View Full Version
Ahad, 21 Aug 2016

Islamophobia Itu Nggak Zaman!

Oleh: Nurus Shobachah, S. Farm.

(Mahasiswa Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya)

Islamophobia adalah prasangka buruk dan deskriminasi terhadap Islam. Hal yang mereka takutkan, seperti Islam itu teroris sebenarnya hanyalah mitos karena sesungguhnya Islam adalah agama pembawa kedamaian bukan kekerasan. Islamophobia mewabah di beberapa Negara bagian Amerika dan di Eropa hingga berkembang dan mewabah di negara-negara di Asia termasuk Indonesia.

Akibat adanya stigma Islam radikal itu berjalan dengan kekerasan, dan tidak berperikemanusian dan lain sebagainya. Tunggu sebentar, jangan salah mengartikan kata radikal. Radikal itu berasal dari kata radiks yang berarti akar. Islam yang mengakar. Maksutnya Islam yang secara dalam dan menyeluruh. Banyak yang mennyalah-artikan dengan radikal bebas. Itu salah besar.

...kenapa masih banyak yang tidak melakukan perintah Allah tersebut, karena terpengaruhnya kita oleh bangsa liberal. Banyak orang lebih menyukai tren yang dipandang mata itu indah, dari pada perintah Allah

Seorang Muslim sepatutnya mempelajari keIslamannya secara utuh, bukan setengah atau seperempat saja, mana bisa masuk surga Allah namun Islamnya setengah-setengah? Banyak orang Islam namun berpikiran tidak usah terlalu seriuslah menjalani keIslamannya, seperti seorang Muslimah berkerudung tetapi pakaiannya masih ketat, apakah itu dapat disebut seorang Muslimah? Padahal sudah jelas di dalam Al-Quran dan dipertegas dalam hadits pakaian wanita sebaik-baiknya adalah untuk menutup aurat wanita yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan maka wanita diperintahkan memakai jilbab atau gamis (QS. al Ahzab[33]; 59) dan khimar atau kerudung (QS. An Nur[24]; 31). Jilbab adalah pakaian luas semacam baju kurung yang menutupi seluruh tubuh dari leher, dada, tangan sampai kaki dan kerudung untuk menutup kepala, leher sampai dengan dada.

Dari Ummu Athiyah berkata: Rasulullah saw memerintahkan kepada kami untuk keluar pada hari Fitri dan Adha, baik gadis yang menginjak akil baligh, Wanita-wanita yang sedang haid maupun wanita-wanita pingitan. Wanita yang sedang haid tetap meningggalkan shalat, namun mereka dapat menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslim. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah salah seorang diantara kami ada yang tidak memiliki jilbab?” Rasulullah saw menjawab: Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya (HR Muslim).

Permasalahan kenapa masih banyak yang tidak melakukan perintah Allah tersebut, karena terpengaruhnya kita oleh bangsa liberal. Banyak orang lebih menyukai tren yang dipandang mata itu indah, dari pada perintah Allah. Naudzubillah. [syahid/voa-islam.com]    


latestnews

View Full Version