Perjuangan rakyat Indonesia menolak pornografi seolah menemui tembok tebal. Bagaimana tidak bila ternyata pemerintah yang seharusnya melindungi rakyatnya, malah menjadi pihak yang mendukung aksi ketelanjangan dirayakan. Masih ingat kan peristiwa peluncuran buku yang di tengah-tengah acara muncul penari perut yang otomatis setengah telanjang beraksi di depan para pejabat. Belum lagi rencana pemerintah mengundang girl band dari Korea yang jelas-jelas tak mungkin datang memakai baju muslimah, kan?
Tersebutlah nama Bu Elly Risman, salah satu pendidik yang peduli generasi menolak keras rencana pengundangan grup girl band tersebut. Tapi apa hasilnya? Bukannya diapresiasi, beliau bahkan dibully baik oleh abegeh yang berusaha dilindunginya maupun oleh emak-emak yang kurang wawasan.
Selain Bu Elly Risman, ada Bu Maimon Herawati juga. Beliau ini dosen di Unpad yang sangat getol menyuarakan menolak kedatangan grup girl band dari Korea ini. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari membikin petisi di change.org maupun berusaha mendatangi dan mengajak diskusi perwakilan dari kedubes Korea untuk Indonesia. Bu Maimon terus menyuarakan tanpa jemu penolakan kedatangan SNSD, grup girl band yang hobi umbar aurat ini.
...Perjuangan rakyat Indonesia menolak pornografi seolah menemui tembok tebal. Bagaimana tidak bila ternyata pemerintah yang seharusnya melindungi rakyatnya, malah menjadi pihak yang mendukung aksi ketelanjangan dirayakan...
Hingga detik ini, H-2 menjelang peringatan kemerdekaan RI ke 72, belum ada tanda-tanda dan itikad baik dari pemerintah untuk membatalkan kedatangan cewek-cewek seksi ini. Berdalih untuk pembukaan Asian Games, si menteri keukeuh dengan rencana semula. Sudah tak peduli ia dengan keberatan berbagai pihak terutama mereka yang masih peduli terhadap masa depan calon pemimpun negeri yang saat ini masih abegeh.
Mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa hutang negara sudah berada pada tahap kritis. Uang terus saja dikucurkan untuk proyak hura-hura daripada yang membangun secara riil. Kita lihat saja bagaimana ending dari drama yang berharga mahal ini baik secara materi, pun secara moral dan mental pada generasi. Sudahlah tak ada nilai kebaikan atau history yang bisa ditampilkan SNSD dengan aksi umbar auratnya, hutang negara pun semakin mencekik leher seolah menjadi pembenar.
Masih panjang dan berliku perjalanan bangsa Indonesia untuk memahami makna kemerdekaan hakiki. Sungguh sangat memalukan dan mengkhawatirkan melihat fenomena kebijakan yang dikeluarkan pihak panitia berkaitan dengan jiwa anak-anak dan remaja. Semoga saja Allah masih berkenan melindungi negeri yang memang hobi bergelimang dosa ini. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google