View Full Version
Ahad, 03 Apr 2016

Keluarga Muslim Shebley Diusir dari Pesawat Karena Hijab Sang Istri

Keluarga muslim pasangan Eaman-Amy Saad Shebley dan suami serta ketiga anaknya yang masih kecil diusir dari pesawat United Airlines. Mereka sekeluarga akan terbang menuju Washington dari bandara Chicago ketika pilot mengusir mereka untuk turun dari pesawat. Alasan klise diungkapkan yaitu demi ‘keamanan’ mereka harus turun saat itu juga.

Sang istri sempat tidak terima dengan perlakuan tersebut. Dia menanyakan apakah perintah turun ini merupakan keputusan yang diskriminatif. Pilot hanya menjawab bahwa keputusan ini demi ‘keamanan penerbangan’ tanpa mau menjelaskan secara detil apa yang dimaksudkan dengan istilah tersebut.

Kejadian ini diunggah oleh sang istri di laman Facebooknya. Ia menuliskan di sana bahwa ini semua dilakukan oleh pilot beserta krunya itu berdasarkan ‘penampilan’ mereka. Penampilan di sini jelas yaitu wajah timur tengah dan pakaian sang istri yang berhijab. Bukan hanya menulis status, tapi bukti rekaman video yang menunjukkan diskriminasi di dalam pesawat juga turur diunggahnya.

...Kami muak dengan perlakuan diskriminasi seperti ini, muslim diusir dari pesawat dengan alasan yang tidak masuk akal atas nama ‘keamanan’ penerbangan...

Video pertama terlihat seorang pramugari meminta sang istri untuk meninggalkan pesawat padahal posisi hampir take off. Sang suami pun tidak terima dan sempat bertanya mengapa istrinya diusir dari pesawat.

Video kedua terlihat pilotnya sendiri yang mengusir keluarga muslim tersebut. Mereka diminta turun dari pesawat dengan argumen ‘ini adalah keputusan saya’ dari si pilot. Shebley atau si istri sempat dengan tegas bertanya alasan apa di balik pengusiran mereka dari pesawat, “Apakah ini keputusan yang diskriminastif?”

Lebih jauh, Shebley menyesalkan kejadian ini karena pada kejadian tersebut ada 3 anaknya yang masih kecil menyaksikan hal yang tidak selayaknya terjadi. Selanjutnya, keluarga ini melaporkan perlakuan diskriminasi ini ke lembaga yang mengurusi hubungan antara Amerika-Islam (CAIR – Council on American-Islamic Relations).

“Hal ini tidak mungkin terjadi bila tidak ada penumpang yang memakai hijab. Alasan yang diberikan pihak airlines juga tidak masuk akal. Kami butuh jawaban yang lebih jelas,” ungkap pihak CAIR kepada Buzzfeed news.

CAIR cabang Chicago mengirim surat menuntut diberikannya sanksi kepada staff yang terlibat dalam perlakuan disriminasi tersebut.

“Kami muak dengan perlakuan diskriminasi seperti ini, muslim diusir dari pesawat dengan alasan yang tidak masuk akal atas nama ‘keamanan’ penerbangan,” kata direktur eksekutif CAIR cabang Chicago, Ahmed Rehab. Lebih lanjut dia menyatakan bahwa ‘keamanan’ itu seharusnya bermakna mengamankan penumpang bukan melecehkan dan menghina mereka atas nama alasan ‘keamanan’.

Perlakuan diskriminasi ini mengingatkan kejadian serupa yang menimpa perempuan muslim bernama Tagera Ahmad. Ia bermaksud meminta minuman kaleng pada Mei tahun lalu ketika pramugari menolaknya dengan alasan dia bisa menggunakan kaleng tersebut sebagai ‘senjata’. (riafariana/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version