Oleh: Rohmat Saputra
Sahabat Smart Teens yang Shalih dan Shalihah...
Konflik yang terus terjadi pada negeri Syam pada abad-abad ini bermula saat orang-orang Yahudi mengklaim bahwa Palestina adalah negeri yang dijanjikan untuk mereka. Dengan ambisi dan pengeklaiman itu, maka tentara Israel dan Yahudi mulai mengambil sedikit demi sedikit tanah yang penuh berkah tersebut. Hingga hari ini mereka sudah mencaplok 85% tanah Palestina. Dari jajahan dan pengambilan paksa, telah memakan korban ratusan ribu kaum muslimin.
Belum selesai pembebasan palestina atas tangan-tangan zionis Yahudi, belahan Negeri Syam yang lain mulai memanas. Terpecahlah konflik Suriah. Antara Rezim Basyar Assad melawan masyarakat lemah. Bahkan kejamnya orde baru dizaman pemerintahan Soeharto tidak ada bandingannya dengan kejamnya Basyar Assad. Siapa saja yang tidak loyal terhadap rezim Basyar dan menentang kebijakannya, tanpa ampun akan dihabisi. Semakin mengerucut konflik di Suriah, membuka kedok pemerintah Suriah, dan semakin jelas bahwa konflik ini bukan hanya antara pemerintah terhadap masyarakat semata. Tetapi konflik antara yang haq dan bathil. Konflik antara Sunni dan Syiah nushairiyyah.
Belum juga puas membantai kaum muslimin, rezim ini mendapat bantuan penuh dari Rusia dengan dalih menyerang Isis. Padahal sejak 30 september hingga 20 november 2015 agresi Rusia masuk ke Suriah, telah banyak memakan korban dari rakyat sipil. 403 korban termasuk anak-anak telah menjadi sasaran pasukan Rusia. Hal itu berdasarkan dari catatan kelompok HAM Syrian Observatory for Human Rights (SOHR). Realitas dilapangan tidak ada bukti bahwa pasukan Rusia benar-benar menyerang Isis. Putin sengaja mengirim tentaranya ke Suriah hanya untuk membackup Bassad Assad dari serangan mujahidin dan membantu rezim dalam membantai kaum muslimin Suriah. Tanpa disadari blok Timur antara Syi’ah yang didukung Iran, Rusia, dan cina mulai bersatu.
Itulah konflik yang terus memanas antara haq dan bathil yang terjadi dibumi Syam. Kini negeri Syam telah mengundang banyak kaum muslimin. Perhatian kaum muslimin telah mengarah kesalah satu di negeri Syam. Banyak dari kaum muslimin membantu, baik secara materi, maupun langsung secara fisik. Dan begitu juga terpecahnya konflik ini menjadi sorotan dunia Islam dilihat dari sudut pandang wahyu. Apa yang telah dikabarkan Rosulullah mengenai keberkahan dan keutamaan bumi Syam mulai terbukti dan nampak dengan adanya konflik. Seakan Allah memberi tahu kepada kaum muslimin sedunia, bahwa negeri yang benar-benar selamat dari fitnah, negeri yang diberkahi adalah negeri Syam. Bukankah ketika Allah menyayangi seseorang, Dia akan mengujinya?
Allah menguji penduduk Syam karena Allah sayang mereka. Allah bersihkan hati kaum muslimin melalui konflik yang berkempanjangan, karena dari sanalah pasukan terbaik akhir zaman akan lahir. Rosulullah bersabda: “Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw berkata: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.”(HR. Imam Ahmad)
Kabar mengenai negeri Syam yang telah Allah janjikan sebagai negeri akhir zaman menjadi perhatian penuh kepada kaum muslimin yang ingin benar-benar membuktikan bisyarah Rosulullah sallallu alaihi wasallam. Sebagaimana Muhammad Al-Fatih (Sultan Murad II), dengan tekad besarnya ingin membuktikan bahwa apa yang dijanjikan Rosulullah sebagai sebaik-baik pemimpin, dan sebaik-baik pasukan yang dipimpin adalah benar adanya. Pelajaran dari para pendahulunya yang gagal menaklukkan Konstantinopel adalah sebuah loncatan tinggi untuk memahami seluk beluk kekuatan yang dimiliki tembok yang selalu dibanggakan oleh Byzantium.
Dengan kekuatan iman yang membaja dan taktik perang serta para prajurit terbaik, akhirnya mampu mengalahkan tembok yang sekian lama berdiri angkuh menghadang pasukan kaum muslimin untuk masuk kegerbang Eropa.
Tak jauh beda dengan kaum muslimin diberbagai dunia melihat Syam. Mereka berusaha masuk menjadi bagian dari Anshorus Syam dengan mengalirkan bantuan-bantuan kemanusiaan. Syam telah menjadi potongan tubuh bagi diri kaum muslimin di negeri lainnya. Dimana jika merasakan sakit, kaum muslimin yang lain pun akan merasakannya.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]
Namun tidak mudah memberikan bantuan kepada kaum muslimin yang sedang dalam konflik. Khususnya di Suriah. Sebab, pemerintah Assad telah membagi bantuan menjadi dua jenis. Bantuan yang baik adalah bantuan yang diberikan kepada pemerintahan mereka. Jelas ini merupakan kesalahan fatal. Pemerintahan mereka yang membantai kaum muslimin, tetapi malah memberi bantuan kepada mereka. Jenis bantuan kedua adalah bantuan yang buruk. Yaitu bantuan yang diberikan kepada para kelompok yang berusaha melawan pemerintahan Assad. Maka kaum muslimin yang membantu masyarakat Suriah dianggap bantuan ilegal. Dan para relawan yang membawa bantuan kemanusiaan itu tidak luput dari serangan-serangan yang terus dilancarkan pemerintah Syiah nushairiyyah dan sekutunya. Namun atas taqdir Allah semua bantuan dari berbagai organisasi selama ini telah sampai kepada kaum muslimin di Syam.
Sebenarnya negeri Syam telah menjadi saksi bisu akan jejak rekam Rosulullah dan para Sahabat demi menyebarkan Islam. Perang Yarmuk adalah tahap awal Islam mulai menyebar dinegeri Syam dan dicatat sejarah Islam sebagai perang penentuan negeri Syam. Perang yang terjadi pada tahun 14 hijriyah ini, pasukan 45.000 kaum muslimin menghadapi gelombang besar 240.000 pasukan Romawi. Dengan kejeniusan taktik perang Khalid bin Walid dan ketegasan Abu Ubaidah bin Jarrah, perang besar itu dimenangkan oleh kaum muslimin. Dari situ berlanjut membebaskan Palestina. Pembebasan Baitul Maqdis sama sekali tanpa perlawanan. Hingga Umar bin Khattab yang langsung menerima sendiri kunci Baitul Maqdis dari petinggi nasrani Al-Quds.
Pada akhir zaman nanti negeri Syam akan kembali menjadi titik peristiwa penting sebagaimana yang Rosulullah kabarkan. Manaratul baidha’ atau menara putih disalah satu masjid agung di Damaskus akan menjadi tempat turunnya kembali Nabi Isa Alahissalam. Dan Nabi Isa akan membunuh Dajjal dipintu ludd. Itu semua akan terjadi di Negeri Syam. Dan tidak ada benteng yang aman dari huru-hara dan fitnah akhir zaman kecuali di negeri Syam.
Rosulullah bersabda....”‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara...”. (HR. Muslim no. 2937).
“Dajjal akan keluar di tengah Yahudi Asfahan hingga mencapai Madinah, ia singgah di perbatasannya, saat itu Madinah memiliki 7 pintu pada tiap pintu dijaga oleh 2 malaikat, maka penduduk Madinah yang jahat bergabung dengan Dajjal, hingga bila mereka mencapai pintu Ludd, Isa as turun lalu membunuhnya, dan sesudah itu Isa as hidup di dunia 40 tahun sebagai pemimpin yang adil dan hakim yang bijak.” (HR. Imam Ahmad)
Sangat terikat negeri Syam antara masa lalu dengan masa depan. Pencapaian para pendahulu untuk menaklukkan Syam sangat besar. Dan perjuangan mereka seolah menjadi estafet akan perjuangan kaum muslimin hari ini yang terus mempertahankan titik-titik negeri Syam dari jajahan orang-orang kafir. Inilah negeri iman, negeri yang diberkahi, dan negeri akhir zaman. Wallahu a’lam bisyowab. [syahid/voa-islam.com]