View Full Version
Kamis, 27 Feb 2014

Rasis & Islamphobia: 52.000 Petisi desak Hapus Video Katy Perry 'Dark Horse'

BRADFORD (voa-islam.com) - Adalah warga asal Bradford, Inggris, bernama Shazad Iqbal meluncurkan petisi menentang video klip terbaru Katy Perry berjudul 'Dark House'. Ia mendaftarkan petisinya di Change.org agar YouTube menghapus video itu dari lamannya.

Dalam petisinya, Iqbal menyebutkan video itu menampilkan sebuah kalung dengan bandulan bertuliskan Allah dalam tulisan Arab di menit 1:15. Di sebuah adegan, Katy Perry mengeluarkan sinar ke arah pria yang mengenakan kalung tersebut. Pria beserta kalung itu pun berubah menjadi abu.

Video Katy Perry berjudul Dark Horse ini berdurasi 3:44 itu diunggah pada 20 Februari lalu. Pada menit 1:15, jelas terlihat Katy membakar seorang pria dan pria tersebut mengenakan kalung dengan lafadz Allah.

Umat muslim pun mengecam tindakan Katy Perry ini. Apalagi dalam video juga banyak memperlihatkan simbol Dajjal, bermata satu.

Desak Katy Perry Hapus Video Dark Horse Dalam Change.org

Shazad Iqbal meluncurkan petisi dan sudah meraih animo publik dengan mengumpulkan lebih dari 52 ribu tanda tangan hingga berita ini diturunkan. Sementara video klip 'Dark House' yang diunggah di YouTube dilihat lebih 33 juta pengunjung. 

Mulai petisi anda disini : PETISI DELETE VIDEO KATY PERRY 'DARK HORSE'
------------------------------------------------------------------------------------

Melalui situs change.org, sebuah petisi untuk menghapus video ini diluncurkan oleh Shazad Iqbal dari Inggris, mengatakan:

"Petisi ini diajukan kepada Katy Perry lewat video Dark Horse. Video ini dianggap sangat kontroversial karena menggambarkan penghujatan".

"Pada menit 01:15 di video Dark Horse, Seorang pria terlihat sedang dibakar, ia memakai liontin (juga dibakar) membentuk lafadz Allah. Ini jelas menunjukkan, penghujatan karena Katy Perry (yang tampak perwakilan pertentangan terhadap Allah) menelan seseorang yang percaya dan membakar kata Allah dalam api"

"Ini adalah alasan untuk mengajukan permohonan agar orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, agama yang berbeda dan dari berbagai belahan dunia, setuju bahwa video tersebut menggambarkan penghujatan, menggunakan nama Allah dengan cara yang tidak relevan dan tidak menyenangkan. Dianggap tidak pantas oleh agama apapun"

"Kami berharap bahwa video adanya gambar tersebut dihapus. Tindakan tersebut tidak direstui atau ditoleransi, kami berharap YouTube akan menghapus video ini."

Tidak hanya itu, hujatan juga ramai di Twitter dan sudah menjadi perbincangan media internasional. Banyak pula ocehan di Twitter untuk menghapus video ini.

[rojul/brbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version