BANDUNG (voa-islam.com) - Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Koordinator Daerah Bandung Raya dalam rangka memberikan respon terhadap kondisi carut-marutnya negeri ini dalam berbagai aspek kehidupan menyelenggarakan acara Inspiration For Muslim Student (IMS) Bertajuk “Memantapkan Diri, Membangun Negeri Dengan Sistem Qur’ani”.
Acara yang diselenggarakan di Masjid Al-Jihad Unpad Dipatiukur Bandung ini menghadirkan dua pemateri diantaranya Ust. Umar Fadillah (Syariahpreneur) dan Rizqi Awal (Founder Dakwah Islam).
Dalam paparannya, Ust. Umar Fadillah menyebutkan bahwa Umat Islam telah terjerembab kedalam kubangan sistem ribawi yang menjadi bagian integral problem sistemik atas penerapan Kapitalisme sebagai panduan dalam kehidupan.
“Negara hadir menjadi negara korporasi, para politikus yang berkuasa merupakan kepanjangan bahkan aktor-aktor Kapitalis. Akhirnya, negara sulit bersaing dalam bisnis karena menjadikan Negara diliberalkan, semakin materialistik dalam pendidikan, rumah sakit tidak menerima orang miskin, rakyat terzhalimi dan muncul kehancuran," pungkasnya.
...peran mahasiswa penting karena akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Dengan modal Ideologi Islam, peranan Mahasiswa menjadi jelas dalam mengarahkan idealismenya untuk menyebarkan Islam dan melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah untuk terus mensyiarkan Dakwah Islam
Beliaupun menambahkan akan perlunya penerapan Syariah Islam dalam bingkai Negara yang tentunya berbasis kepada Aqidah Islam. Dengan penerapan seperti itu, maka perekonomian akan berbasis kepada apa yang ditunjukan oleh Al-Quran dan AS-Sunnah.
“Kepemilikan dalam islam dan harta-harta di simpan di Baitul Mal, dan rakyat di perbolehkan meminjam harta tanpa bunga, dan bahkan harta diberikan secara gratis. Karena dalam islam Khalifah sebagai pemimpin seperti penggembala., dan Khalifah menyadari bahwa kepemimpinannya akan dipertanggungjawabkan kelak,” tandasnya.
Paparan itu perlu menjadi perhatian penting bagi Mahasiswa, hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rizqi Awal bahwa perlunya ada idealisme Mahasiswa yang terus menopang perjuangan menuju tegaknya Islam dan sistem kepemimpinan yang Qur’ani. Beliau mendesak agar orientasi studi yang mematikan pergerakan untuk sesegera mungkin dihilangkan.
“Mahasiswa, saat ini berantusias ingin lulus cepat, bukan lulus tepat, pikiran-pikirannya, cepat lulus, langsung kerja, tidak memikirkan bagaimana paradigma kehidupan saat ini. Pikirannya skripsi, dan ditekankan oleh tugas-tugas dan tugas, untuk memikirkan tentang dakwah pun tidak kesampaian,” tambahnya.
Padahal, peran mahasiswa penting karena akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Dengan modal Ideologi Islam, peranan Mahasiswa menjadi jelas dalam mengarahkan idealismenya untuk menyebarkan Islam dan melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah untuk terus mensyiarkan Dakwah Islam. [tatang/syahid/voa-islam.com]