View Full Version
Selasa, 02 Feb 2016

Perempuan Ini Merasa Berjiwa Kucing yang Terjebak dalam Tubuh Manusia

Setelah ada istilah ‘jiwa perempuan yang terjebak di tubuh laki-laki’ padahal aslinya pingin jadi banci, kali ini ada istilah ‘jiwa kucing terjebak dalam tubuh manusia’. Halah! Makin gak bener aja manusia ini bila diberi kebebasan yang kebablasan. Selain sama saja dengan menggugat Sang Pencipta dengan mengatakan salah menaruh jiwa ke tubuh yang seharusnya, secara akal sehat saja hal seperti ini jelas gak masuk akal.

Hal tidak masuk akal ini ternyata dianut oleh cewek dari Oslo, Norwegia bernama Nano. Sejak usia 16 tahun dia merasa bahwa dirinya bukanlah manusia, tapi kucing yang terjebak dalam tubuh manusia. Dia mengemukakan banyak alasan dan ‘bukti’ bahwa dirinya adalah kucing. Diantaranya adalah dia tidak suka air dan bisa berkomunikasi dengan bahasa kucing dengan ‘meong-meong’. Hadew....bilang aja malas mandi dan malas berpikir untuk mencari padanan kosakata demi mengekspresikan sesuatu.

Lebih jauh lagi tentang ‘bukti’ bahwa dia kucing, Nano mengatakan bahwa dia selalu menggeram setiap kali bertemu dengan anjing. Ia juga kadang-kadang berjalan sambil merangkak sebagaimana kucing dengan kaki empatnya. Tidur pun, ia mengaku lebih menyukai di ruang sempit dan tertutup seperti wastafel. Apapun yang dilakukan kucing, ia pun melakukannya.

...Kebebasan sebagai bagian dari sistem demokrasi telah memungkinkan manusian untuk bertingkah aneh bin gila. Bukan tidak mungkin ke depan akan muncul Nano-Nano lain yang mengaku sebagai makhluk tikus, kelinci, dan sebagainya...

Nano memunyai teman yang bernama Svien yang juga memunyai kepribadian kucing. Bedanya Svien ini menjadikan kucing sebagai salah satu dari beberapa kepribadian ganda yang dimilikinya. Sedangkan Nano mengatakan bahwa dirinya adalah murni kucing sejati. Keduanya sering berkomunikasi menggunakan bahasa meong-meong satu sama lain.

Sikap Nano ini, menurutnya didukung oleh beberapa dokter dan psikolog yang menyatakan bahwa ada ‘sesuatu’ di dalam dirinya. Sesuatu ini adalah cacat genetik sejak lahir dan itu adalah yang menyebabkan jiwanya adalah jelmaan kucing dalam tubuh manusia. Untuk membuat mantap jiwa kucingnya, ia pun memakai bando dengan model telinga kucing nongol di atas kepala.

“Rasanya, saya akan menjadi kucing seumur hidup,” kata gadis 20 tahun ini mantap.

Kebebasan sebagai bagian dari sistem demokrasi telah memungkinkan manusian untuk bertingkah aneh bin gila. Bukan tidak mungkin ke depan akan muncul Nano-Nano lain yang mengaku sebagai makhluk tikus, kelinci, dan sebagainya. Tak heran bila orang-orang gila semacam Lia Eden dan Mosadeq mengaku sebagai nabi atau bahkan bisa sekalian jadi malaikat atau tuhan palsu. Naudzubillah min dzalik. (riafariana/metro/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version