Kaum homoseks dan lesbian di Amerika terutama negara bagian Florida sedang bergembira. Pasalnya larangan menikah sesama jenis telah dicabut sejak tanggal 6 Januari 2015. Walhasil seratus lebih pasangan homo/lesbi itu sudah nongkrong di depan bangunan pengadilan sejak tanggal 5 Januari 2015 malam. Begitu perpindahan hari tepat pukul 24.00 mereka langsung menyerbu ruang pengadilan untuk meminta disahkan saat itu juga. Karena banyaknya pasangan yang ingin melegalkan hubungan haram mereka, akhirnya hakim Sarah Zabel memutuskan untuk mengawinkan mereka secara masal.
Saat ini, Amerika Serikat memunyai 36 dari 50 negara bagian yang melegalkan perkawinan sesama jenis. Florida sebetulnya menolak perkawinan sejenis ketika voting diadakan tahun 2008 lalu. Ada 62% pemberi suara yang menolak. Tapi nyatanya semua itu tak ada gunanya ketika akhirnya undang-undang pelegalan perkawinan sejenis disahkan.
“Lima juta pemberi suara yang menolak disahkannya perkawinan sejenis sama sekali tidak dihargai. Mereka kalah hanya karena segelintir pengacara yang memakai jubah hitam pendukung homoseks/lesbian. Inikah yang disebut demokrasi?” John Stemberger, salah satu pelopor penolak disahkannya perkawinan homoseks/lesbian mengungkapkan kekecewaannya.
Pernyataan John Steberger di atas ditolak oleh Stratton Pollitzer yang mengatakan bahwa untuk hak mendasar seperti ini, suara mayoritas tak berlaku lagi. Hmm...kita bisa lihat kan betapa standar ganda memang sudah mendarah daging di tubuh mereka, kaum kuffar yang dengan tingkah lakunya menunggu azab tiba. Pada titik ini, betapa hewan ternyata masih jauh lebih mulia karena mereka tahu kemana harus menyalurkan hasratnya. Tak mungkin kucing jantan naksir sesama pejantan. Mereka tahu bahwa nafsunya harus disalurkan pada lawan jenis. Maka benarlah, bahwa ketika manusia tidak lagi mengetahui harkat dan martabat kemanusiaannya, maka saat itu posisinya jauh lebih rendah daripada hewan. Naudzubillah.
...Ayo...senyampang Indonesia masih bisa diselamatkan, jangan sampai kelakuan bejat ini bisa merasuk ke dalam sendi kehidupan negeri ini...
Yang kasihan adalah petugas pengadilan yang sebetulnya menolak perkawinan menjijikkan ini. Mereka adalah yang bertugas di wilayah Florida Utara dan Tampa Bay. Diputuskan bahwa di pengadilan tempat mereka bekerja tidak menerima kasus menikahkan orang demi menghindari pasangan homoseks/lesbian yang ingin kawin secara resmi di sana. Tapi sayangnya, mereka tak bisa menghindar ketika ada pasangan yang ingin mengurus surat resmi dari perkawinan sejenis ini. Kasihan. Mereka tak berdaya apa-apa.
Homoseks dan lesbian menjadi norma yang mau tidak mau harus diterima bahkan oleh yang menolak sekalipun. Hati-hati karena gaya hidup bejat ini pelan tapi pasti sudah mulai diimport ke Indonesia melalui beberapa buku, selebaran resmi maupun tak resmi. Bahkan tak sadar, adakalanya becandaan anak-anak muda sekarang nyerempet ke arah suka sesama jenis.
Inilah buah dari demokrasi. Meskipun juga tak jelas demokrasi model apa yang dianut. Karena toh suara mayoritas menolak perkawinan sejenis, tapi faktanya keberadaan mereka akhirnya dilegalkan juga. Masa iya yang seperti ini kita masih percaya dengan demokrasi? Ayo...senyampang Indonesia masih bisa diselamatkan, jangan sampai kelakuan bejat ini bisa merasuk ke dalam sendi kehidupan negeri ini. Mulai sekarang mari peduli, menolak homoseks/lesbian plus juga gaul bebas yang menjadikan derajat manusia lebih rendah daripada hewan.
Kita nggak pingin negeri ini jadi seperti kaum Nabi Luth yang diazab Allah karena doyan sesama jenis kan? Yuk, kita makin rajin ngaji dan dakwah di lingkungan terdekat semampunya supaya remaja bisa terjauhkan dari gerakan bejat seperti ini. Wallahu alam. (riafariana)
Ilustrasi: gallerynur.webnode.com