Akhirnya, selesai juga heboh pro dan kontra kedatangan personil kru SNSD dari Korea itu. Itu tuh, girl band yang tampilannya umbar aurat tapi diidolai oleh banyak remaja dunia termasuk Indonesia. Menjelang kedatangan rame, saat datang rusuh, sudah balik pulang pun tetap heboh dalam makna negatif. Kok bisa?
Masih ingat kan kasus Bu Elly Risman yang dibully dengan sangat tidak pantas oleh remaja fans SNSD? Itu karena bu Elly sebagai pihak yang sangat sayang dan peduli pada generasi, bersuara keras menolak kedatangan para cewek yang seringkali berpakaian kurang bahan ini. Didukung oleh BEM (Barisan Emak Medsos) yang salah satunya adalah Bu Maimon Herawati, dosen Unpad, mereka semua bersuara sama menolak girl bank Korea tersebut. Senasib dengan Bu Elly, Bu Maimon pun juga dibully.
Apa yang dikhawatirkan oleh para ibu peduli generasi itu akhirnya terbukti. Selain merusak generasi, kehadiran personil SNSD malah mengundang petaka. Taeyeon mendapat pelecehan seksual setibanya di bandara Indonesia. Anggota tubuhnya disentuh dengan tidak senonoh oleh para fans mereka sendiri. Dikabarkan, si idola itu bahkan jatuh terjengkang dan menangis mendapat perlakuan liar dari SONE (sebutan untuk fans girl band tersebut) Indonesia.
Tidak berhenti di situ saja. Kejadian ini terdengar hingga Korea dan dimuat oleh surat kabar di sana. Nama Indonesia pun tercoreng karena ulah tak bermoral para fans sendiri. Kalau dipikir-pikir, sungguh tak ada manfaat apa pun yang didapat dengan mengundang personel SNSD yang katanya tarifnya hingga ratusan juta rupiah.
...Remaja muslim yang keren dan smart jauh lebih bangga dengan keislamannya. Dia akan fokus pada hal-hal yang bermanfaat pada kehidupannya baik dunia dan akhiratnya...
Okay, kejadian itu telah berlalu. Harapannya sih semoga pihak pengundang bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Bilapun tidak, ya biar sajalah. Yang penting usaha maksimal dari para peduli generasi telah dilakukan untuk membentengi para remaja. Nah, tinggal kamu sendiri nih para remaja yang juga harus bisa membentengi diri sendiri agar tidak menjadi bagian dari penggila budaya K-pop itu.
Sebagai remaja muslim yang smart, tentu dong bukan pada tempatnya kamu ikut-ikutan ngefans pada budaya yang jelas-jelas merusak mental dan moral generasi itu. Remaja muslim itu remaja yang memunyai jati diri jelas. Dia gak akan ikut-ikutan hanya karena trend. Dia mampu bersikap mandiri tanpa harus membebek remaja lainnya. Di saat hampir semua remaja ngefans dengan budaya K-pop, remaja muslim yang smart tak akan terpengaruh.
Remaja muslim yang keren dan smart jauh lebih bangga dengan keislamannya. Dia akan fokus pada hal-hal yang bermanfaat pada kehidupannya baik dunia dan akhiratnya. Buat apa menyibukkan diri dengan mengidolai cewek-cewek yang umbar aurat seperti itu? Apalagi sampai ikut-ikutan membully orang tua yang berusaha menyelamatkan generasi. Duh, istighfar. Tobat dulu dong sana. Semoga remaja muslim pembaca voa-islam tak ada satu pun yang berada di barisan SONE yang tingkahnya sangat tidak beradab itu.
Tanpa ngefans K-pop dan menjadi SONE, hidup tetap baik-baik saja kok. Masa remajamu tak akan kurang cerianya tanpa perlu menjadi pemuja pamer aurat dan umbar syahwat. Kamu tetap menjadi remaja keren dan smart dengan teguh pada identitas aslimu saja, yaitu menjadi muslim sejati tanpa harus kehilangan jati diri. Sip! (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google