View Full Version
Jum'at, 05 Feb 2016

Kalau Cinta Jangan Maksa, Karena Jodoh Tak Hendak Kemana

“Doakan saya berjodoh dengannya karena cuma dia saja yang saya inginkan mendampingi hidup saya ke depan. Saya tak ingin yang lain, dan saya tak bisa membayangkan bersanding dengan yang lain apabila saya tak jadi dengannya. Please, saya hanya mencintai dirinya.”

Betapa sering remaja ataupun mantan remaja (pemuda usia 20 tahunan) mengatakan hal seperti di atas. Ya...karena saya sendiri cukup sering mendapati ataupun dicurhati oleh remaja dan mantan remaja tentang kisah cinta mereka. Intinya mereka seolah-olah tak bisa lagi mencintai yang lain apabila seseorang yang sedang dicintainya tak bisa dimiliki. Duh...haruskah demikian?

Sobat remaja voa-islam yang dirahmati Allah. Masa remaja atau pun mantan remaja alias dewasa awal bila menurut ilmu psikologi itu adalah masa saat semuanya serasa harus dituruti. Bila jatuh cinta, mellownya setengah mati. Cinta bertepuk sebelah tangan, mellownya bisa dobel kuadrat. Tak heran medsos isinya penuh status galau para remaja labil seperti ini.

Hey....jatuh cinta itu manusiawi kok, apalagi terhadap lawan jenis. Yang bahaya apabila kalian jatuh cinta terhadap sesama jenis, ihh...naudzubillah mindzalik. Masalahnya, meskipun manusiawi rasa cinta ini harus tetap dikelola dengan semestinya.

Usia kamu kan masih sekolah, kuliah atau sedang mencari pekerjaan. Kalau kamu memang sudah siap untuk bertanggung jawab terhadap rasa cinta yang dipunya, bolehlah mengungkapkannya. Tapi ingat, harus segera ada rencana jelas ke akad nikah dan walimahnya. Tapi kalau sekolah saja belum lulus atau pekerjaan masih belum ada alias pengangguran, wake up!

Bertanggung jawab terhadap diri sendiri saja belum bisa, apalagi terhadap anak orang. Ini untuk kamu yang cowok. Sedangkan untuk yang cewek, ingat bahwa kamu adalah calon ibu. Masa iya, anak-anak yang terlahir nanti memiliki ibu yang gak siap jadi teladan? Sudah ibu tapi maunya masih main dan nongkrong di mall, misalnya. Hadew...jangan sampai deh.

Jadi bila rasa cinta itu telah hadir dalam hatimu dan terasa menyiksa, maka jangan dimanja. Usia kamu saat ini adalah usia produktif untuk berprestasi. Fokus sekolah atau kuliah dan cari kerja baru lamar anak gadis orang. Begitu juga dengan yang cewek. Bekali dirimu dengan pengetahuan dasar tentang pernikahan dan kerumahtanggaan. Ingat, pernikahan itu tidak melulu berisi yang enak-enak saja.

Jagalah diri dan kehormatan masing-masing, apalagi saat rasa itu meraja dalam dada. Boleh kamu berdoa dan berharap bahwa si dialah yang akan menjadi jodohmu dan menemani hingga usia senja (uhuk...so romantis). Tapi ingat, jadi mendikte Allah. Lebih baik serahkan padaNya tentang jodoh terbaik bagi dirimu, dunia dan akhiratmu.

Lebih  baik saat ini kamu memperbaiki kualitas dirimu di hadapanNya. Ingat, kamu yang laki-laki bakal jadi imam keluarga. Kamu yang perempuan bakal jadi pendidik utama bagi anak-anamu kelak. Kualitas terbaik akan mendapatkan jodoh terbaik pula. Yakin dan serahlah Allah tentang hal ini, agar hatimu tak lagi galau. Bila belum bisa menghalalkan satu sama lain, maka kurangi interaksi. Yakin deh, kamu pasti bisa. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version