View Full Version
Rabu, 12 Apr 2017

Keterbatasan Penglihatan, Hafidzah Ini Motivasi Remaja Normal Agar lebih Mencintai Al-Quran

BANDUNG (voa-islam.com) - Meski Memiliki Keterbatasan Penglihatan, gadis berusia 12 tahun asal tasik malaya ini tak menyurutkan semangatnya dalam mengikuti lomba Seleksi Tilawatil Qur'an (sSTQ) di masjid al-mutaqin gedung sate bandung, Selasa, (11/2/17).

Kesulitan menghafal harus dilaluinya dengan sabar, iya berharap bisa memberi contoh pada remaja lain yang masi memiliki penglihatan normal untuk lebih mencintai dan menghafal al-quran, agar Al-Qur’an bisa menjadi penolong bagi pembacanya diakhirat nanti.

“Agak sulit sih menghafalnya, tapi harus sabar, saya berharap, bagi mereka remaja yang masih punya penglihatan normal agar lebih mencintai Al-Qur’an dan menghafalnya agar bisa jadi penolong di akhirat kelak,” jelas Muslimah saat diwawancara.

Muslimah gadis 12 tahun asal Tasikmalaya yang memiliki keterbatasan penglihatan ini, terlihat semangat saat akan mengikuti lomba Seleksi Tilawatil Qur'an pada kategori 1 sampai 5 jus, meski harus bersaing dengan peserta yang memili penglihatan normal tak menyurutkan semangatnya untuk menjadi juara.

Tidak hanya berharap menjadi juara, gadis yang belajar di pondok pesantren al-munawar jarnaujiah tasikmalaya ini juga berharap bisa memberi motifasi bagi remaja lain yang memiliki penglihatan normal agar lebih mencitai dan semangat menghafal al-quran, ia juga menghimbau pada remaja saat ini agar menjauhi perbuatan maksiat agar terjaga hafalanya.

“bagi remaja yang masi memiliki penglihatan normal jangan mau kalah sama saya, dan jauhi perbuatan maksiat agar terjaga hafalanya,” tambah Muslimah.

Meski memiliki kesulitan dalam menghafal al-qur'an, harus dilalui Muslimah dengan sabar, Muslimah belajar dengan cara mendengar langsung dari gurunya, kemudian diikuti olehnya, hal itu diulang sebanyak 3 kali. Tak hanya menghafal 5 jus, ia berharap bisa menghaf 30 jus beserta artinya, agar bisa diamalkan dalam kehidupanya sehari-harinya.

“Dengar langsung dari guru ngaji, dan saya ulang sebanyak 3 kali, sulit sih, tapi harus sabar, saya berharap bisa hafal 30 jus,” ujar muslimah.

kesulitan menghafal juga diungkapkan oleh Haji Supyan Sauri, selaku guru ngaji muslimah, supyan harus mengulang 3 kali bahkan lebih untuk memahamkan pada Muslimah.

Guru ngaji pondok pesantren Al-Munawar Jarnaujiah ini harus bersabar dalam mendidik muridnya yang memiliki keterbatasan, demi kesuksesan muridnya, ia berharap muridnya bisa bersaing dan bisa menuju selekasi nasional.

“Harus diualang tiga kali biar bisa dihafal, memang agak sulit, tapi harus sabar demi keberhasilan anak-anak didik saya,” jelas Haji Supyan. [saifal/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version