View Full Version
Rabu, 23 Nov 2016

Foto dengan Artis, Fitnah Modern yang Digandrungi Remaja

Fenomena yang banyak digrandrungi oleh remaja salah satunya adalah foto dengan artis. Ada rasa bangga tersendiri apabila bisa selfie atau foto bareng dengan artis yang sedang jadi idola. Seringkali kebanggaan ini lebih dominan daripada rasa malu yang seharusnya muncul. Bagaimana tidak? Si artis nggak kenal sama kita, ngapain juga kita ngotot pingin bisa berfoto dengannya? Belum lagi kalau si artis adalah lawan jenis yang tentu saja ada batasan tertentu sebagai muslimah untuk menjaga batas pergaulan.

Masih ingat kan hebohnya para muslimah dengan kedatangan Fatih Seferagic? Banyak tulisan dan komentar tercipta gara-gara kejadian tersebut. Alih-alih positif, mayoritas adalah tanggapan negatif. Muslimah bertingkah seolah tak ada beda dengan perempuan jahiliyah lainnya. Kekaguman pada sosok idola membuat mereka seolah hilang akal. Istighfar. Sudah cukup, ya ukhti. Semoga tak muncul lagi berhala modern lain dalam sosok tokoh idola meskipun ia seorang Qori handal dan hafidz Quran.

Tak perlu juga kita memaksa diri untuk berfoto dengannya. Apa sih yang didapat setelah bisa berhasil foto dengan idola? Kebanggaan? Lalu setelahnya apa?

Jauh lebih bagus bila energi yang ada kita manfaatkan untuk meneladani sisi positif yang ada. Misalnya saja belajar Islam dengan lebih baik, terinspirasi untuk menjadi penghapal Quran dan berprestasi untuk tabungan akhirat kelak.

...Muslimah bertingkah seolah tak ada beda dengan perempuan jahiliyah lainnya. Kekaguman pada sosok idola membuat mereka seolah hilang akal. Istighfar...

Ingat, si tokoh tidaklah makshum atau bersih dari salah dan dosa. Tak perlu lebay mengidolakan dia sedemikian rupa. Sisi negatif si tokoh, misal foto-foto dengan lawan jenis terutama artis yang terkenal suka pamer aurat, tak usahlah ditiru. Karena sosok manusia yang pantas dan layak ditiru cuma satu yaitu Rasulullah SAW. Itu saja.

Muslim dan muslimah itu adalah sosok yang tak gampang heboh dengan silau dengan keindahan duniawi, termasuk yang menjelma dalam sosok ganteng atau cantik sosok idola. Biasa sajalah dalam bersikap. Cool man, kata orang bule sono. Jangan jadi orang katrok hanya karena lihat ada bule cakepan sedikit. Kata teman yang tinggal di Inggris, banyak bule bertampang kayak si Fatih itu. Mulai petugas kebersihan, tukang angkut sampah, penjaga gerai makanan hingga eksekutif muda dan sebagainya. Masa iya, kamu akan histeris terus tiap lihat ada makhluk bening begitu?

Tundukkan pandangan ya akhi, ya ukhti. Itulah gunanya syariat diturunkan agar manusia bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Pandangan tidak diumbar agar tidak muncul kekaguman berlebihan sehingga menimbulkan histeris yang sangat tidak pantas dilihat.

Hijab ini ya ukhti, bukan hanya kain aksesoris yang menempel di kepala.

Hijab ini ya ukhti adalah identitas diri dan wujud ketaatan seorang hamba kepada Rabbnya.

Hijab ini ya ukhti sebagai pengingat diri saat kita lalai. Dengan begitu kita akan terus diingatkan untuk bersikap selaras dengan makna hijab. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google 


latestnews

View Full Version