Di media sosial, status tetap di hari Sabtu malam Minggu adalah doa minta hujan. Dan biasanya doa ini dipinta oleh para jomblo dengan penuh syahdu dan khusyuk. Seolah-olah hujan adalah pintu kebahagiaan mereka dan bila tidak hujan apalagi langit cerah adalah gerbang derita. Tak peduli musim kemarau atau penghujan seperti sekarang ini, doa meminta hujan tak kenal musim. Padahal kalau diamati, profesi para jomblo ini petani bukan, ojek payung apalagi, dan pastinya bukan penjual bakso yang memang enak dimakan saat hujan-hujanan (eh, ini sih nggak hujan juga tetap enak).
Trus, kenapa para jomblo semangat meminta hujan khususnya malam Minggu? Usut punya usut ternyata ini ada kaitannya dengan status kejombloan mereka. Jomblo atau tak punya pasangan (baca: pacar) membuat mereka menghabiskan malam minggu sendiri saja. Bila dianalisis, ada beberapa alasan yang membuat para jomblo rajin berdoa minta hujan. Di bawah ini di antaranya:
Wuih...ternyata, berkumpul banyak motivasi negatif pada diri para jomblo di malam Minggu sehingga mendoakan datangnya hujan. Padahal hujan itu sendiri adalah rahmat bagi semesta. Bagaimana mungkin dia didoakan kedatangannya dengan tujuan sebaliknya?
....pacaran itu adalah aktivitas mendekati zina....
Memang sih, pacaran itu adalah aktivitas mendekati zina. Kalau memang tak setuju acara pacarannya itu hal bagus. Berdoa meminta hujan juga hal yang terpuji. Adalah satu sikap yang tercela bila doa meminta hujan itu semata-mata karena dirinya jomblo sedangkan yang lain sudah punya pacar. Bila begini kondisinya, itu artinya dia pun menginginkan kondisi berpacaran satu ketika nanti. Dan bila saat itu tiba, maka setiap malam Minggu datang ia akan berdoa dengan khusyuk agar langit diberi kesempatan untuk cerah agar ia bisa asyik masyuk bermaksiat dengan sang pacar. Astaghfirullah.
Kondisi jomblo dan tak menambah kebaikan pada dirinya. Kondisi tidak jomblonya (pacaran) itu juga pembawa maksiat pada kehidupannya. Dua-duanya tak ada yang bagus untuk diambil. Jomblonya karena keterpaksaan karena masih belum ada yang mau, itu saja. Mereka jomblo bukan karena kesadaran apalagi pemahaman. Padahal andai saja mereka tahu, betapa mulia menjadi jomblo dengan niatan menjauhi pacaran yang isinya full maksiat, maka rahmat Allah tentu terlimpahkan kepada para jomblo salih dan salihah ini.
...Niatkan jomblomu ini karena menjauhi maksiat bernama pacaran. Niatkan jomblomu ini sebagai persiapan untuk nantinya menyambut pasangan dalam bingkai halal yaitu pernikahan....
Jadi, bagi kamu yang awalnya jomblo karena keterpaksaan alias belum laku, belum terlambat untuk mengubah niat dalam diri. Niatkan jomblomu ini karena menjauhi maksiat bernama pacaran. Niatkan jomblomu ini sebagai persiapan untuk nantinya menyambut pasangan dalam bingkai halal yaitu pernikahan. Persiapan ini bukan dengan cara bengong dan merenungi nasib. Sana gabung dengan remaja masjid yang berakhlak baik, ikut kajian yang membahas tentang pergaulan dalam Islam, ambil bagian dalam acara amal dan apapun itu selama positif bagi pengembangan kualitas dirimu.
Jadi, Sabtu malam Minggu berdoa minta hujan? Boleh kok selama niatmu sudah benar yaitu meminta hujan sebagai rahmat bagi semesta. Plus juga doa bagi teman-teman yang masih tersesat dalam ajang maksiat bernama pacaran semoga satu hari nanti mereka kembali ke jalan yang benar. Sudahi atau nikahi. Itu baru remaja muslim yang keren! (riafariana)
Image: photobucket.com