sama yaitu Al-Quran. Yakinlah kita dapat menjadi seperti mereka, karena apa yang mereka lakukan adalah atas dorongan aqidah. Dan seharusnya kita adalah generasi yang menjadi penakluk penindasan saat ini dengan berjuang mewujudkan kembali kehidupan Islam yang menyejahterakan.

Kontras sekali perbedaan antara kita dan mereka, mereka membuat motivasi dengan hal yang fiktif (khayalan), sementara kita umat Islam dimotivasi oleh orang-orang sholeh terdahulu bahwa tak ada yang tak mungkin selama umat Islam bersatu dan meyakini janji Allah.Swt. Ingatlah apa yang telah Allah katakan dalam Al-quran "kalian umat (Islam) adalah umat yang terbaik...", inilah fitrah kita sebagai umat Islam. Selama kita berpegang teguh pada syariatNya niscaya kekuatan kita dapat menaklukkan segala kedzaliman di bumi ini. InsyaAllah.

--------------------

Muhammad Rizki

Nama Pena: Nurahimul Kahfi

FB: Muhammad Rizki

Twitter: @ammad_rizki

HP: 085754155518

--------------------

Fakta baru Penemu Benua AMerika :

Ini Bukti Laksamana Cheng Ho Penemu Amerika, Bukan Columbus?

Oleh Elin Yunita Kristanti (liputan6)
Ini Bukti Laksamana Cheng Ho Penemu Amerika, Bukan Columbus?
(dailymail.co.uk)
Liputan6.com, Ini yang tertulis dalam sejarah: pedagang asal Genoa, Italia, Christopher Columbus memimpin armada kapal menyeberangi Samudera Atlantik. Ia tiba di 'dunia baru' pada tanggal 12 Oktober 1492.

 

'Dunia baru' itu yang kemudian disebut Benua Amerika. Meski hingga kematiannya, Columbus yakin benar, ia menemukan rute baru dan berhasil telah mendarat di Asia -- di tanah yang digambarkan Marco Polo.



Namun, sebuah salinan peta berusia 600 tahun yang ditemukan di sebuah toko buku loak mengancam status Columbus sebagai penemu Amerika. Juga menjadi kunci untuk membuktikan bahwa orang dari Negeri China yang pertama menemukan benua itu.

Dokumen tersebut konon berasal dari suatu ketika di Abad ke-18, yang merupakan salinan peta 1418 yang dibuat Laksamana Cheng Ho, yang menunjukkan detil 'dunia baru' dalam beberapa sisi.

Klaim bukti bahwa laksamana China memetakan Belahan Bumi Barat (Western Hemisphere) lebih dari 70 tahun sebelum Columbus, adalah salah satu klaim yang dimuat penulis Gavin Menzies dalam buku barunya, 'Who Discovered America?', yang diluncurkan jelang Hari Columbus tahun ini.

"Kisah tradisional bahwa Columbus menemukan 'dunia baru' adalah fantasi belaka," kata dia seperti dimuat Daily Mail, 8 Oktober 2013.

Ia bahkan yakin, Columbus memiliki salinan peta Cheng Ho saat mengarungi samudera menuju Amerika.

Menzies juga mengatakan, armada megah kapal China yang dipimpin Cheng Ho berlayar di sekitar daratan Amerika Selatan, 100 tahun sebelum Ferdinand Megellan -- orang pertama yang berlayar dari Eropa ke Asia, orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia.

Lebih jauh lagi, Menzies mengklaim, pemukim pertama Belahan Bumi Barat tidak berasal dari 'Jembatan Selat Bering', tapi pelaut China yang pertama melintasi Samudera Pasifik sekitar 40 ribu tahun lalu.

Ia juga menulis, penanda DNA membuktikan Indian Amerika dan pribumi lainnya adalah keturunan para pemukim dari Asia.

Bukti Peta

Klaim bahwa Cheng Ho menemukan Amerika, bukan kali ini saja diungkap Menzies. Ia pernah mempublikasikannya tahun 2002 lalu. Bedanya, di buku terbarunya, ia menyertakan salinan peta yang ditemukan seorang pengacara di Beijing, Liu Gang di buku loak -- yang ia klaim memperkuat teorinya.

Ia bersikukuh, peta itu jelas-jelas menunjukkan sungai dan perairan di Amerika Utara, demikian juga dengan daratan Amerika Selatan.

Sebelumnya, si penemu peta, Liu mendapatkan pengakuan dari balai lelang Christie's bahwa dokumennya kuno -- dari Abad ke-18, bukan palsu.

Dari peta itu, Menzies juga berkonsultasi dengan tim sejarawan yang menganalisa tulisan yang tertera di sana. Lalu, ia menyimpulkan, peta itu aslinya dibuat pada masa Dinasti Ming -- periode pemerintahan di China yang berlangsung tahun 1368-1644.

Salah satu wilayah dari peta, diyakini Menzies mengacu pada Peru. "Di sini orang-orang mempraktekkan agama Paracas. Di sini juga orang-orang mempraktekkan pengorbanan manusia," demikian ujar dia dalam bukunya.

Menzies menambahkan, apalagi ada banyak istilah China yang digunakan di sejumlah kota dan wilayah di Peru. Dalam peta kuno Peru, misalnya, ada istilah 'Chawan' -- tanah yang disiapkan untuk disemaikan dan 'Chulin' yang artinya kayu atau hutan.

Pemukim dari Asia

Menzies tak diakui sebagai sejarawan dan bukan lulusan universitas ternama. Dia adalah bekas serdadu di kapal perang milik Angkatan Laut Inggris. Tapi, ia bukan amatiran.

'Who Discovered America?' adalah buku keempatnya di mana ia berusaha menulis kembali sejarah dalam kaca mata Timur.

Namun teori-teorinya yang 'pro-Asia' tidak diterima oleh komunitas akademik. Pada 2008, profesor sejarah University of London, Felipe Fernandez-Armesto mengatakan, buku Menzies sekelas buku kisah hidup Elvis Presley yang dijual di supermarket atau kisah hamster alien.

Debut Menzies dimulai pada 2002 lalu dalam bukunya, '1421: The Year China Discovered the World' -- yang menyebut Laksamana Ceng Ho mencapai Eropa dan Afrika, juga melintasi Samudera Pasifik, ke Belahan Bumi Barat.

Dia mengklaim Cheng Ho tak hanya menemukan dunia baru pada 1421, tapi meninggalkan koloni di sana. Armadanya juga berlayar di sekitar ujung Amerika Selatan - melalui Selat Megellan sekitar Teluk Meksiko dan sampai Mississippi .

Sementara dalam buku barunya, Menzies fokus pada teori tentang orang Asia yang berhasil sampai ke Amerika Utara dan Selatan jauh sebelum Cheng Ho. "Setidaknya 40 ribu tahun lalu," tulis dia. Dari laut.

Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa manusia pertama menghuni Belahan Bumi Barat sekitar 13.000 sampai 16.500 tahun yang lalu.

Teori universal di kalangan para akademisi adalah, manusia tiba di 'dunia baru' dengan menyeberangi 'Jembatan Selat Bering' -- lewat tanah menghubungkan antara Asia dan Amerika Utara.

"Semakin saya berpikir tentang teori Bering Straight, makin terasa konyol," kata Menzies. Menzies mengatakan ide bahwa manusia mampu menyeberangi Samudra Pasifik di masa sekitar 40 ribu SM tak sedramatis kedengarannya.

"Jika Anda masuk ke bak mandi plastik, arus juga akan membawa Anda ke sana," kata dia. "Kuncinya ada pada arus." Jadi, siapa penemu benua Amerika? (Ein)

AYO KIRIM ARTIKEL SMART TEEN PENGGUNCANG DUNIA!

Ayo Smart teen, kirimkan tulisan kamu yang mampu mengguncang dunia! Tunjukkan pada dunia bahwa remaja Islam siap menghadapi tantangan dan serangan arus globalisasi media yang cenderung mendeskreditkan kesucian dan keagungan islam. 

Tunjukkan keberanian dan pengorbanan cara kamu dan bagaimana kamu tunjukkan kegigihan kamu kalo #islampengorbanangue

Sebarkan bahwa tulisan dan amar ma'ruf kamu bagi Islam adalah sikap final melanggengkan keberkahan di muka bumi Allah azza wa jala...

Kirimkan Tulisan kamu hingga 11 November 2013 ke alamat redaksi smart teen:

[email protected]


latestnews

View Full Version