Sahabat Muda,
Aktivitas nggak jauh dari nonton sinetron dan mantengin acara lagu di TV. Kalau capek tidur seharian, bangun tinggal makan. Urusan PR lihat besok sajalah, tinggal menyalin punya teman. Boro-boro belajar, pegang buku saja langsung ngantuk. Ikut organisasi atau ekskul paling malas, sukanya nongkrong di kantin sambil ngitungin orang-orang lewat.
Duh...parah bener apabila ada remaja yang kegiatannya seperti di atas. Moga kamu bukan bagian dari remaja melempem itu yah. Rugi banget di usia yang seharusnya sedang di puncak semangat untuk berkarya, waktu kamu habiskan untuk hal-hal yang sia-sia.
Ingat bro, masa muda itu lewatnya sekilas. Tanpa kamu sadari, tiba-tiba kamu menjadi tua dan belum melakukan apa-apa. Teman-teman sudah mulai bekerja, berkreasi memberi manfaat pada sesama, membangun usaha dengan idealisme yang ada, dan terus berjuang untuk meraih cita-cita. Jangan sampai saat itu kamu masih asik terlena di depan TV dan terus bermalas-malasan sepanjang hari, bulan hingga tahun.
Ingat, tak selamanya orang tuamu ada untuk menyokong gaya hidupmu yang pemalas dan melempem itu. Ibarat kerupuk, digigit sangat alot dan tidak memberikan kerenyahan pada yang memakan. Bahkan bisa-bisa, rompal tuh gigi orang yang memakan kerupuk melempem ini. Begini juga gambaran remaja melempem. Keberadaannya bukan memberi kebahagiaan pada orang tua dan keluarga, tapi hanya menambah beban di saat usianya sendiri sudah harus mandiri.
Ayolah teman, senyampang masih belum terlambat. Benahi dirimu, ayo bergerak. Malas itu muncul karena kamu terlalu lama berdiam diri, keasikan nonton televisi dan sibuk bermimpi tanpa berusaha merealisasi. Ih...jadi berima begini di tiap akhir kata.
Intinya, yuk berubah. Langkah awal, matikan televisi. Kemudian mandi, jangan lupa pakai baju bersih setelahnya dan keluarlah dari rumah. Hirup dalam-dalam udara lepas dan mulai melangkah. Samperin temanmu terutama mereka yang hidupnya penuh vitalitas untuk berkarya dan berprestasi. Berteman baiklah dengan tipe seperti ini, jangan sebaliknya. Energi positif yang terpancar cepat atau lambat akan menghampirimu.
Awalnya mungkin berat dan tak biasa. Pantang berputus-asa. Ibarat naik sepeda untuk pertama kali, berat kayuhan pertama terasa. Tapi di kayuhan berikutnya, sepedamu akan berjalan dengan ringan dan lancar. Begitu juga dengan kehidupanmu. Kayuhan ke arah yang positif ini harus terus kamu lakukan berulang-ulang agar segera berjalan sampai di tujuan.
Kerjakan PR segera, jangan ditunda-tunda. Menunda hanya membuatmu kembali malas. Jangan menyalakan TV, efeknya akan sama yaitu matamu lebih lama ke layarnya daripada ke buku pelajaranmu. Tidur siang cukup satu jam saja, bila lebih bisa-bisa kamu kembali ke kebiasaanmu lamamu, tumor alias tukang molor.
Hal utama yang jangan sampai lupa, ucapkan bismillah niatkan untuk berubah karena Allah semata. Ingat, ini semua demi kebaikan dirimu sendiri bukan untuk ortu atau keluarga apalagi temanmu. Bila ini sudah dilakukan, maka kamu siap untuk menendang jauh-jauh masa depan suram karena remaja yang awalnya melempem berubah menjadi renyah, bersemangat dan penuh kreativitas. Ini baru sip deh! [riafariana/voa-islam.com]