View Full Version
Rabu, 17 May 2017

Guru SMK: Pendidikan Saat Ini Jauh Dari Nilai Islam

CIMAHI (voa-islam.com) - Salah satu guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Keluhkan Pendidikan saat ini yang jauh dari nilai Islam.

Ia memberikan salah satu contoh yang terjadi di sekolahnya, ketika siswa yang mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, siswa diharuskan mengumpulkan uang untuk acara makan-makan guru-guru di sekolahnya dengan alasan sebagai rasa terimakasih telah diusahakan mendapatkan beasiswa.

"Misalnya anak yang dapat beasiswa, mereka disuruh lagi ngumpulin uang untuk makan-makan guru dan staf di sekolah, padahal guru-gurunya sudah dapat sertifikasi, kenaikan pangkat dan lain-lain masih juga minta sama siswa buat makan-makan," Papar Ustad Rasyid Saat memberikan Tausiyah usai solat subuh, Minggu (14/5) di masjid Bahrul Ulum Cimahi.

Sementara itu orang tua berharap anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin sebagai rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Sebagai mana hadits yang diriwayatkan Al-Hakim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما نحل والد ولده أفضل من أدب حسن

“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679).

Kemudian Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma juga berkata

أدب ابنك فإنك مسؤول عنه ما ذا أدبته وما ذا علمته وهو مسؤول عن برك وطواعيته لك

“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.”(Tuhfah al Maudud hal. 123).

Maka ketika si murid meminta uang pads orang tuanya dengan alasan untuk keperluan sekolah, maka orang tua tidak ada alasan untuk tidak meng iyakan hal tersebut, ia akan berusaha meski harus nanti tulang untuk mendapatkan rupiah.

Mereka sudah punya gaji, namun, masih minta juga sama siswa, padahal mereka tidak sadar mereka minta uang pada tukang becak, tukang ojek, petani, nelayan, nauzubillah minzalik," Keluh guru SMK Palangkaraya ini, menceritakan kisah yang dialaminya.

Padahal dalam Islam pendidikan adalah milik seluruh umat. Pendidikan dalam Islam seharusnya gratis, Rasyid sangat menyayangkan fenomena seperti ini terjadi di negeri ini.

"Sangat disayangkan hal ini terjadi," pungkasnya. [saifal/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version