View Full Version
Rabu, 30 Dec 2015

Bertukar Kostum antara Laki-laki dan Perempuan, Terkenal atau Tercemar?

Apa yang lagi happening di medsos menjelang akhir tahun 2015 ini? Banyak. Ibarat pasar, semua ada di sana. Salah satunya adalah tukar kostum antar pasangan. Maksudnya sepasang cowok-cewek (kayaknya sih pacaran), si cewek memakai baju yang tadi dipakai si cowok dan begitu sebaliknya. Apa hasilnya? Memuakkan.

Coba bayangkan saja ketika si cewek kecil mungil memakai baju si cowok yang tinggi dan besar. Kemudian si cowok yang tinggi dan besar tadi memakai baju si cewek yang kecil dan mungil tadi. Parahnya, baju si cewek adalah gaun yang sama sekali tidak menutup aurat.

Mungkin ada yang menganggap tampilan tersebut lucu. Beberapa respon yang masih waras jelas segera mengucap istighfar (memohon ampun pada Allah) dan naudzubillah mindzalik (meminta perlindungan pada Allah dari hal demikian). Tidak usah memakai logika keimanan sekalipun, tampilan seperti ini sangat tidak pantas. Apalagi bila memakai iman sebagai tolok ukurnya, maka benar-benar kebablasan tingkah remaja saat ini. Hanya demi ketenaran dan lucu-lucuan, rela melakukan hal-hal sampai taraf memalukan seperti itu.

Benarlah kata pepatah Arab. Kalau kamu ingin terkenal, gampang. Kencingilah sumber air zam-zam. Maksudnya adalah lakukan hal-hal buruk dan manusia akan mengingatmu akan keburukanmu. Jadi bukan terkenal sebetulnya istilah yang pantas, melainkan tercemar. Apakah terkenal seperti ini yang kita inginkan? Enggak banget pastinya!

Sudahlah pacaran itu aktivitas yang mendekati zina, ditambah lagi dengan berpakaian yang sedemikian rupa. Lalu apa yang bisa dibanggakan dari aktivitas mereka ini? Nothing alias gak ada sama sekali. Saya yakin, ortu mereka juga gak bakal bangga melihat anak mereka berpakaian demikian dan fotonya disebar di seantero jagad medsos.

Sobat muda voa-islam yang dirahmati Allah. Biarlah kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua. Inilah akibatnya apabila kebebasan dipuja setinggi langit. Kebebasan yang tak jelas halal haram ini menjadi bumerang terhadap kreativitas remaja sendiri. Ingat, meskipun kamu remaja yang penuh kreativitas, tapi pahami selalu bahwa ada batas bagi segala sesuatu. Cukup hadits Rasulullah SAW berikut ini yang menjadi tuntunan kita untuk berbuat.

Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata, “Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam mela’nat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki”. [HR. Bukhari]

Semoga Allah selalu melindungi kita selalu dari perbuatan sia-sia yang akan menjadi pengantar kita ke neraka, naudzubillah. Yuk, saling mengingatkan apabila ada teman atau saudara kita yang menjadi bagian dari lawakan tidak lucu tersebut. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version