Oleh : Merry Melinda Sari
Mungkin tulisan inipun titipan dari Allah untukku. Beribu-ribu kata tak dapat diucap semua. Aku hanya dapat berkata Al-Hamdulillah untuk semuanya. Al-Hamdulillah dengan apa yang aku miliki.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Masing-masing sudah di atur sesuai jalur hidup yang diperankannya. Diberi sekadar dengan peran yang dimainkannya. Apakah kita menyadari akan hal itu? Apakah hati kita dapat menerima semua hal yang sudah di atur oleh-Nya?
Tanyakan ke kalbu kita, adakah hal yang masih tak dapat diterima? masih adakah gejolak hati dan rasanya selalu ingin demo?
Semua orang pasti merasakan gejolak ini. Sama halnya dengan diri ini yang kadang masih merasa seperti itu. Tapi jika kita mau dan terus belajar untuk mendekatkan diri kepada Allah, meneguk manisnya kesabaran, dan menyadari kelebihan yang telah Allah berikan, insya Allah, kita akan mendapatkan ketenangan.
Lagi sakit hati? Lagi patah hati? atau semua yang berhubungan dengan hati? Rasanya seperti terbakar api atau tertusuk pedang dengan siraman air keras. Pikiran tak dapat memfilter nasihat-nasihat. Yang ada dipikiran, mengapa hidup ini begitu pahit dan kejam.
That’s the point! kalian lupa ada Allah yang senantiasa membantu setiap hamba-Nya, kalian lupa Allah selalu on time dengar doa kita, kalian lupa hati kalian itu tidak sepenuhnya kalian kendalikan, sekali lagi ini hanya “serba titipan”. Jika Dia berkehendak rasa sakit akan hilang dan berganti dengan kebahagiaan dalam waktu 1 jam, atau 1 hari.
Lagi ada yang bahagia? lagi ada yang bergembira? atau semua yang berhubungan dengan kebahagiaan? Hati begitu bungah. Bisa saja itu berganti dengan kesedihan, jika Allah berkehendak. Tak butuh waktu lama, satu jam saja bisa. Karenanya saat behagia jangan kelewat senang dan gembira, sehingga lupa kepada Dzat Maha Kuasa lagi Pemurah.
Tulisan ini hanya sekedar untuk saling mengingatkan untuk kita semua dan terutama saya, saya pahami dan saya sangat sering merasakan hal seperti ini. tapi saya coba tekankan bahwa semua serba titipan sehingga tiada hak bagi saya untuk marah-marah, kesal, dan merasa tidak bahagia atau merasa menjadi orang yang paling terugi di dunia ini. [PurWD/voa-islam.com]