View Full Version
Rabu, 21 Dec 2016

Aleppo, Nasibmu Dulu dan Kini

Dia adalah kota Halab. Jika namanya disebut, maka sejarahnya akan membuatmu tercengang. Dia terpilih untuk menjadi kota yang istimewa.

Halab adalah negeri Ilmu.

Halab adalah negeri Al-Qurán.

Halab adalah negeri Kedokteran.

Halab adalah negeri Tehnik.

Halab adalah negeri Perdagangan.

Halab adalah negeri bertabur Mesjid dan Rumah Sakit.

Tanyakan kepada Halab jika engkau mengunjunginya.

Tanyakan kepadanya tentang  Sahabat Yang Mulia yang pernah melaluinya dan shalat di Mesjidnya.

Tanyakan kepadanya tentang imam dan para ahli fikih yang pernah tinggal, belajar dan mengajar di sana.

Tanyakan kepadanya tentang Imam Ahmad bin Hambal, yang datang mengunjunginya, belajar di Universitas Umawi beberapa saat dan menulis ilmu yang disampaikan oleh para Ulama kemudian keluar untuk mengajarkannya.

Tanyakan kepada Halab tentang Al-Imam Az-Zarkasyi Al-Hambali, seorang Imam Madzhab Hambali yang terpandang di bidang Fikih.

Tanyakan kepadanya tentang Imam As-Sakhawi.

Tanyakan juga kepadanya tentang Qadinya yaitu Anak dari Al-Imam Asy-Syafií. Dia belajar di sana dan menjadi Qadi untuk penduduknya.

Tanyakan kepadanya tentang Al-Imam Al-Biqa’i.

Tanyakan kepada Halab tentang imam para ahli sejarah.

Tanyakan tentang Al-Imam Adz-Dzahabi dan kitab beliau Siyar A’lami An-Nubala yang ditulis lebih dari 30 jilid.

Tanyakan Halab tentang beliau, maka engkau akan tahu bahwa beliau adalah salah satu didikan terbaik kota Halab.

Tanyakan kepada Halab tentang Al-Imam Ibnu Khallikan, seorang Imam Ahli Sejarah, yang tidaklah engkau membaca sebuah Hadits dari Hadits-Hadits Rasulullah dan engkau melihat sanadnya, kecuali engkau akan merujuk ke kitab beliau.

Tanyakan kepadanya tentang para ahli syair dan pujangga, tentang Abu Al-‘Ala Al-Ma’arri dan penyair lainnya. Tanyakan kepada mereka, bagaimana kota Halab itu saat mereka tinggal disana.

Tanyakan Halab tentang Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqalani, ulama yang mensyarah Shahih Al-Bukhari, yang keluar meninggalkan Mesir dan menetap di Halab. Beliau menikahi salah satu wanita Halab dan takjub kepadanya. Di saat beliau meninggalkan Halab, hatinya dirundung kerinduan. Beliau pun menulis kitab “Jalabu Halab” karena kerinduan kepada para penduduknya dan ingin kembali tinggal bersama mereka.

Di Halab pernah tinggal Yakut Al-Hamawi seorang Imam Ahli Sejarah penulis kitab “Mu’jamu Al-Buldan” dan kitab “Mu’jamu Al-Udaba”.

Di sana juga pernah tinggal Al-‘Imad Al-Ashfahani, Ibnu An-Naqib, Ash-Shafadi, Ibnu Nashiruddin, dan Abdu Al-Halim Ibnu Taimiyah.

Dahulu Mesjid di kota Halab dipenuhi oleh para ulama dan fuqaha. Dulu perpustakaan-perpustakaannya ramai disesaki pengunjung selama lebih dari 700 tahun. Dan di tahun 694 H (lebih dari 700 tahun yang lalu) sebuah buku ditulis dengan judul “Al-Muntakhab min Ma Fi Khazaini Al-Kutub bi Halab”. Di dalam buku ini, penulisnya menyebutkan 914 buku dari penulis-penulis terkemuka yang terjaga di perpustakan kota ini.

Halab adalah negeri ilmu dan iman. Lantas karena dosa apa kalian menghancurkan Kota Halab?

[Diterjemahkan dari Khutbah DR. Muhammad Al-Arifi yang berjudul “labbaika Ya Halab”]

Muhibbukum: Muttaqin Rusli

*) Halab, nama kota sebelum menjadi Aleppo.

 

Red: riafariana/voa-islam.com

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version