Oleh: Jamal Remiharja
Sungguh agama islam meman agama yang kaffah , dalam hal seperti berpakaian pun di bahas di dalam ajaranya. Dalam ajaran islam berpakain harus menutupi bagian-bagian yang tak boleh untuk terbuka/terlihat bagian ini biasa disebut sebagai aurat(bagian tubuh yang tak boleh terlihat), pria maupun wanita meliki batasan aurat yang berbeda-beda dan batasan ini wajib untuk di taati ketetapanya.kenapa kita harus menaatinya? sebab ada maslahat besar di dalamnya.
Seperti memakai hijab dan burdah,ini memiliki maslahat yang besar antara lain untuk terhindar dari perlecehan sexsual,pencabulan dan sejenisnya. Walaupun memakai burdah adalah hal yan menjadi ikhtilaf sunnah atau wajibnya namun memakainya menurut pandangan saya sangatlah baik sebab lebih menjamin terhindar dari tindakng-tindakan yang tidak senonoh.
Namun, di masa sekarang ini banyak pula muslimah-muslimah yang tak paham atau mungkin acuh akan kewajiban ini. Dengan santainya ia mengubar aurat berjalan lenggak-lenggok seperti tidak memiliki beban. Inilah salah satu problem di masa ini , menurut saya hal ini di akibatkan oleh pesatnya dunia informasi yang berkembang. yang membawa dampak bergesarnya nilai-nilai moralitas yang mana mereka lebih condong meniru budaya-budaya luar negeri (barat) yang menurut mereka lebih bernilai dan lebih bergaya ketimbang menaati ajaran agamanya sendiri.
Inilah ummat masa kini yang lupa daratan akibat media, jangankan berpakaian yang sunnah yang wajib pun tidak mereka lakukan. Di tambah lagi adanya pemikiran islam liberal yang mana mereka ingin memadukan dua ideologi yaitu islam dan liberalism kedalam satu rumpun namun apakah bisa?. Ini ibarat dua kutub yang berlawan arah sekeras apapun ia berusaha dua kutub ini tidak akan bersatu di sebabkan pada dasarnya memang berlawanan arah.maka pemikiran islam liberal ini menurut saya lebih tepat di sebut dengan sebutan orangyang berktp islam namun berpaham/berideologi liberalisme.
Islam dan Aturan Berpakaian
Maka oleh karena itu sudaraku, marilah kita semarakan sunnah-sunnah Rasul sebab inilah salah satu cara kita melawan dampak negatif dari modernisasi. Ada pun cara berpakaian yang sunnah telah di jelaskan secara ringkas oleh Sayid Abdullah bin alwi al-haddad di di dalam kitabnya risalatul mu’awadah:
“Pakailah pakian dengan niat untuk melaksanakan peritah Allah karena Allah memerinta engkau menutupi aurat. Berpakianlah dari arah kanan dan melepaskannya dari bagian kiri seperti ketika memaki baju kurung.
Angkatlah pakaian (seperti sarung atau baju kurung), hingga tengah-tengah betis,dan jangan sampai melampaui mata kaki atau tengah-tengah betis, dan jangan sampai melampaui mata kaki atau di atas tengah betis. Hal ini diprioritaskan bagi laki-laki.
Jadikanlah lengan bajumu sampai pergelangan tangan atau sampai ujung jari-jari . jangalah sampai lebih dari ujung jari-jari. Karena lengan baju Rasulullah Saw. Sampai pergelangan tangan sedangkan baju Ali bin Abi Thalib sampai ujung jari-jari.
Janganlah berpakaian dengan pakian yang terlalu bagus aau terlalu buruk. Berpakaianlah dengan pakian yang bernilai sedang.
Janganlah membuka aurat, kecuali dalam keadaan perlu, seperti mandi, buang hajat, dan lain sebagainya. Bacalah kalimat di bawah ini pada saar membuka aurat:
بسم الله الذى لا اله اله هو
“Dengan menyebut nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia”Sedangkan yang dibaca ketika berpakaian adalah:
الحمدلله الذى كسانى هذورزقنيه من غير حول منى ولاقوة
“Segala puji bagi Allah,zat yang telah memakaikan pakaian ini kepadaku dan telah meberi rezeki pakaian kepadaku tanpa upaya dan kekuatan dariku.”
Alangkah eloknya pula jika bersurban, tetapi tidak disunahkan memperlebar lengan baju dan memperbesar surban.”
Itulah ulasan ringkas mengenai sunnah-sunnah dalam berpakaian .semoga kita dapat mengamalkan dan bisa menyampaikan kepada yang lain akan pentingnya sunnah demi membentingi iman dan takwa kita dari dampak negatif modernisasi yang perkembangannya begitu pesat di sadari maupun tidak kita sadari. [syahid/voa-islam.com]