View Full Version
Sabtu, 17 May 2014

Silaturahim Dewan Dakwah: Empat Nasehat Aa Gym untuk Da'i

BANDUNG (voa-islam.com) - “Alhamdulillah, bersyukur saja. Dipilih jadi Da’i itu saja sudah harus bersyukur,” tutur Ustadz Abdullah Gymnastiyar saat bersilaturahmi dengan para da’i Dewan Da’wah di Masjid Daarut Tauhid, Komplek Pesantren Daarut Tauhid, Geger Kalong, Bandung, Kamis sore (14/5).

Dengan kondisinya yang sedang kurang fit, da’i yang akrab disapa Aa Gym itu menerima kehadiran tetamunya. Sebelumnya, ia bertolak dari Jakarta setelah memberikan kajian shubuh dan dzuhur di sana. Tiba di Bandung, setelah memimpin shalat Ashar, Aa Gym mengisi kajian rutin Kitab Al Hikam di Masjid Daarut Tauhid. Setelah itu ia menemui para Da’i Dewan Da’wah.

Rombongan Dewan Da’wah terdiri Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Da’wah Ade Salamun, Sekretaris Dewan Da’wah Jawa Barat M Roinul Balad, Ketua LAZIS Dewan Da’wah Jawa Barat Dani Kamal, disertai sejumlah da’i yang sempat bertugas di pedalaman Nusantara seperti Ustadz M Idris, Robyansyah, dan Ustadz Daddy Nurjaman.

Menurut Ade Salamun, kunjungan ini merupakan bagian dari program silaturahim da’i kepada para tokoh da’wah untuk meningkatkan kualitas da’wah pedalaman.

“Pertemuan dengan Aa ini sangat penting, karena Aa merupakan salah satu tokoh da’wah yang bisa kita ambil ilmu dan pengalamannya dalam mengembangkan masyarakat berbasis spiritual,” jelas Ade.

4 Nasehat Aa Gym untuk Dai

Aa Gym menegaskan, da’wah adalah pekerjaan mulia, sehingga harus dibawakan dengan penuh kemuliaan. Untuk itu, pemimpin Daarut Tauhid tersebut memberikan empat bekal da’wah.

‘’Selain harus bersyukur menjadi da’i, seorang juru da’wah harus meyakini bahwa yang memberi hidayah kepada manusia itu bukanlah kita (para da’i), melainkan Allah SWT,’’ kata Aa. ‘’Kita mah nggak bisa apa-apa,” imbuhnya dengan nada medok khas Sunda.

Nasehat kedua dari Aa Gym, da’i harus meyakini bahwa Allah SWT itu Maha Mengetahui seluruh kandungan lubuk hati kita masing-masing. Karena itu, niat dalam berda’wah haruslah semata-mata karena Allah SWT.

Wallahu a’lamu bidzatis shudur, Allah SWT itu Maha Mengetahui gerak hati kita saat ini. Jadi ya kita harus yakin bahwa senantiasa diawasi Allah SWT,” lAa Gym menjelaskan.

Nasehat ketiga, seorang da’i itu harus tawadhu. Tidak boleh merasa dirinya paling berjasa dalam da’wah. “Jangan merasa diri paling berjuang, paling berjasa, sudah ingat Allah saja,” katanya.

Dan yang terakhir, seorang da’i pada dasarnya sedang berupaya mengubah diri sendirinya melalui aktivitas da’wah. “Kita harus lebih dulu memperbaiki diri. Pada dasarnya da’wah itu untuk perubahan kita. Bagaimana mau mengubah orang, jika kita sendiri tidak berubah,” pungkasnya.

Pertemuan tersebut memberikan kesan tersendiri bagi para da’i, misalnya Ustadz Robyansyah. Penda’wah asal Bengkulu ini mengaku tersentuh mendengar taushiyah Aa Gym.

“Insya Allah banyak pelajarannya, banyak hal yang dapat kita ambil dari taushiyah Aa. Itu menjadi bekal bagi kita semua,” ujar Robby, sapaan da’i Dewan Da’wah yang pernah bertugas setahun di Pulau Buru, Maluku. [ruslan/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version