Sahabat Voa Islam,
Remaja kita semakin menghawatirkan. Hal itu ditandai dengan naiknya grafik jumlah kenakalan remaja setiap tahun dan seringnya kenakalan remaja mendominasi pemberitaan media massa.
Di Banten, ada sekelompok pelajar SMK yang diamankan polisi karena terlibat tawuran di kawasan terminal Kadubanen dengan pelajar SMK Pertanian. Dari tangan mereka ditemukan gir pantai, senjata tajam dan bom Molotov.
Ditambah lagi dengan kenakalan-kenakalan remaja yang lainnya yang mewarnai keseharian hidup mereka. Diantaranya penyalahgunaan narkoba, akses media porno, seks bebas,geng motor dan kenkalan remaja lainnya. Hal itu menjadi perkara yang lumrah dikalangan remaja saat ini, bahkan istilah kenakalan lebih cenderung kepada kriminalitas, Padahal remaja merupakan generasi penerus yang akan menerima tongkat estafet kebangkitan umat.
Jelas sekali bahwa peristiwa ini semakin menguatkan sistem pendidikan kita gagal mencetak para siswa yang soleh dan bermental pejuang. Yang ada malah para siswa yang gemar berkelahi, otaknya mesum, dan tidak bisa mengontrol dirinya, yang mereka kedepankan hanya hawa nafsu. Inilah produk dari penerapan sistem kapitalisme yang mengagungkan kebebasan individu dalam hal berperilaku. Kebebasan individu lahir dari keyakinan/akidah sekulerisme yang meniadakan peran Sang Pencipta untuk mengatur kehidupan. Manusialah yang berhak menbuat aturan.
Kita sepakat bahwa kenakalan remaja ini perlu mendapatkan perhatian. Masa remaja mnyimpan potensi yang sangat besar. Pertama, peran keluarga. Dari keluargalah penanaman nilai-nilai agama dimulai. Anak-anak disadarkan bahwa dia diciptakab di dunia ini dengan tujuan yang khusus, yakni taqwa. Kedua, lingkungan. Masyarakat perlu ikut andil dalam menjaga lingkungan sekitarnya dari hal-hal yang dapat merusak moral remaja. Sikap individualis dan apatis harus dibuang jauh. Tindakan amar ma’ruf nahyi munkar tudak boleh disepelekan. Ketiga, peran negara. Perlu ada regulasi atau kebijakan yang menjaga remaja kita. Dari mulai siaran media, lingkungan, pendidikan. Bahkan peran Negara inilah yang paling penting, karena Negara memeiliki seperangkat aparat dan wewenang yang seharusnya mencegah remaja dari kriminalitas.
Kita pun harus menyadari bahwa masalah ini adalah efek domino dari sistem kapitalisme yang diterapkan di Negara ini. Persoalan ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, semuanya adalah mata rantai yang saling berkaitan. Karena itu upaya jangka panjang yang tak boleh terlupakan adalah mengganti sistem di negera ini dengan sisstem yang lebih baik. Yaitu Islam.
Penulis: Eros / Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung