Kalau remaja ngumpul, apa sih yang diomongin? Ternyata gak jauh dari seputar gebetan atau pacar. Begitu juga ketika ada beberapa remaja berseragam SMA saling ngobrol di depan saya.
“Eh...kamu jadian sama cewek yang tempo hari?”
“Belum.”
“Kenapa?”
“Ketika kuajak jalan, ternyata cewek itu pegang tanganku terus selama kita ‘hang out’.”
“Ih...nggak salihah banget tuh cewek. Jangan mau jadian sama cewek kayak gitu.”
****
Sobat muda voa-islam yang dirahmati Allah. Dari percakapan para remaja di atas, cewek salihah ternyata tetap menjadi idaman ya? Bukan hanya istri, pacar atau gebetan pun dicari yang salihah. Bisa jadi ini efek dari banyaknya sinetron religi di saluran TV nasional kita. Trus emang sah-sah aja ya nyari pacar atau gebetan yang salihah daripada yang enggak? Gimana dong?
Memang sih, yang kekinian itu apa-apa pake istilah yang berasal dari Islam. Yang salihah, syariah, halal dan sebagainya. Bahkan ada juga tuh istilah bir halal. Walah...bisa-bisa makin kacau ada babi halal juga. Ini nih yang bikin umat Islam nggak makin pinter tapi makin parah aja taraf gak pahamnya terhadap Islam sendiri.
Dibungkus sehalal, sesalihah atau sesyariah apapun sesuatu itu, bila pada dasarnya haram ya haram saja. Tak akan jadi halal soto babi meskipun diberi label halal. Begitu juga dengan pacaran. Ketika seorang anak manusia berduaan dengan lawan jenisnya yang tidak ada hubungan mahram, maka pihak ketiganya adalah setan. Tak peduli mereka tak berpegangan tangan sekalipun. Tapi dua anak manusia berbeda jenis alias satu laki-laki dan satu perempuan berduaan, siapa yang jamin tak ada tegangan listrik antara keduanya? Apalagi bila tujuannya sengaja untuk penjajagan yang bakal dijadikan gebetan atau bahkan pacar.
Kriteria pasangan salihah berlaku untuk laki-laki yang memang berniat untuk menikah dalam waktu dekat. Bukan untuk anak SMA yang salat Subuhnya masih sering kesiangan, uang saku minta ortu, kalau nggak dituruti maunya masih suka merajuk.
Bagus sih, sudah ada bayangan kriteria salihah yang bagaimana harus ada pada diri seorang cewek. Tapi alangkah lebih bagus lagi bila kriteria ini ditambah. Cewek salihah bukan hanya yang gak mau pegangan tangan cowok pas pacaran, tapi bahkan diajak keluar berduaan si cewek salihah bakal dengan tegas bilang: NO WAY!
...Cewek salihah bukan hanya yang gak mau pegangan tangan cowok pas pacaran, tapi bahkan diajak keluar berduaan si cewek salihah bakal dengan tegas bilang: NO WAY!...
Cewek salihah gak bakal gampang diajak boncengan oleh cowok non mahrom. Cewek salihah gak gampang luluh hanya karena motor atau mobil si cowok merek mahal. Cewek salihah juga gak gampangan sekadar diajak mampir ke mall untuk makan siang.
Cewek salihah itu yang pandai menjaga dirinya untuk gak mudah diperdaya cowok. Cewek salihah itu tetap ramah tapi tegas untuk berkata TIDAK pada cowok yang cuma beraninya ngajak pacaran. Cewek salihah itu yang nggak cuma terpaku pada bungkus saja tapi juga isi harus berkualitas. Cewek salihah itu yang tetap meng-upgrade diri dengan ilmu Islam agar nggak gampang terpesona terhadap tulisan halal tapi ternyata isinya barang haram.
Wah...ternyata jadi salihah bukan sekadar nggak mau pegangan tangan pas jalan sama cowok yang belum halal baginya. Tapi salihah itu benar-benar paham apa maunya Islam, bukan hanya apa yang ditampilkan di tayangan religi saja. So, udah paham kan sekarang definisi salihah itu yang bagaimana? Yuk, praktikkan ya! (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google