View Full Version
Selasa, 10 Jun 2014

Subhanallah! Taki Takazawa, Tukang Tato Yakuza Menjadi Imam Masjid di Jepang

JEPANG (voa-islam.com) -  Bagi remaja Indonesia yang mulai gemar merajah alias mentato tubuhnya kayaknya harus minder dengan mantan tukang tato untuk kelompok Yakuza di Jepang yang terkenal maniak tato ini. Yakuza adalah gerombolan mafia dan kriminal kelas berat ini punya banyak cara untuk menghasilkan uang, termasuk dengan investasi di berbagai negara.

Mereka berpikir tato adalah simbol anti kemapanan, macho dan artistik. Padahal anggapan ini akibat terlalu banyak dibombardir media 'mind control' baik dari Amerika, Eropa, Cina dan Jepang.

Namun remaja muslim sepertinya harus melirik sebentar kisah unik mantan tukang tato asal Jepang bernama Taki Kazawa ini.

Subhanallah, Allah memberikan hidayah memang bisa datang ke siapa saja bahkan untuk orang dengan latar belakang yang tidak disangka sama sekali. Kisah seorang Taki Kazawa, dari yang dulunya kerja tukang tato untuk Yakuza, beralih jadi imam masjid di Jepang.

Nama aslinya Taki Takazawa. Rambutnya gondrong dan tubuhnya dipenuhi tato. Secara penampilan, dia nampak mirip dengan anggota kelompok mafia Jepang, biasa disebut Yakuza. Dia memang mantan tukang tato para anggota geng paling ditakuti di Negeri Matahari Terbit itu. Selama 20 tahun profesi itu digelutinya.

Taki-Takazawa2

Tapi pandangan negatif pada penampilan fisiknya itu berubah saat dia mengumandangkan Adzan. Takazawa kini menjadi Imam sebuah masjid di Ibu Kota Tokyo. Setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat, Takazawa mencantumkan nama muslim Abdullah, berarti Hamba Allah SWT.

Setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat, Takazawa mencantumkan nama muslim Abdullah, berarti Hamba Allah SWT.

Perkenalannya Dengan Islam

Perkenalannya dengan Islam secara tidak sengaja terjadi di Wilayah Shibuya. Takazawa melihat seseorang dengan kulit dan janggut putih. Orang itu juga mengenakan baju dan turban warna suci. “Orang itu memberikan sebuah kertas dan menyuruh saya membaca kalimat tertera bersama dia,” ujarnya.

Kalimat itu ternyata Syahadat, pengakuan pada ke-esaan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai utusannya. Meski tak paham secara keseluruhan, Takazawa pernah mendengar sepintas Allah dan Muhammad. Seperti kebanyakan penduduk Jepang, Takazawa menganut aliran kepercayaan Shinto.

Pertemuan dengan orang serba putih itu membekas di ingatan Takazawa. Dua tahun setelah memeluk Islam, dia bertemu lagi dengan sosok inspiratifnya itu. “Ternyata dia pernah menjadi Imam di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi.

Saya bersyukur bisa bertemu dengannya,” katanya. Imam Masjid Nabawi itu meminta Takazawa untuk menjadi Imam di masjid di wilayah Shinjuku. Sebelumnya, dia melaksanakan ibadah haji dan menimba ilmu beberapa bulan di Kota Makkah. Nama Takazawa terkenal lantaran dia menjadi satu diantara lima imam Masjid besar di Jepang, dari 13 juta populasi manusia di Tokyo. [merdeka/daulahislam/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version