JAKARTA (VOA-ISLAM.COM) – Akhirnya gonjang-ganjing adanya upaya pelunakkan pihak pemerintah kepada gerakan Mahasiswa yang terus mengkritisi rapot merah Jokowi-JK sedikit terungkap. Tampaknya, kesabaran Mahasiswa telah klimaks dengan seruan mundur bagi Jokowi-JK yang telah gagal memperbaiki kondisi Indonesia dalam pemerintahan mereka yang baru seumur jagung ini. Dimana secara deras, gerakan Mahasiswa akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2015 mendatang.
Selasa kemarin (21/4), Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres mengundang sejumlah aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi untuk menjadi narasumber pada diskusi kebangsaan, yang berlangsung di kantor Wantimpres, Jalan Veteran III Nomor 2 Jakarta Pusat, yang kabarnya dilanjutkan makan siang bersama di Istana Negara. Ada 15 kelompok yang diundang Wantimpres, yaitu 9 badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan 6 organisasi ekstra-kampus.
... KAMMI pun menyerukan Lima Tuntutan Rakyat, sebagai berikut: Jalankan Nawacita sesuai konstitusi dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.Turunkan harga BBM dan sembako dengan mengembalikan hak subsidi rakyat serta stabilkan nilai tukar rupiah.Tegakkan hukum yang bebas kepentingan politik. Batalkan bagi-bagi kursi jabatan. Dan lindungi hak pribumi dari kepentingan asing dan aseng ....
BEM yang diundang adalah BEM Universitas Indonesia, BEM Institut Teknologi Bandung, BEM Institut Pertanian Bogor, BEM Universitas Brawijaya, BEM Universitas Gadjah Mada, BEM Universitas Hasanuddin, BEM Universitas Muhammadiyah Makassar, BEM UIN Syarif Hidayatullah, dan BEM Universitas Sumatera Utara. Akan halnya organisasi ekstra-kampus yang diundang adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
BEM Universitas Indonesia emoh datang memenuhi undangan tersebut. Namun, yang lain menyambut undangan tersebut.
Terkait pemenuhan undangan tersebut, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menyatakan undangan tersebut tidak akan menggoyahkan pendirian KAMMI terkait aksi #UltimatumJokowi. “KAMMI masih kukuh dengan pendiriannya dan tidak akan tergoda rayuan Jokowi untuk menghentikan aksi #Ultimatum Jokowi. Kalaupun ada tawaran untuk menghentikan aksi #UltimatumJokowi, saya pastikan akan KAMMI tolak dengan tegas tawaran itu,” ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI, Andriyana.
Dalam kesempatan itu, KAMMI pun menyerukan Lima Tuntutan Rakyat, sebagai berikut.
“Bila tanggal 20 Mei 2015 Presiden Jokowi tidak menjalankan Lima Tuntutan Rakyat ini, presiden harus segera mundur,” ujar Andriyana. (pribuminews/AF)