CIMAHI (voa-islam.com) – Forum pemuda dan mahasiswa cimahi Gelar Lingka Diskusi (LD) di Cimahi, Sabtu, (16/9/17). Dalam kegiatan yang bertajuk “derita muslim rohingya adalah derita kita” ini dihadiri sejumlah mahasiswa dari kota Cimahi dan Kota Bandung. Dalam diskusinya mahasiwa menilai isu Kemanusiaan yang menimpa muslim rohingya bukan hanya Isu agama namun juga isu politik.
“Kalau ada yang mengatakan jika bencana kemanusiaan yang menimpa muslim rohingya merupakan akibat politik tidak bisa kita salahkan, jika ada yang mengatakan baahwa itu merupakan isu agama maka itu juga benar juga,” kata Indra Lesaman selaku peserta diskusi.
Iya menilai dalam penderitaan muslim rohingya layak dikatakan konflik agama karena yang di bantai di wilayah Miyanmar bukan hanya muslim rohingya, namun juga muslim yang bukan ber etnik rohingya pun menjadi korban kemanusiaan.
“Karena yang mendapat pembantaian di sana bukan hanya muslim yang beretnik rohingya namun muslim selainnya juga mendapat perlakuan yang sama,” tambahnya.
Mahasiswa juga menilai bahwa persoalan politik juga menjadi salah satu hal penyebab terjadinya krisis kemanusiaan yang menimpa muslim rohingya. Kekayaan alam yang terkandng di Miyanmar menjadikan sejumlah negara besar berebut untuk menguasainya, sehingga membenturkan isu agama adalah salah satu cara ungtuk menguasai kekayaan yang terkadung di bumi Miyanmar.
“Kepentingan besarnya adalah minyak yang ada disana, jadi dis ana itu terjadi persaingan global para kapitalisme, salah satunbya adalah Amerika, dan saat ini juga bisa kita lihat Cina. Sehingga mereka tidak peduli dengan nyawa manusia yang peting hawa nafsu mereka terpenuhi,” kata Fainal yang sebagai peserta lingkar diskusi.
Ironisnya hal tersebut juga didukung oleh pemerintahan rohingya, sehingga makin banyak korban yang berjatuhan. “ironisnya pemerintah rohingya mendukung tindakan tersebut, makanya wajar kalau kita marah sebagai umat islam,” tambahnya.
Sementara ketua FDPMI, Iwal Maslin mengatakan, umat muslim yang terusir dari tempat tinggal mereka sendiri tidak hanya butuh donasi dana, namun juga butuh kedamaian, sementara itu PBB hari ini belum terlihat berbuat sesuatu untuk mengnhentikan kekerasan yang terjadi, maka Indonesia sebagai negera mayoritas muslim seharusnya mengirimkan militernya untuk menciptakan kondisi damai disana.
“Sebenarnya umat muslim rohingya yang saat ini sedang dibantai di rohingya bukan hanya butuh donasi, namun juga butuh kedamaian, sementara kita lihat PBB belum mengambil tindakan apa-apa, maka Indonesia yang mayoritas muslim seharusnya menurunkan liternya untuk menciptakan kondisi yang aman disana,” pungkas Iwal. [saifal/syahid/voa-islam.com]