View Full Version
Rabu, 13 Jul 2016

Syawal Tiba, Masjid Tetap Buka!

Banyak meme beredar usai Ramadan. Isinya serius tapi dikemas dengan gaya menyentil. Salah satunya yang berkesan adalah ‘Masjid Tetap Buka 24 Jam’. Meme ini mengingatkan kita bahwa di momen Ramadan, masjid tidak pernah sepi dari pengunjung. Mulai dari jamaah Subuh yang lebih banyak dari biasanya hingga Isya yang berlanjut dengan tarawih dan i’tikaf.

Saat Ramadan berlalu, apa kabar masjid kita? Jamaah Subuh hanya diisi muadzin dan beberapa orang yang sudah sepuh saja. Bilapun ada pemuda, dia pastilah sosok yang hebat karena mampu membawa langkahnya menuju masjid di Subuh buta. Jangankan penuh, satu shaf salat bisa dari ujung ke ujung saja sudah alhamdulillah. Lalu, kemana para jamaah yang sebelumnya rajin mengunjungi masjid ini?

Bisa jadi mereka telah sibuk lagi dengan rutinitas hariannya. Yang kerja, tiap pagi lebih memilih bersiap-siap berangkat ngantor. Yang kuliah pun tak beda, sibuk dengan tugas bejibun yang harus segera dikumpulkan. Apalagi para siswa yang hari-harinya disibukkan dengan penyesuaian kurikulum yang tiap tahun bisa berbeda. Dunia memang telah melalaikan segala, termasuk ‘wajibnya’ laki-laki muslim untuk salat di masjid di setiap fardhunya.

Semoga itu bukan kalian, wahai pemuda muslim yang di bahunya masa depan Islam diletakkan. Karena saya yakin, kalian adalah pemuda muslim yang telah paham skala prioritas. Kerja mencari nafkah dan belajar menuntut ilmu adalah aktivitas yang sama-sama mulia. Tapi kemuliaan ini tetap akan lebih afdhol jika tidak melupakan akan wajibnya pemuda mendatangi masjid di tiap fardhunya. Syukur-syukur turut ambil bagian dalam berperan untuk memakmurkan masjid dengan aktivitas positif.

...Saat Ramadan berlalu, apa kabar masjid kita? Jamaah Subuh hanya diisi muadzin dan beberapa orang yang sudah sepuh saja. Banyak pemuda kuat menaklukkan gunung setinggi apapun, tapi belum tentu kakinya kuat melangkah ke masjid...

Masjid masih tetap buka usai Ramadhan dan di bulan-bulan setelahnya. Jangan datangi ia hanya di bulan suci saja karena embel-embel pahala berkali lipat di dalamnya. Kunjungilah masjid seolah pemuda mendatangi kekasihnya karena ingin melepas rindu. Bagaimana tidak bila di masjid itulah ada istilah ‘rumah Allah’, tumpuan cinta kita yang tak bertepi dan selalu merindu perjumpaan denganNya.

Di masjid itu pula kegemilangan satu peradaban dimulai dan dibangun. Ia bukan hanya tempat melepas lelah dari terpaan panas kemarau yang menyiksa. Ia bukan pula ‘sekadar’ tempat berteduh dari deraan hujan dan angin saat di perjalanan. Tapi masjid adalah pusat aktivitas. Masjid memupuk harapan dan menempa seorang pemuda menjadi sosok yang perkasa.

Banyak pemuda kuat menaklukkan gunung setinggi apapun, tapi belum tentu kakinya kuat melangkah ke masjid.

Banyak pemuda mampu menjelajahi tiap jengkal sudut bumi atas nama hobi travelling tapi belum tentu ia mampu melangkah ke masjid.

Banyak pemuda berhasil mencapai cita-cita tinggi hingga sekolah ke luar negeri tapi belum tentu kakinya berhasil melangkah ke masjid.

Lihatlah, ternyata melangkah ke masjid pun tidak mudah. Butuh tekad dan iman kuat untuk terus membiasakan melangkah ke masjid. Wahai pemuda muslim, Syawal memang telah tiba tapi masjid tetap buka loh! (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version