Oleh: Wildansyah (Mahasiswa Akuntansi Syariah STEI SEBI Depok)
اَلْحَمْدُ الِلّٰهِ وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى أَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ وَلَهُ
Allah Subhanahu Wa Ta’aala menciptakan kita dalam keadaan yang berbeda-beda, Allah menciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya diantara makhluk hidup lainnya di dunia ini. Namun sering kali perbedaan ini menjadikan kita seakan tidak punya apa-apa, lemah, kecil hati jika di bandingkan dengan yang lain.
Ketika kita melihat di dalam pendidikan, ada salah satu di antara kita yang dimana sulit untuk belajar, sehingga dia harus mengerahkan semua kemampuan dan pemikirannya. Sementara mereka begitu mudahnya belajar seakan-akan tidak perlu susah payah mengerahkan semua kemampuan dan pemikirannya.
Karena itu Ikhwati Azzaniyallahu Wa Iyyakum. Dalam perbedaan ini Allah tidak menjadikan sebuah penilaian terhadap diri kita. Namun yang membedakan satu diantara yang lainnya adalah Taqwa, Allah Subhanahu Wa Ta’aala berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ أَتْقَاكُمْ
“Sungguh, yang mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa” (Al-Hujurat : 13)
Maka, dengan ini kita bisa menjadi orang yang bersyukur dengan apa yang kita dapatkan dan yang kita inginkan. Bertaqwa kepada Allah tidak terhalang baik itu pintar atau tidak, karena untuk mendapatkan kedudukan di sisi allah tidak terhalang oleh perbedaan kecuali taqwa.
Ketentuan dan janji Allah itu benar, ketika Allah menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya, maka Allah menguji hamba-Nya, memudahkan urusan hamba-Nya dan memahamkan baginya pemahaman agama. Apa yang Allah takdirkan dan gariskan untuk kita dalam sesuatu, maka tidak ada yang bisa menggantikan ataupun menghalanginya.
Bahkan keberhasilan pun tak mesti selalu diukur dengan kemampuan atau kemahiran, adakalanya diukur dengan kesederhanaan. Namun dengan usaha yang kuat dan niat yang di dasari dengan ikhlas dalam menerima segala bentuk hasil dari apa yang kita usahakan, baik itu gagal ataupun sukses, yakinkan dengan ketentuan Allah maka ambil hikmah dan pelajarannya. Maka dalam riwayat muslim :
إِنَّ الّٰله لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’aala tidak melihat kepada rupa kalian, tidak pula pada harta kalian , namun Allah Subhanahu Wa Ta’aala melihat kepada hati dan amalan kalian”.
Setiap dari diri kita mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jangan sampai kita mencela seseorang karena kekurangannya dalam suatu bidang karena kemungkinan besar ia mempunyai ke unggulan di suatu bidang dari pada yang kita bayangkan. Sudah semestinya kita saling melengkapi satu sama lain.
Mari kita sama-sama untuk selalu menjaga Ukhuwah Islamiyah kita. Rapatkan barisan, samakan langkah, kita adalah saudara satu sama lainnya. Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan iman, untuk bisa saling cinta-mencintai, menghoramati, karena hakikatnya kita semua adalah milik-Nya, dan kita pasti akan kembali kepada pangkuan-Nya. [syahid/voa-islam.com]