View Full Version
Ahad, 22 Dec 2013

Mengenal Isa Al Masih & Hukum Ucapan 'Selamat Natal'

MENGENAL ISA AL MASIH & HUKUM UCAPAN SELAMAT NAKAL

Seperti kebiasaan tiap bulan Desember kaum nasrani selalu merayakan natal dan tahun baru. Khususnya di Indonesia perayakan natal bersama bahkan di hadiri oleh pejabat pemerintah bahkan presiden sendiri. Dengan dalih toleransi, sebagian muslim dengan mudahnya mengucapkan selamat natal bagi mereka. Bagaimana seharusnya sikap seorang muslim terhadap perayaan natal tersebut, dan bagaimana kedudukan Nabi Isa as di Al-Qur'an dan kemurkaan Allah terhadap orang kafir (Yahudi & Nasrani )

Al-Masih Isa Putra Maryam adalah makhluk Allah swt

Allah berfirman, “Bagi Allah, proses kejadian, “Isa seperti proses, kejadian Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepada tanah itu; “Jadilah.” Maka Adam pun jadi. Wahai Muhammad, kisah dalam Al-Qur'an ini benar datang dari sisi Tuhan kamu. Karena itu janganlah kamu termasuk orang yang meragukan kebenaran kisah ini. (QS Ali Imran [3]59-60)

Al Masih adalah seorang Rasul dan ibunya adalah seorang yang benar.

Allah berfirman, “Al-Masih bin Maryam hanyalah seorang rasul. Sebelum itu telah berlalu beberapa orang rasul. Ibunya adalah seorang perempuan yang sangat jujur. Wahai manusia, Al-Masih dan Maryam memakan makanan yang biasa kalian makan. Wahai Muhammad, pikirkanlah bagaimana Kami menjelaskan tentang al-Masih dan Maryam kepada kaum Nasrani. Kemudian pikirkanlah bagaimana kaum Nasrani karena dosa-dosa mereka itu mereka menjadi sesat (QS Al-Ma'idah [5]75)

Sungguh Isa hanyalah seorang hamba yang Kami karuniai kenabian. Kami jadikan dia sebagai teladan yang baik bagi Bani Israil. (QS Az-Zukhruf[43]59)

Allah menerangkan bahwa, Isa as adalah seorang yang dilahirkan dari seorang wanita, di asuh ibunya, memakan makanan, dia adalah makhluk seperti makhluk-makhluk yang lain dan tidak seorang pun yang menyangkal adanya sifat-sifat Nabi Isa.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, Apakah patut orang yang diasuh seorang manusia itu dianggap sebagai Tuhan?

Allah berfirman, “Wahai kaum Yahudi dan Nasrani, janganlah kalian menambahkan sesuatu yang tidak diajarkan Allah dan Rasul-Nya pada agama kalian. Janganlah kalian mengatakan sesuatu yang tidak benar, lalu kalian atas nama agama Allah. Al-Masih Isa bin Maryam adalah utusan Allah dan titah-Nya. Isa bin Maryam ruh yang telah Allah berikan kepada Maryam. Karena itu, berimanlah kalian kepada Allah dan para rasul-Nya. Janganlah kalian mengatakan bahwa Allah itu tiga berhentilah kalian dari perkataan dusta itu. Hal itu lebih baik bagi kalian. Allah adalah Tuhan Yang Esa. Mahasuci Allah dari mempunyai anak, semua yang ada di langit dan di bumi hanyalah milik-Nya. Cukuplah Allah sebagai saksi atas kebenaran keesaan-Nya (QS An-Nisa [6]171)

Nabi Isa tidak mengajarkan Allah mempunyai anak

Allah berfirman, “Wahai Muhammad, ingatlah ketika Allah berfirman kepada Isa, “Wahai Isa bin Maryam, apakah engkau di dunia dahulu berkata kepada manusia, “Jadikanlah aku dan ibuku dua tuhan yang disembah selain Allah? Isa berkata; “Mahasuci Engkau ya Allah. Aku sama sekali tidak pernah mengatakan sesuatu yang bukan menjadi hakku. Jika aku mengatakan hal semacam itu, maka Engkau mengetahuinya, Engkau mengetahui yang ada dalam dadaku tetapi aku tidak mengetahui apa yang ada dalam diri-Mu. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib. Aku sama sekali tidak pernah berkata kepada kaum Yahudi, kecuali apa yang telah Engkau perintahkan kepadaku. Aku katakan kepada mereka; “Wahai kaum Yahudi, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian.' Aku menjadi saksi bagi kaum Yahudi selama aku ada di tengah-tengah mereka. Tetapi setelah Engkau mengambil aku dari tengah mereka, Engkaulah sendiri yang mengawasi kaum Yahudi itu. Engkau Maha Mengetahui semua kejadian di dunia  (QS Al-Ma'idah [5]116-117)

Orang yang mengatakan Allah punya anak adalah kafir

Allah berfirman, “Allah tidak pernah mengambil seseorang menjadi anak-Nya. Tidak ada tuhan-tuhan lain bersama-Nya. Jika ada tuhan-tuhan lain bersama-Nya, pasti tiap-tiap tuhan akan berusaha mengalahkan yang lain dalam menciptakan sesuatu. Allah Mahasuci dari semua keyakinan sesaat yang diyakini oleh orang-orang Musyrik (QSAl-Mu'minuun[23]92)

“Janganlah kalian mengadakan dua Tuhan, karena Tuhan yang sebenarnya hanyalah Tuhan Yang Esa. Oleh karena itu, takutlah kalian kepada-Ku saja (QS An-Nahl[6]51)

Wahai Rasul, tanyakan kepada manusia, “Siapakah tuhan yang memberi kalian petunjuk ketika kalian berada di tengah kegelapan darat dan luat? Siapakah tuhan yang mengirimkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului turunnya hujan sebagai rahmat-Nya? Patutkah ada tuhan selain Allah? Allah Mahatinggi dari tuhan-tuhan mereka sekutukan dengan Allah. (QS An-Naml[27]62)

Apakah tuhan-tuhan yang dibuat oleh kaum musyrik dari benda-benda itu dapat menghidup kan kembali orang yang telah mati? Sekiranya di langit dan di bumi ada ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya tuhan-tuhan itu berebut kekuasaan sehingga langit dan bumi menjadi rusak. Karena itu. Tuhan penguasa Arsy Mahasuci dari keyakinan-keyakinan sesatu yang mereka katakan (QS Al-Anbiyaa[21]21-22)

Wahai Muhammad, katakanlah kepada orang-orang musyrik, “Kalau ada tuhan-tuhan selain Allah seperti yang mereka katakan, tentulah tuhan-tuhan itu akan berebut jalan menuju ke Arsy. Allah Mahasuci lagi Mahatinggi dari segala macam kelemahan yang dikatakan oleh orang-orang musyrik. Allah Mahamulia dengan kemuliaan yang amat agung. (QS Al-Israa[7]42-43)

Orang-orang yang berkata, “Al-Masih bin Maryam adalah Allah.” Mereka itu telah kafir. Wahai Muhammad, katakanlah kapada kaum Nasrani; “Siapakah yang dapat mencegah kehendak Allah, sekiranya Allah mau membina sakan Al-Masih bin Maryam, ibunya dan semua makhluk yang ada di bumi ini? Semua kekuasaan di langit dan di bumi, serta yang ada di antara langit dan bumi adalah milik Allah semata-mata. Allah mencitpakan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Allah Maha Berkuasa untuk berbuat apa saja (QS Al-Maidah[5]17)

Allah menyangkal adanya anggapan, bahwa Isa beserta ibunya mempunyai sifat ketuhanan, keduanya adalah hamba Allah. Dia menciptakan keduanya dan seluruh makhluk sesuai dengan kehendak-Nya. Zat Yang Maha Pencipta itulah Yang Maha Kuasa, sedang yang diciptakan adalah sebagai makhluk yang lemah. Allah menjadikan Isa bin Maryam tanpa bapak, Allah telah memberi kabar gembira kepada Maryam sebelum dia mengandung puteranya, kabar gembira ini sangat mengejutkan baginya, semua itu terjadi karena kekuasaan serta kebesaran-Nya.

“Wahai Muhammad, ingatlah ketika malaikat berkata, “Wahai Maryam, Allah memberikan kabar gembira akan lahirnya seorang bayi laki-laki dari rahimmu dengan kehendak Allah. Bayi yang dititahkan Allah kepadamu adalah Al-Masih, “Isa bin maryam, “Isa adalah orang yang selamat di dunia dan diakhirat. Isa termasuk orang-orang yang dekat kepada Allah. Isa dapat berbicara kepada manusia ketika masih dalam buaian sebagaimana ia berbicara kepada orang lain ketika telah dewasa. Isa termasuk orang-orang yang shalih.” Maryam berkata, “Wahai Tuhanku, bagaiamana aku akan mendapatkan anak, padahal tidak seorang laki-laki pun pernah menyentuhku? Allah berfirman, “Begitulah Allah menciptakan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah telah menetapkan suatu keputusan, Allah akan bertitah, “Jadilah”, maka terujudlah dikehendaki-Nya itu  (QS Ali Imran[3]45)

Orang-orang yang berkata; “Al-Masih bin Maryam adalah Allah,” adalah kafir. Padaha Al-Masih telah berkata; “Wahai Bani Israil, taatlah kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian.” Orang yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka Allah mengharamkan di masuk surga. Tempat tinggal orang itu adalah neraka. Dia tidak ditolong oleh siapa pun dari siksa neraka. Orang-orang yang berkata; “Allah itu adalah tuhan ketiga dari tiga tuhan,' adalah kafir. Padahal tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa. Jika mereka tidak mau berhenti dari berkata dusta itu, maka orang-orang kafir pasti akan mendapatkan adzab yang sangat pedih di akhirat (QS Al-Ma'idah [5]72-73)

Langit, bumi dan gunung murka karena Yahud dan Nashara berkata Allah punya anak

Orang-orang Yahudi berkata, “Uzair adalah putra Allah.” Orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih adalah putra Allah.” Demikianlah perkataan yang diucapkan oleh mulut-mulut mereka tanpa hujah. Ucapan mereka itu sama dengan ucapan orang-orang kafir sebelum mereka. Allah membinasakan orang-orang kafir sebelum mereka. Allah membinasakan orang-orang kafir karena mereka mau dijauhkan oleh setan dari agama Allah (QS At-Taubah [9] 30-31)

Kaum Yahudi dan Nasrani berkata, “Tuhan Yang Mahabelas kasih mempunyai anak.” Wahai kaum Yahudi dan Nasrani, sungguh kalian telah mengucapkan perkataan yang sangat tercela. Seluruh langit nyaris pecah berkeping-keping karena ucapan yang sanat tercela itu. Bumi pun nyaris retak dan gunung pun runtuh dengan cepat. Karena perkataan kaum Yahud dan Nasrani; “Tuhan Yang Mahabelas kasih mempunyai anak.” Tuhan Yang Mahabelas kasih sama sekali tidak patut mempunyai anak (QS Maryam [19]88-93

Isa Al Masih sejak dalam buaian mengatakan dirinya hamba Allah sampai beliau wafat

Maryam menunjuk kepada bayinya agar kaumnya bertanya kepada bayi itu. Kaumnya berkata, “Bagaimana mungkin kami berbicara dengan bayi yang masih dalam buian? Bayi itu berkata, “Sesungguhnya aku, adalah hamba Allah. Aku kelak akan diberi kitab dan aku kelak akan dijadikan seorang nabi. Aku akan dijadikan orang yang membawa keberuntungan di mana pun aku berada Tuhanku telah memberi pesan kepadaku untuk melaksanakan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup. Aku diperintahkan untuk berbuat baik kepada ibuku dan Tuhanku tidaklah menjadikan aku sebagai seorang pendurhaka lagi celaka. Keselamatan serta kejahteraan diberikan kepadaku ketika aku dilahirkan sempai aku dimatikan dan ketika aku dibangkitkan kembali. Itulah 'Isa bin Maryam. 'Isa mengatakan perkataan yang benar, namun kaumnya ternyata meragukan kebenaran perkataannya. Allah tidak patut mempunyai seorang anak. Allah Mahasuci. Apabila Allah menghendaki sesuatu. Allah hanya bertitah; “Jadilah.” Maka sesuatu itu pasti jadi. 'Isa berkata; “Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian. Oleh karena itu, taatlah kepada-Nya. Inilah Islam, agama yang benar (QS Maryam [19]29-36)

Nabi Isa as tidak mati disalib

Kaum Musa telah kafir karena mereka berkata, “Kami telah membunuh Al-Masih 'Isa bin Maryam, seorang rasul Allah.” Padahal mereka dahulu tidak membunuhnya, mereka juga tidak menyalibnya; tetapi penglihatan merekalah yang tertipu. Kaum Musa yang kafir berselisih tentang kebenaran penyaliban 'Isa. Hati mereka benar-benar penuh keraguan. Mereka pun tidak memiliki bukti kebenaran seikit pun, mereka hanya menduga-duga. Mereka sebenarnya tidak yakin telah membunuh 'Isa. Allah benar-benar telah mengang kat 'Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa mengagalkan tipu daya orang kafir dan Mahabijaksana menyelamatkan hemba-Nya (QS An-Nisa [4]157-158)

Ayat-ayat diatas sangat jelas memposisikan Isa Al-Masih sebagai hamba Allah yang mulia dan terpuji diantara para Rasul-rasul Allah, dia seorang muslim yang mengajarkan Tauhid bukan mengajar kan kemusrikan, dan tidak mengajarkan manusia bahwa Allah swt mempunyai anak lelaki sebagai mana ucapan Yahudi pada surat At-taubah 30 Orang-orang Yahudi berkata, “Uzair adalah putra Allah.” Orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih adalah putra Allah.” Orang-orang Yahudi dan Nasrani telah berdusta dengan kebohongan mereka. Mereka juga berbohong dengan mengingatkan Isa Al Masih dibunuh diatas tiang salib, dengan kesanggupan menggadaikan nyawanya demi keselamatan manusia. Logika sehat tidak akan pernah mengakui bahwa seorang Tuhan bisa dibunuh oleh makhluk hanya karena dia ingin menyelamatkan manusia, apalagi kalau Tuhannya yang dibunuh diatas salib itu hanya memakai pakaian seukuran celana pendek.

Merujuk kepada ayat-ayat diatas, sebagai seorang muslim atau muslimah tidak selayaknya mengikuti budaya orang-orang kafir dan ahli kitab dan kaum musyrikin yang mengatakan Allah mempunyai anak. Itu adalah perbuatan kafir dan syirik, yang menyebabkan seseorang dijerumuskan kedalam neraka jahanam. Demikian pula mengucapkan selamat hari natal kepada mereka yang meyakini Isa Al Masih sebagai anak Allah atau salah satu tuhan dari tiga tuhan (Allah Bapa, Bunda Maria dan Yesus Kristus), menunjukkan keridhaan kepada mereka dan merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan Rasulnya dan perbuatan itu akan menjerumuskan ke neraka karena mereka menolak beriman kepada Rasulullah saw.

Beliau bersabda,

Demi dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tiada seorang pun di kalangan ummat ini yang mendengar ajaranku baik dari golongan Yahudi maupun kemudian ia mati sementara ia tidak beriman dengan risalah yang aku bawa (Islam) kecuali ia akan mati menjadi penghuni neraka (HR Muslim)

By (Abu Azzam)


latestnews

View Full Version