View Full Version
Jum'at, 30 Jan 2015

American Sniper, Noam Chomsky dan Jesse Ventura Menolak Menonton

Film American Sniper yang release tanggal 16 Januari 2015 mengundang banyak reaksi. Dari penonton Amerika sendiri muncul reaksi Islamophobia yang merusak. Mulai dari ancaman di media sosial semacam twitter terhadap umat Islam hingga benar-benar sudah melakukan aksi anarkis atau kekerasan di dunia nyata. Umat Islam yang minoritas di negeri Amerika semakin terpinggirkan. Lalu bagaimana reaksi para tokoh tentang film yang isinya hanya omong kosong tentang kehebatan Amerika ini?

Mantan gubernur Minnesota, Jesse Ventura bahkan menyatakan tak akan menonton film ini. Ia mengatakan bahwa Kyle (tokoh protagonis dalam film American Sniper) bukanlah pahlawan sebagaimana digambarkan dalam film ini.

“Pahlawan itu terhormat dan harus memunyai kehormatan. Seseorang tak memunyai kehormatan bila ia pembohong karena tak ada kehormatan pada diri seorang pembohong,” Jesse Ventura mengacu kata-kata ini yang ditujukannya pada sosok Kyle, sang tokoh utama pada film American Sniper.

Ventura mengatakan bahwa film American Sniper ini hanya propaganda Amerika dengan memberikan pesan bohong. Sama seperti kasus 11 September 2001 yang dituduhkan Amerika bahwa seolah-olah Iraq terlibat dalam serangan tersebut. Nyatanya, itu semua kebohongan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika.

Bukan hanya Jesse Ventura yang menganggap film American Sniper ‘sampah’. Begitu juga dengan Noam Chomsky, seorang ahli linguistik, ahli filsafat dan pengamat politik terkenal Amerika juga mengaku belum menonton film tersebut. Ia memberikan kritiknya berdasarkan review film yang dimuat di New Yorker dan New York Times yang isinya pujian terhadap American Sniper. Chomsky juga memberikan pendapatnya berdasar ulasan tajam yang diberikan oleh wartawan Newsweek, Jeff Stein terhadap buku memoar Chris Kyle. Buku memoar inilah yang mendasari lahirnya film American Sniper.

Chomsky menunjukkan bahwa apa yang dikatakan film bermutu oleh ulasan The New Yorker hanya sebatas nilai sinematografinya saja yang baik. Hal ini berbeda sekali dengan yang dikatakan oleh Jeff Stein, mantan staf intelijen Amerika  yang memberikan penilaian ‘mengerikan’ terhadap film American Sniper.

Ketika ulasan di New York Times menyebutkan bahwa American Sniper adalah film yang berisi tentang patriotisme dan nilai-nilai pro keluarga, dengan lantang Chomsky menentangnya.

“Apanya yang disebut patriotisme dan berisi nilai-nilai pro keluarga? Film ini berkisah tentang sniper/penembak jitu yang kejam dalam sejarah Amerika bernama Chris Kyle. Dia mengakui sendiri telah membunuh ratusan orang di Iraq dengan tanganya sendiri,” urai Chomsky.

Ternyata, tanpa menonton pun Noam Chomsky bisa memberikan penilaian bahkan menolak ulasan New York Times yang berisi pujian terhadap film American Sniper. Mungkin kalau dalam bahasa gaul anak Indonesia zaman sekarang, Bapak Chomsky ini akan bilang begini ke New York Times yang bikin ulasan itu, ‘Film bagus dari Hongkong? Ini film tentang kebiadaban tentara Amerika tahu? Kayaknya kamu bikin ulasan tujuannya UUD deh alias Ujung-Ujungnya Duit. Mana obyektivitas kamu?’ (riafariana/voa-islam.com)

sumber: alternet, salon.com


latestnews

View Full Version