View Full Version
Ahad, 15 Jan 2017

Dakwah dan Lelah

Oleh: Bismar Syahrizal Harahap (Mahasiswa STEI SEBI)

Setiap hari sudah barang tentu kita akan nerasakan lelah karena aktivitas. Baik itu aktivitas kampus, aktivitas kantor, aktivitas rumah ataupun aktivitas kegiatan dalam sebuah acara. Sudah menjadi hukum alam setiap gerak yang dilakukan akan membutuhkan tenaga dan kekuatan yang berimpek lelah dan capek. Dikarenakan gerakan-gerakan itu akan membuat seluruh anggota badan berkeringat yang pada akhirnya lelah adalah yang kita dapatkan.

Demikian pula dakwah. Dahwah secara pengertian kakunya adalah menyeru kepada kebeikan. Namun lebih dari itu, dakwan adalah perbuatan, dan setiap aktivitas yang bernilai ibadah dan berorientasi rahmat dan mamfaaat bagi seluruh umat baik yang melihatnya dan juga orang-orang yang terpengaruh dengannya. Dakwah adalah seluruh perbuatan kita yang kemudian itu dilihat oleh manusia dan terlepas mereka mau melakukannya atau tidak itu adalah kehendak Allah. Nah yang jadi pertaaannya adalah apakah lelahnya  kita setiap harinya telah berorientasi rahmat dan contoh bagi para masyarakat khususnya di tempat lingkungan kita ?

Lelah adalah imbas dari dakwah. Saya katakan kepada temen-temen orang yang siap berdakwah harus siap lelah. Karena dalam perinsip dakwah itu sendiri tidak mangenal setengah-setengah dalam berbuat dan bertindak. Bila orang yang mengaku siap berdakwah namun tidak siap untuk lelah maka dakwah tidak akan ia dapatkan kecuali dengan setengah-setengah. Karena dakwah adalah tempat orang-orang yang siap untuk berbuat dan bergerak sampai lelah itu lelah mengikutinya.

Lahan untuk lelah (dakwah) sekarang ini terbuka lebar bagi para pecintanya. Jika seorang ingin berdakwah maka kesempatan itu selalu ada di sampingnya dangan waktu dan ruang yang ia punya. Dimana-mana dakwah itu jadi kebutuhan, karena dalam keadaan yang sekarang ini banyak orang yang butuh untuk di ingatkan, untuk di bimbing dan untuk diberi penjelasan. Bukti dan contoh yang  dapat kita lihat banyak; dalam kehidupan pemuda, kita lihat pergaulan bebas menjadi hal yang sudah lumrah dan banyak kita lihat dan ini tentunya menjadi PR besar kepada kita semua. Dalam lingkunhan masyarakat kita dapatkan banyak masyarakat yang sekarang jauh dari Masjid dan Allah SWT. dan ini kita temukan dalam keseharian kita dimanapun kita berada. Ini semuanya dalah ladang dakwah bagi seorang aktivis dakwah yang mencari dan  berburu kebaikan di tengah-tengah padang kegelapan akhlak dan kebiasaan.

Dakwah juga adalah alat bagi seorang untuk menggali potensi diri, malatih kesabaran dan kesungguh-sungguhan. Bagi seorang aktivis dakwah akan senantiasa meamperbaiki diri kearah yang lebih baik lagi. Dari segi kemasyarakatan dan segi keilmuan akan menjadi alat dia untuk melancarkan dakwah-dakwahnya kepada masyarakat dan orang yang banyak. Dengan demikian seorang yang cinta dakwah akan senantiasa menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa memperbaiki diri dan di sibukkan dengan kebaikan di setiap lembar kehidupannya.

...lelah yang didapatkan oleh seorang yang berdakwah bukanlah lelah yang sia-sia karena lelah yang ada adalah karena dakwah dan kesibukannya untuk perbaikan umat. Tentu lelah itu tidak akan hilang dari catatan malaikat yang yang nantinya akan menjadi hujjah baginya di hari kiaamat. Dan sungguh sangat merugi sekali bagi seorang yang tidak menginvestasikan lelahnya untuk akhiratnya

Sehingga  lelah yang didapatkan oleh seorang yang berdakwah bukanlah lelah yang sia-sia karena lelah yang ada adalah karena dakwah dan kesibukannya untuk perbaikan umat. Tentu lelah itu tidak akan hilang dari catatan malaikat yang yang nantinya akan menjadi hujjah baginya di hari kiaamat. Dan sungguh sangat merugi sekali bagi seorang yang tidak menginvestasikan lelahnya untuk akhiratnya.

Maka oleh karena itu marilah kita senantiasa menjadi orang yang cerdas dengan menjadikan setiap lelah kita bernilai ibadah dan dakwah.  Kuncinya adalah siap lelah dan bergerak samapai lelah itu lelah mengikut kita. [syahid/voa-islam.com]

%MCEPASTEBIN%


latestnews

View Full Version