Oleh: Nila Afila*
Game online merupakan sebuah kemustahilan pada zaman gatget seperti sekarang, dimana game online ini banyak digandrungi oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga usia dewasa, dan tak sedikit dari mereka kecanduan game online dengan berbagai macamnya. Akhir-akhir ini ada salah satu permainan yang menjadi sorotan publik, permainan apalagi kalau bukan “Pokemon Go”, sebuah permainan yang beberapa pekan lalu telah diluncurkan diberbagai negara, termasuk di negara Indonesia.
“Pokemon Go” ini merupakan sebuah game terobosan baru dari The Pokemon Company, yang dikembangkan bersama dengan perusahaan game dan teknologi ternama di Jepang yaitu Nitendo dan Niantic. Game ini mengharuskan adanya GPS untuk mendeteksi dimana “Pokemon” berada, yaitu pemeran utama dalam game ini. ”Pokemon” ini bisa berada dimana-mana, bahkan ditepat yang sangat jauh dari tepat kita berada sekarang.
Karena keberadaan “Pokemon” yang diseting diberbagai tepat inilah yang akhirnya mampu menimbulkan bahaya bagi para pemainnya, permainan ini mampu menghipnotis para pemainnya agar mereka hanya fokus pada mencari “Pokemon” saja dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Maka dapat dibayangkan apabila “Pokemon” tersebut berada ditengah-tengah jalan utama, atau bahkan didekat jurang.
Beberapa hari yang lalu, dua orang gamer dikabarkan terjatuh dari tebing saat sedang bermain pokemon go, kejadian ini berlangsung didekat samudra di Encinitas, California, Amerika Serikat.(dikutipdariTeknoLiputan6.com). Tidak hanya itu, permainan “Pokemon Go” ini juga mampu merusak akal, karena membuat para pemainnya rela mengorbankan uang, waktu, bahkan nyawa mereka hanya untuk menangkap sebuah “pikachu”. Kemudian pertanyaanya adalah apakah boleh permainan “Pokemon Go” ini di dalamIslam?
Pada dasarnya bermain merupakan sebuah aktivitas yang boleh dengan syarat tidak mengandung unsur-unsur bermaksiat kepada Allah dan tidak melalaikan ibadah-ibadah yang diprioritaskan. Jika kita melihat, permainan “Pokemon Go” ini tidak hanya mampu mendatangkan bahaya bagi para pemainnya, namun juga mampu melalaikan mereka dari ibadah seperti sholat. Permainan ini mampu merusak akal manusia, dengan membuatnya rela mengorbankan apa saja yang dia miliki hanya untuk sebuah permainan. Sedangkan di dalam Islam, akal merupakan sebuah komponen yang benar-benar dijaga dengan peraturan-peraturan syariah.
Dengan adanya Islam, maka kita akan senantiasa terjaga dari hal-hal yang mampu mendatangkan keburukan bagi kita, memelihara agar manusia tidak melakukan aktivitas yang tidak berguna, mencegah kita dari kerusakan akal yang dapat disebabkan oleh beberapa hal yang merusak, salah satunya game.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Islam untuk diterapkan dalam sistem negara, agar masyarakat didalamnya terjaga dari hal-hal yang tidak berguna dan mampu merusak akal manusia. Negara dengan sistem Islam akan senantiasa mendasarkan setiap peraturan yang dibuatnya terhadap aturan syari’ah, dan akan selalu memantau bahkan melarang setiap hal yang bertentangan dengan peraturan syari’ah. [syahid/voa-islam.com]
*Penulis adalah Mahasiswa Manajemen Agroindustri Politeknik Negeri Jember, Aktivis Koperasi Mahasiswa