View Full Version
Ahad, 06 Aug 2017

Menggapai Surga Dengan Istiqomah

Oleh: Laila Maisyarah (Mahasiswi STEI SEBI)

Memulai sebuah amalan baru adalah pekerjaan yang sulit bagi setiap orang. Namun, dibalik itu  ada hal yang lebih sulit lagi yaitu saat seseorang yang beramal tadi harus konsisten atau istiqomah dalam menjalankan amalannya. Secara umum, istiqomah diartikan sebagai sikap berpegang teguh terhadap ketetapan agama.

Istiqomah juga merupakan sesuatu yang melekat pada diri seseorang karena telah melakukan suatu hal berulang kali. Dan sesuatu inipun akan menjadikan seseorang itu memiliki sifat yang spontanitas terhadap hal yang sering dilakukannya ini dan dalam agama islam biasa disebut dengan Akhlak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah buah dari istiqomah.

Akhlak menurut Imam Al-Ghazali yaitu ungkapan tentang kondisi yang menetap di dalam jiwa, dimana semua perilaku bersumber darinya dengan penuh kemudahan tanpa memerlukan proses berfikir dan merenung. Membuat sesuatu itu menjadi akhlak bukanlah hal yang mudah. Begitu juga untuk istiqomah dalam melakukan kebaikan bukanlah suatu hal yang mudah. Akan banyak rintangan dan halangan bagi manusia yang ingin membiasakan diri dalam berbuat kebaikan. Karena setan pun telah berjanji kepada Allah SWT akan senantiasa menggoda anak cucu adam hingga hari kiamat kelak dan juga dari berbagai sisi seperti yang tertuang dalam QS. Al-A’raf : 13-17.

Melihat sulitnya atau tidak mudahnya seseorang untuk berperilaku istiqomah dalam kebaikan, maka Allah SWT pun telah menjanjikan surga bagi orang-orang yang dapat melakukannya. Dan janji ini tertuang di dalam kalam-Nya, QS.Fussilat : 31-33 yang artinya,

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah “ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kau minta. sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Selain dalam QS.Fussilat : 31-33, Allah juga memberikan ganjaran yang indah untuk orang-orang yang istiqomah dalam kebaikan. Yaitu terdapat dalam QS. Al-Jinn : 16 yang artinya,

“Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama islam), niscaya kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup.”

Istiqomah dalam kebaikan  juga merupakan salah satu indikator orang yang bertakwa. Karena seseorang tidak mungkin mencapai derajat takwa kalau belum dapat konsisten dalam melakukan kebaikan. Dan salah satu ciri-ciri orang yang istiqomah adalah bersegera dalam kebaikan. Bersegera dalam kebaikan disini maksudnya adalh orang yang istiqomah tentu akan menjadi garda terdepan apabila ada kesempatan untuk melakukan kebaikan, dan dia tidak akan bermalas-malasan terhadapnya apalagi sampai menunda kebaikan tersebut.

Seperti kita ketahui, istiqomah dalam kebaikan memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Hal yang tidak mudah dilakukan bukan berarti tidak dapat dilakukan, tapi dalam melakukannya kita harus melakukan kiat-kiat atau dalam melakukannya kita harus menggunakan usaha yang kita miliki. Istiqomah dalam kebaikan dapat dimulai dengan hal-hal kecil, seperti membiasakan untuk makan dan minum sambil duduk dan menggunakan tangan kanan, berwudhu sebelum membaca Al-Qur’an ataupun menerapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) saat bertemu dengan seseorang. Adapun beberapa kiat atau hal yang dapat dilakukan agar kita dapat istiqomah dalam kebaikan adalah :

  1. Selalui perbarui niat, karena setiap amalan itu ditentukan oleh niatnya. Jika ia berniat karena Allah maka Allah lah yang didapatkan, tapi apabila berniat karena dunia dan seisinya maka ia hanya akan mendapatkan sebatas dunia dan seisinya.
  2. Lakukan sekarang dan jangan pernah menunda-nunda suatu pekerjaan yang baik, karena setan dapat kapan saja membuat kita lalai dan tergoda hingga kita melupakan kebaikan tersebut.
  3. Terus perbaiki diri dan melakukan yang terbaik saat kita ingin istiqomah dalam kebaiakan. Jadi, kita harus melakukan usaha dan doa optimal untuk membuat kebiasaan yang baik.
  4. Selalu berprasangka baik kepada Allah, karena dalam usaha kita melakukan istiqomah nantinya pasti ada ujian yang harus kita lalui dan meyakini bahwa setiap ujian itu adalah sesuatu yang harus dilewati dan ada kebaikan di dalamnya.
  5. Mulailah dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang kecil terlebih dahulu, karena kebaikan-kebaikan yang besar berawal dari kebaikan-kebaikan yang kecil.

Jadi jika kita ingin menggapai surga-Nya Allah SWT, maka kita dapat mendapatkannya jika kita dapata istiqomah atau konsisten dengan kebaikan yang kita lakukan. Awali dengan niat yang baik dan jangan pernah menunda suatu kebaikan, maka insyaAllah, Allah SWT akan memudahkan jalan kita untuk menggapai istiqomah yang akan menggiring kita ke surga-Nya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version