View Full Version
Kamis, 13 Jul 2017

Saat Para Ikhwan Minder dengan hari Patah Hati Dunia Akhirat

Masih basah tagar #HariPatahHatiNasional gara-gara Raisa dan Hamish Daud tunangan. Lalu ada lagi tagar #HariPatahHatiInternasional karena ada artis Korea yang jadi idola mau merit Oktober nanti. Paling akhir yang tak kalah heboh adalah tagar #HariPatahHatiDuniaAkhirat gara-gara Muzammil Hasbalah menikah.

Tagar terakhir itu ternyata banyak dilakukan oleh kaum muslimah dan berhijab. Mereka merasa kecewa dan patah hati karena sosok ikhwan idaman ternyata memutuskan menikah dengan seseorang yang bukan dia. Padahal juga kenal enggak, bagaimana mungkin bisa patah hati hanya karena kabar menikah?

Di era medsos ini semua terasa sangat lebay, berlebihan. Hal yang biasa diangkat seolah luar biasa dan menutup hal penting lainnya. Taruhlah Muzamil Hasbalah menikah, itu kan berita yang biasa saja? Kenapa juga dibuat baper?

Pada saat yang sama, banyak hal penting yang tertutupi. Misalnya, islamopobia di negeri yang katanya mayoritas penduduknya beragama Islam ini. Okelah itu terlalu tinggi. Kita coba cari yang selevel dengan kabar menikahnya Muzamil Hasbalah. Saat para muslimah baper dan patah hati dunia akhirat, pernahkah terpikir bagaimana perasaan para ikhwan saat itu?

Di luar sana, tidak sedikit ikhwan salih yang hapal Al Quran dan bagus bacaannya masih melajang. Bedanya, mereka tidak terekspos media. Bisa jadi mereka pun tidak bermain sosial media. Maka wajar bila tak ada yang mengenalnya.

...Di luar sana, tidak sedikit ikhwan salih yang hapal Al Quran dan bagus bacaannya masih melajang. Bedanya, mereka tidak terekspos media...

Belum lagi para ikhwan hanif yang sedang meniti jalan hijrah. Mereka masih terbata mengeja alif ba ta, tapi mau untuk terus belajar. Coba bayangkan bagaimana perasaan mereka saat tahu para muslimah yang seharusnya menjaga izzah  malah sibuk histeris dan baper hanya karena seorang Muzamil menikah.

Di beberapa status medsos terungkap hal seperti itu. Beberapa dengan nada konyol, beberapa memang kecewa dengan sikap para muslimah yang seolah kehilangan rasa malunya. Bila Muzamil Hasbalah menikah, ya biar sajalah. Sebagai saudara sesama muslim, kita doakan semoga pernikahannya samara. Selebihnya, yuk introspeksi diri.

Bila ingin jodoh selevel Muzamil Hasbalah yang hafidz Quran, maka apakah sudah hafidzah juga diri kita ini? Terlepas dari hal itu, akan ada jodoh terindah yang dipilihkan Allah untuk kita meskipun itu bukan Muzamil Hasbalah. Ada sosok ikhwan salih yang tersembunyi dari hiruk-pikuknya dunia medsos. Ikhwan salih yang insya Allah hafidz untuk kalian para muslimah yang menjaga dirinya.

Jadi, yuk para muslimah buang baper dan tagar gak penting itu. Gak usah ikut-ikutan apalah namanya hari patah hati itu. Siapkan saja hati terbaikmu untuk seorang lelaki salih yang siap menjadi jodohmu dunia akhirat. Dan bagi kaum laki-laki, tagar itu seharusnya semakin melecut diri untuk mempersiapkan diri menjadi yang terbaik bagi sang jodoh.

Tidak harus menjadi seperti Muzamil Hasbalah, tapi tetap menjadi diri sendiri saja. Diri yang patuh pada perintah Rabbnya, dan siap menyempurnakan separuh agama bila telah tiba waktunya. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version