View Full Version
Sabtu, 27 Aug 2016

Selamatkan Generasi Pemuda!!!

Sahabat VOA-Islam...

Beredarnya postingan di media sosial remaja yang berasal dari Metro saat memperagakan shalat dengan membuka aurat di sebuah masjid dinilai sangat melecehkan Syariat Islam. “Apapun alasannya itu pelecehan dan penistaan agama Islam, polisi harus mengusut kasus tersebut”, ujar Imam asyrofi, pengurus MUI Lampung kepada Republika, Ahad (24/7).

Sangat disayangkan mendengar pemberitaan seperti ini. Tentunya mereka adalah anak-anak yang terlahir dengan harapan-harapan yang baik dari orang tuanya. Juga pastinya diajarkan sholat  dan mengaji. Namun, generasi saat ini sudah liar sedemikian rupa, sehingga apapun bisa dijadikan bahan guyonan, termasuk ibadah sholat.  Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab lepas kendalinya akhlak para remaja ini. Salah satunya adalah gaung kebebasan tingkah laku yang diserukan oleh paham kapitalis. Kebebasan tingkah laku ini sangat diupayakan oleh Barat untuk dapat masuk dalam jiwa anak-anak dan remaja, lewat berbagai cara. Cara yang paling efektif adalah lewat media sosial. Begitu bebasnya mengungkapkan ekspresi remaja, sampai-sampai tidak terkendali.

Untuk itu peran keluarga amat dibutuhkan dalam membimbing anak memilih lingkungan pergaulan. Keluarga adalah tempat pertama setiap manusia memahami makna hidup. Peran orangtua yang vital dalam keluarga memang menjadi kunci kesuksesan keluarga, masyarakat juga bangsa. Tak hanya itu kesuksesan keluarga membina generasi pemimpin akan membawa pengaruh pada pembentukan peradaban dunia. Namun sayangnya tak mudah mewujudkan kesuksesan keluarga tersebut pada masa sekarang.

Saat ini keluarga muslim sudah mengalami disfungsi dan disorentasi, hingga berujungnya pada hancurnya institusi keluarga tersebut. Tentu ini sebuah malapetaka besar bagi kaum muslimin. Sumber malapetaka yang menimpa keluarga muslim  bermula ketika hukum hukum Islam dalam keluarga tidak dijadikan pedoman dalam kehidupan keluarga muslim. Nilai-nilai Islam di tengah keluarga pun sedikit demi sedikit menjadi luntur. Di sisi lain derasnya arus globalisasi turut menggerus nilai-nilai Islam dalam keluarga, masalah demi masalah dalam keluarga pun semakin parah. Hak dan kewajiban suami istri yang telah diatur dalam Islam menjadi terabaikan.  

Kesempitan hidup akibat kesulitan ekonomi membuat orang mudah kalap dan bermain kasar. Disinilah tugas kaum muslimin untuk mencari solusi dan memperjuangkan kembali tegaknya bangunan keluarga serta bangsa ini dari keterpurukannya menuju kebangkitan dan kejayaan. Masa depan keluarga yang ideal hanya akan terwujud ketika Islam diterapkan secara kaffah dalam Institusi negara Islam.

Keluarga yang kuat serta ideologis hanya mungkin terbentuk melalui metode yang sesuai dengan tuntutan syariat Islam dan dukungan sistem politik Islam, yang mampu menjamin terwujudnya keluarga dan masyarakat yang kuat. Bukan dengan pemikiran-pemikiran asing yang secara coba-coba diterapkan di masyarakat, pada akhirnya hanya memberikan kenestapaan dan duka lara saja. Wallohua’lam. [syahid/voa-islam.com]

Penulis: Nia Amalia, Tulungagung


latestnews

View Full Version