BANDUNG (voa-islam.com) - Malang nasib Gubernur Jakarta Jokowi yang sowan ke wilayah Bandung Ibukota Provinsi Jawa Barat ini. Kedatangan capres PDIP, Joko Widodo, di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), langsung dihadang sejumlah aksi mahasiswa yang menilai Jokowi hanya pencitraan jelang bursa pemilihan presiden Mei 2014 mendatang.
Seharusnya hari ini Gubernur DKI Jokowi memberikan kuliah umum di ITB. Tapi karena didemo mahasiswa, ia hanya memberikan sepatah dua patah kata, menyatakan batal memberikan kuliah umum untuk menghindari polemik, lalu pulang ke Jakarta.
Sebelum ke ITB, Jokowi bertandang ke Balai Kota Bandung dan bertemu Wali Kota Ridwan Kamil, Kamis (17/4/2014). Acaranya berlangsung mulus. Tapi saat ke ITB, ia dicegat ratusan mahasiswa di gerbang kampus. Jokowi hanya 5 menit di aula, tempat kuliah umum, kemudian meninggalkan ITB.
Mahasiswa ITB dengan tegas menolak kampus dijadikan ajang politisasi dan blusukan yang penuh pencitraan ala Jokowi.
Ratusan mahasiswa ITB memblokade pintu gerbang utama kampus ITB, Jalan Ganeca, Kamis (17/04). Mahasiswa membawa sejumlah spanduk menolak politisasi kampus. Salah satu spanduk tertulis: “Kampus Netral Harga Mati”.
Dosen teknik Informatika ITB menuliskan dalam akun Facebooknya, "Tadi jam 12.30 saya keluar kampus, sempat lihat ada demo mahasiswa (KM?) di depan pintu gerbang. Ternyata demo menolak kehadiran Pak Jok ke kampus. Ini foto-fotonya yang saya jepret. Rencananya Pak Jokowi mau kasih kuliah umum di Aula Barat, tetapi karena momennya "nggak pas" (Pemilu Pilpres), maka mahasiswa mengkhawatirkan ada politisasi atau kampanye atau apapun lah namanya. Pak Jokowi sempat berhasil masuk ke Aula Barat ITB, tetapi hanya bicara 5 menit, dan akhirnya keluar." ujar Rinaldi Munir
Rinaldi juga mengusulkan, kalau nanti mau mengundang lagi pas masa kampanye Pilpres , maka semua capres dihadirkan di Aula Barat ITB untuk adu visi dan misi, disiarkan oleh TV nasional, silakan mahasiswa dan publik menilai, " tandasnya lagi
Rinaldi mencoba berasumsi "Kalau sikap mahasiswa saya pikir sudah ada awareness, jadi saya anggap biasa saja. Sejak dulu mahasiswa ITB selalu demo menolak politisasi kampus. Sudah tidak terhitung banyak tokoh ditolak, yang saya ingat Rudini, Soeharto, PM Perancis"
Akun Twitter @LFM_ITB sempat menulis: “Saat ini sedang terjadi aksi penolakan politisasi kampus atas kunjungan Jokowi ke kampus ITB.”
Menanggapi aksi itu, akun @omhansss berkicau: “Kalo pemaparan visi dan program oke lah. Tapi kalo cuma liat liat cengar cengir dadah dadah ya usir aja.”
Meskipun sempat dihadang barikade mahasiswa, Jokowi sempat menyampaikan kuliah umum Studium Generale di Aula Timur Kampus ITB.
Sikap KM ITB Atas Kehadiran Jokowi di ITB
Berikut sikap lengkap KM ITB terkait kedatangan capres PDIP tersebut:
Dalam rangka membangun kerja sama dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB), Gubernur DKI Jakarta sekaligus Calon Presiden dari salah satu partai di Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), hadir ke Bandung dengan tujuan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Berdasarkan informasi dari Bu Anis selaku pihak Humas ITB, MoU tersebut merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pihak ITB untuk menyelesaikan masalah Tata Kota dan Pariwisata di Jakarta. Adapun Pihak yang akan menandatangani MoU tersebut adalah pihak Rektorat ITB yang diwakili oleh Rektor ITB, Prof. Akhmaloka Ph.D dengan Pemprov DKI Jakarta yang akan diwakili oleh Gubernur DKI, Joko Widodo.
Hari ini adalah hari ke 83 (kurang dari 3 bulan) sebelum PEMILU PRESIDEN RI dilaksanakan. Suhu politik di Indonesia memanas mengenai pencalonan Presiden RI. Para calon presiden yang sudah mendeklarasikan diri seolah memanfaatkan momentum safari politik. Kini, salah satu pihak yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Indonesia, Joko Widodo akan hadir di ruang publik ITB untuk mengisi Kuliah Umum ‘Studium Generale’ ITB. Kehadiran Jokowi di ruang publik ITB, di momentum politik yang 'rawan' ini memiliki potensi politisasi terhadap lembaga pendidikan ITB, dan seluruh entitas yang ada di dalamnya, termasuk mahasiswa.
Untuk itu, KM-ITB menyatakan:
1. Menolak segala atribut kampanye masuk ke Kampus Institut Teknologi Bandung dikarenakan hal ini berpotensi mempolitisasi Lembaga Pendidikan ITB. Selain itu, hal ini juga melanggar Aturan KPU mengenai larangan pemasangan atribut kampanye di beberapa tempat khusus,
2. Menolak segala bentuk politisasi terhadap lembaga pendidikan Institut Teknologi Bandung dan segala entitas di dalamnya.
3. KM-ITB menyatakan tidak berpihak kepada pihak/ calon presiden manapun untuk Pemilu RI 2014.
Selain itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya mahasiswa ITB untuk:
Turut menyebarkan berita sikap mahasiswa ITB terhadap kedatangan salah satu calon presiden, bahwa KM-ITB tidak berpihak kepada pihak/ calon presiden manapun dan menolak segala bentuk politisasi di Lembaga Pendidikan ITB.
Melaporkan segala atribut kampanye yang dengan sengaja diletakkan di sekitar kampus ITB dengan cara; mendokumentasikan bukti berupa foto dan mengunggahnya di twitter dan melaporkannya ke akun twitter @KM_ITB. Foto tersebut akan diolah dan dilaporkan kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
Demikian pernyataan sikap dan himbauan kami untuk dipublikasikan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater,
Salam Ganesha!
Bandung, 17 April 2014
Atas nama seluruh mahasiswa KM-ITB,
Ketua Kabinet KM-ITB 2014/2015
Mohamad Jeffry Giranza
[foto: rinaldimunir/itb/intel/jabir/voa-islam]