Abdullah ibn Mas’ud berkata, “Aku tidak pernah menyesali sesuatu sebagaimana aku menyesali hari ketika matahari tenggelam, usiaku semakin berkurang tapi amal kebaikanku tidak bertambah.”
Sobat voa-islam, pernah nggak sih kamu menyesal terhadap sesuatu? Pasti dong ya semua merasa menyesal. Biasanya sih yang disesali itu hilangnya barang karena wujud secara materi dia ada. Menyesali perginya waktu, ini nih yang tidak semua pernah dan bisa. Tahu sendiri kan ya, waktu itu sifatnya abstrak tapi dia ada dan nyata.
Remaja umumnya mudah menyepelekan waktu. Itu karena mereka merasa usianya masih panjang. Jadilah hidupnya diisi untuk hal-hal yang gak bermanfaat, tak jarang juga malah maksiat. Naudzubillah. Semoga kamu bukan yang termasuk tipe ini ya.
...Remaja umumnya mudah menyepelekan waktu. Itu karena mereka merasa usianya masih panjang. Jadilah hidupnya diisi untuk hal-hal yang gak bermanfaat, tak jarang juga malah maksiat...
Jangan PD dulu dengan usia remaja dan merasa bahwa hidup masih panjang. Berapa banyak kematian itu datang pada manusia tak peduli anak-anak, remaja, orang tua atau bahkan yang sehat dan segar bugar. Kematian itu ya sobat, datang tak diundang. Dia menyapa siapa saja tanpa peduli siap atau tidak siap untuk perjalanan jauh mengarungi dunia ‘lain’. Masalahnya, siap nggak kita ini ya?
Di bawah ini ada 5 penyakit remaja dalam menyia-nyiakan waktu.
Dengan menyebutkan setidaknya 5 penyakit yang sering diidap remaja dalam menghamburkan waktu, semoga bisa menjadikan kita mawas diri. Ibarat pepatah, jangan sampai keledai jatuh di lubang yang sama. Nah, apalagi kamu bukan keledai kan ya? Jadi jangan mau waktu tersia-sia karena amalan yang tidak berguna. Semoga satu ketika nanti kita juga bisa merasakan apa yang dikatakan Abdullah ibn Mas’ud di atas. Alangkah ruginya bila usia berkurang tapi amal baik tidak bertambah. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google