Sahabat Voa Islam yang di rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Perbaikilah kubunganmu dengan Allah niscaya Allah akan memperbaiki hubunganmu dengan manusia di sekitarmu adalah suatu kaidah yang berlaku di setiap keadaan.
Jika engkau ingin mendapatkan pertolongan dan perlindungan, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan dalam firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah niscaya Dia akan menolong dan mengokohkan kedudukan kalian.” (QS. Muhammad:7)
إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl:128)
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدّاً
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan di hati mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam:96)
Yakni kecintaan dan kasih sayang orang-orang yang beriman.
Al-Imam At-Tirmidzy rahimahullah menyebutkan suatu hadits dalam kitab beliau dari shahabat Anas rahimahullah sampai kepada Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam,
“Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuannya, Allah akan jadikan kemiskinan ada di depan matanya, dan Allah akan cerai-beraikan urusannya. Padahal dunia itu tidak akan diberikan kepadanya kecuali sebatas yang telah ditentukan untuknya. Tidaklah dia melalui sore melainkan merasa miskin, dan tidaklah dia berpagi kecuali merasa miskin pula. Dan tidaklah seorang hamba menghadapkan hatinya kepada Allah Ta’ala kecuali Dia akan jadikan hati-hati orang beriman mendatanginya dengan rasa cinta dan kasih-sayang. Sesungguhnya Allah sangat bersemangat di dalam membalas segala kebaikan.”
Kalau engkau ingin terlindung dari kejahatan manusia, maka Allah memberikan jaminan perlindungan dari kejahatan hamba-hamba-Nya melalui ibadah yang benar. Allah berfirman,
أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِن دُونِهِ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ. وَمَن يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّضِلٍّ أَلَيْسَ اللَّهُ بِعَزِيزٍ ذِي انتِقَامٍ
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka menakut-nakuti engkau dengan (sesembahan) selain Allah? Barang siapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk kepadanya. Dan barang siapa diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi berkuasa untuk mengazab?” (QS. Az-Zumar:36-37)
Bila engkau ingin dimudahkan ketika menghadapi masa yang sulit, keluar dari kesempitan, mengetahui yang benar di antara kebatilan, dan yang salah di antara kebenaran, maka Allah menjamin itu semua bagi siapa saja yang taat dan bertakwa kepada-Nya. Allah berfirman,
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq:4)
يِا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إَن تَتَّقُواْ اللّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika engkau bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu petunjuk dan mengampuni segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Anfal:29)
Kalau engkau ingin dijauhkan dari terperosok kepada perbuatan-perbuatan keji, maka Allah pun berfirman,
كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاء إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
“Demikianlah, agar kami memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya dia (Yusuf) termasuk hamba-hamba Kami yang terpillih.” (QS. Yusuf:24)
Maka, dengan terus istiqamah di atas ketaatan kepada Allah, Dia akan membebaskanmu, memilihmu, dan menjauhkanmu dari semua kejelekan. Sebagaimana Allah telah menjaga Nabi-Nya Yusuf ’alaihis salam dari terjatuh pada perbuatan keji yaitu zina, di tempat sepi dalam keadaan yang sulit bagi mayoritas manusia untuk menghindarinya.
Allah juga jadikan hubungan seseorang dengan-Nya sebagai pelindung dari terjatuh pada perbuatan keji. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya melalui shalat,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” (QS. Al-Ankabut:45)
Maka perbaikilah hubunganmu dengan Allah niscaya Allah akan berikan kebaikan kepadamu berupa suami yang baik, sebagaimana Dia telah memberikan kebaikan kepada orang-orang pilihan-Nya (para nabi dan rasul) berupa istri-istri mereka yang baik. Allah berfirman tentang Nabi-Nya, Zakariya ’alaihis salam,
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Maka Kami mengabulkan doanya (Zakariya) dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang yang selalu bersegera dalam mengamalkan kebaikan-kebaikan dan mereka berdoa hanya kepada Kami dengan mengharap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya:90)
Disalin dari buku Menjadi Istri Sejati oleh Badr bin Ali bin Thami Al-‘Utaibi. Judul asli: ’Isyruuna Nashiihah Li-Ukhtii Qobla Zawaajiha, Penerbit: Cahaya Tauhid Press, Malang.
[muslimah/abumuslim/voa-islam.com]