View Full Version
Rabu, 17 Aug 2016

Surat Cinta Tentang Shalat

Bila engkau anggap shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

Bila engkau anggap shalat hanya sebagai sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat mengerjakannya.

Anggaplah shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

Anggaplah shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita kepada-Nya.

Anggaplah shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah terhadap-NYa.

Anggaplah shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.

Bayangkan ketika adzan berkumandang, tangan Allah melambai kepadamu, “kemarilah.. Kemarilah wahai hamba-Ku, dirikanlah shalat..” Allah mengajak dirimu.. lebih dekat kepada-Nya.

Bayangkan ketika kau takbir “Allahu Akbar", Allah melihatmu, Allah tersenyum kepadamu dan bangga terhadapmu.

Bayangkanlah ketika rukuk, Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.

Bayangkan ketika sujud, Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu, "Aku mencintaimu wahai hamba-Ku. Janganlah engkau bersedih wahai hamba-Ku.. Aku pasti kabulkan semua permohonanmu.. Wahai hamba-Ku...”

Bayangkan ketika kau duduk di antara dua sujud, Allah berdiri gagah di depanmu, lalu mengatakan, "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu.. Wahai hamba-Ku.”

Bayangkan ketika kau ucapkan salam “Assalamu ‘Alaikum warahmatullah”, Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.

Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.

Beruntunglah  orang-orang yang mengamalkannya. [PurWD/voa-islam.com]

-----------------------

Pengirim : Alif Ahmad (089655902161/WA)


latestnews

View Full Version