JAKARTA (voa-islam.com) - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagangan bebas antara Negara-negara Asean. Indonesia dan Sembilan Negara anggota Asean lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ini.
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam visi 2020. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) itu sendiri akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih Dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi. Didalamnya ada menciptakan tenaga kerja yang terampil dan berbakat.
Menurut ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Eko Andriyanto, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini merupakan salah satu tantangan tersendiri bagi kader-kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk lebih mengembangkan bakat yang ada didiri mereka khususnya di bidang Ekonomi. Yang mana kedepan jika pelajar-pelajar ini tidak siap dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), bisa dipastikan mereka hanya akan menjadi penonton di Negara sendiri,”Tambah Eko.
Menyadari tantangan kedepan akan lebih sulit, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah terus melakukan pelatihan-pelatihan yang berfungsi untuk melahirkan wirausaha muda. Terakhir kemarin PP IPM melakukan pelatihan wirausaha muda di Batam dan di Jakarta pada bulan November 2014. Yang dikuti 250 pelajar muhammadiyah se Indonesia. Selain menciptakan wirausaha muda, pelatihan tersebut juga dilaksanakan untuk meningkatkan skill pelajar muhammadiyah. Sehingga kelak pelajar muhammadiyah menjadi pelajar yang berkarakter tangguh, jujur dan disiplin dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Kedepan, saya berharap pemerintah juga harus menyelenggarakan program pelatihan berbasis kompetensi dan mengeluarkan sertifikat kompetensi. Karena saya fikir langkah ini perlu diambil agar pelajar Indonesia lebih siap untuk bersaing di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) nantinya,”tegas Eko. [syahid/voa-islam.com]