View Full Version
Selasa, 25 Feb 2014

3 Bahaya Mengancam Generasi Muda Indonesia

Yogyakarta (voa-islam.com) - Memang maju atau baiknya suatu negara tergantung dengan generasi  muda. Untuk itulah perlunya generasi muda memanfaatkan usia produktifnya pada hal positif. Ada tiga bahaya yang mengancam generasi muda yaitu pergaulan bebas, Napza dan Hiv Aids.

Hal tersebut disampaikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Yogyakarta (BKKBN DIY) Ita Suryani, dalam seminar " Kolerasi Pergaulan Bebas dan Narkoba Terhadap Prestasi Serta Cita- Cita Mahasiswa". Seminar yang diadakan oleh LPKA UMY tersebut berlangsung diruang sidang AR. Fachruddin A UMY, Selasa (25/2).

Ita menjelaskan, pergaulan bebas itu tidak terlepas dari etika, moral dan agama. Bahkan alasan sudut pandang liberal atau sekuler yang mengatakan pergaulan bebas diperbolehkan, sangatlah tidk betul. Karena mau tidak mau hidup bermasyarakat harus dengan etika dan norma yang disepakati, "terserah orang mengatakan alasan apa, yang terpenting pergaulan bebas itu bahaya bagi generasi muda," jelasnya.

Menurut Ita, pergaulan bebas sangat berpengaruh pada prestasi serta cita- cita generasi muda. World Bank dalam Cycle Healthy life menyusun lima gaya hidup sehat bagi remaja. Yaitu melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, membentuk keluarga, menjadi anggota masyrakat dan mempraktekkan hidup sehat. "kalau sudah narkoba dan pergaulan bebas, mana mungkin bisa lanjut sekolah dan cari kerja yang bagus," ungkap Ita.

Dalam masalah narkoba, AKBP Sumargiyono mengungkapkan data 2,8 persen penduduk DIY candu narkoba. Sedangkan narkoba merupakan tiga kasus criminal terbesar di Indonesia, selain terorisme dan korupsi. "narkoba ini kejahatan yang luar biasa, merusak mental dan bahkan merusak kemajuan ekonomi negara kita. Penanganannya juga perlu perhatian yang khusus dari seluruh pihak, mulai pemerintahan sampai keluarga," ungkapnya.

Masalah jalur peredaran narkoba ini menurut Sumargiyono sulit diatasi, terutama jalur laut. Karena jalur laut sebelum kapal dampai dipelabuhan, sudah ada kapal kecil nelayan yang menurunkan narkoba yang disembunyikan. Sedangkan jalur udara, tidak semua bandara di Indonesia yang memiliki X-Ray alat deteksi narkoba. "bahkan alat deteksi itupun dapat dikelabui oleh pengedar barang haram ini," jelasnya.

Sedangkan Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A, dalam sambutannya menyampaikan, narkoba merupakan persaingan antar negara secara global. Karena perang pada saat ini bukan lagi senjata, tapi perang mental untuk menguasai sumber daya negara tertentu. "kalau pemudayan sudah loyo, maka negaranya akan mudah dijajah. Jadi peredaran narkoba itu akan memberikan keuntungan bagi negara kuat, untuk menjajah sumber daya dinegara lain," jelas Guru Besar UMY ini.

Ahlul Amalsyah
Journalist Lembaga Pers Mahaisswa Nuansa UMY


latestnews

View Full Version