View Full Version
Sabtu, 11 Mar 2017

Passed Out Challenge, Tantangan Maut yang Nggak Kreatif!

Oleh : Septa Yunis*

Sobat voa-islam yang dirahmati Allah, apa kabar? Semoga tetap semangat mewujudkan impian, cita-cita, dan kreatifitas yang membanggakan. Sebagai remaja yang bisa dibilang usianya produktif dan banyak ingin tahu alias kepo, kita harus bisa menciptakan karya-karya atau kreatifitas yang membanggakan. Dengan begitu masa remaja kita tidak akan terbuang sia-sia. Eits tapi jangan menciptakan sesuatu yang mubadzir alias membahayakan orang lain ya! Kalau nggak hati-hati, kreativitas itu malah bisa jadi keluar dari rambu-rambu agama loh. Wah itu nggak bingit yah, Sob.

Oh ya, tahu ngga sih kalian apa yang lagi nge-hits di kalangan remaja saat ini? Yups, tidak lain dan tidak bukan adalah sesuatu yang ada kaitannya dengan challenge. Kalo bahasa kita sih menyebutnya tantangan. Saat ini lagi tuh booming tuh hal beginian di media sosial.

Para remaja dengan segudang kreativitas tanpa batasnya menciptakan berbagai macam challenge alias tantangan dan itu jadi tren di dunia maya. Contohnya challenge makan mie samyang. Tahu kan samyang itu apa? Samyang adalah sejenis mie instan dari negeri ginseng yang pedasnya selangit. Nggak hanya itu aja, masih ada challenge-challenge yang lain seperti sopir bus challenge, mannequin challenge, dan lain sebagainya. Entah darimana para remaja itu mendapatkan ide gilanya, yang jelas challenge tertentu makin marak di internet.

Masih tentang challenge nih sob, challenge terbaru yang tengah jadi tren saat ini di kalangan remaja usia sekolah adalah Skip Challenge atau Passed out Challenge. Sebetulnya yah Sob, Challenge ini sudah muncul sejak tahun 2008 lalu di luar negeri, hanya saja di Indonesia Skip Challenge baru jadi viral beberapa minggu belakangan ini. Trus, apa sih Skip Challenge itu?

Skip Challenge merupakan permainan yang dilakukan oleh sekelompok anak sekolah untuk menahan dada agar tidak bernapas, karena menahan dada itu si pelaku menjadi pingsan. Bagi para pelakunya, pingsan atau kejang-kejang setelah melakukan challenge ini dianggap sesuatu yang lucu alias sesuatu yang wajib untuk ditertawakan. Kejang-kejang kok sesuatu yang lucu, capek deh. Miris plus ngeri yah sob lihat kelakuan remaja zaman sekarang?

Menurut IU Health Pediatrician, Dr. Michael McKenna, Skip Challenge atau Pass Out Challenge dapat meningkatkan detak jantung secara drastis. Bahaya fatal dari game yang juga sering disebut sebagai choking game atau space monkey ini adalah kematian. Sebab praktik game ini adalah untuk memutus aliran oksigen ke otak yang membuat seseorang pingsan seketika. “Kapan pun seseorang berusaha mengganggu aliran oksigen ke otak hal itu menimbulkan risiko yang besar. Hal ini dapat menimbulkan kematiandan juga kerusakan otak,” ujar Dr. Michael McKenna. (kapanlagi.com)

Pernyataan tersebut dipertegas dengan adanya kasus kematian seorang anak di California, Amerika Serikat. Bocah berusia 11 tahun yang bernama Davarious Gray meninggal setelah melakukan Skip Challenge atau Pass out Challenge ini. Kira – kira apa ya yang membuat para remaja itu berkreasi tanpa batas alias kebablasan tanpa memikirkan bahayanya?

...Bagi para pelakunya, pingsan atau kejang-kejang setelah melakukan challenge ini dianggap sesuatu yang lucu alias sesuatu yang wajib untuk ditertawakan. Kejang-kejang kok sesuatu yang lucu, capek deh...

Ternyata, salah satu faktornya adalah minimnya pemahaman mereka akan agama. Kok bisa gitu? Di sekolah umum atau sekolah yang tidak berbasis keislaman, pelajaran agama cuma 2 jam untuk 1 minggu, itu pun hanya pelajaran dasar. Sistem saat ini juga sangat mendukung para pelajar untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat bahkan membahayakan nyawa orang lain, contohnya yah membuat challenge yang nggak bermoral itu. Masih ingat kan bahwa sistem yang ada saat ini memang memisahkan kehidupan dengan agama? Agama dianggap bukan aturan yang sesuai untuk zaman sekarang. Hellow ini bumi Allah bray, masa iya aturan Allah dikesampingkan? Duh, miris bingit!

Coba deh Sob kalian renungkan, kita ini hidup di buminya Allah, lah kok malah aturan Allah nggak dijalankan. Kita numpang di rumah orang aja harus ikuti aturan yang punya rumah. Kalau buat aturan sendiri, pasti yang punya rumah marah dan bisa-bisa kita diusir. Kita ini juga numpang di bumi Allah loh, jadi sepatutnya harus ngikuti aturan yang ditumpangi, bukan malah bikin aturan sendiri. Kalo kita sampai diusir Allah, mau kemana kita?

Sobat voa-islam yang dicintai Allah, Islam sangat menghargai orang yang kreatif dan bermanfaat bagi yang lain. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa dapat memberikan suri tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut dapat diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang siapa memberikan suri tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun.” (HR Muslim 8/61)

Kreatif juga ada aturannya. Dalam Islam, kreativitas nggak boleh keluar dari rambu-rambu akidah dan syariat. Islam mengajarkan kehormatan, sopan santun dan kesucian diri. Seorang muslim boleh menuangkan daya kreativitasnya asal nggak ‘ngotorin’ atau merusak ajaran Islam yang sempurna banget. Kreativitas yang bertentangan dengan akidah Islam nggak bisa ditolerir. Kreativitas seorang muslim harus diarahkan untuk menambah keimanan baik melalui ibadah seperti shalat, puasa, bersedekah, berdoa, membaca dan mentadabburi al-Quran.

Kalo kamu mau jadi kreatif nggak perlu deh melecehkan atau menyelisihi akidah, syariat dan akhlak Islam. Nggak perlu membuat sensasi murahan atau kontroversi rendahan. Remaja dan pemuda muslim harus mengarahkan kreativitasnya dalam hal yang mendatangkan pahala dan keridhaan Allah. Misalnya ikut organisasi keislaman dan aktif berdakwah, ikut kepanitiaan atau kegiatan lain. Kreativitasmu itu bisa kamu salurkan untuk kegiatan tersebut. Insya Allah yang begini ini akan membuat kita maju dan berkembang.

Kamu pun bisa jadi penyeru kreatif, misalnya berdakwah lewat sosial media. Kamu yang tertarik dengan bidang film bisa juga tuh buat film kreatif yang islami. Banyak kan sekarang film pendek yang di dalamnya ngasih gambaran soal keharaman pacaran dalam Islam. Itu salah satu contohnya.

So, sekarang kamu udah tahu kan ternyata masih banyak hal lain yang bisa dilakukan dan tentunya bermanfaat. Sip deh. Mulai sekarang kuatkan tekad untuk menjadi remaja muslim yang kreatif ya. Bukan yang yang lain. Tetap semangat! (riafariana/voa-islam.com)

*tim Kreatif Muslimah Voice

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version