Oleh: Azka Tahiyati
(Staff Human Capital Management kSEI IsEf SEBI)
Mahasiswa merupakan generasi intelektual yang memiliki kreatifitas serta inovasi untuk menjadikan negeri ini seperti apa yang dicita – citakan oleh pahlawan terdahulu. Kiprah nyata mahasiswa sangat dinanti karena tugas utama mahasiswa selain belajar yaitu menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pihak yang bersangkutan.
Saat ini pergerakan dakwah yang dilakukan mahasiswa sangat dirasa oleh masyarakat. Eksistensi pergerakan dakwah merupakan langkah alternatif yang dilakukan oleh mahasiswa guna mengabdikan diri pada umat dan bagsa. Tak ada satupun penghalang yang dapat menyurutkan langkah untuk selalu menebar kebaikan dan kebermanfaatan untuk umat.
Dakwah merupakan kewajiban kita semua, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk selalu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada yang mungkar. Urgensi dari perintah Allah ini merupakan perisai bagi kita agar selalu berlomba – lomba untuk mengerjakan kebaikan. Salah satunya dengan dakwah.
Diantara segolongan mahasiswa masih ada yang berpandangan bahwa dakwah dan aktifitas selain belajar, sebut saja kesibukan organisasi dapat mengancam turunnya index prestasi kumulatif (IPK), ini merupakan argumen yang kurang tepat, dikarenakan semakin seseorang disibukkan oleh suatu urusan maka orang tersebut termotivasi mengatur dan mempergunakan waktu dengan sebaik mungkin, tidak ada waktu yang disia – siakan baginya waktu sangat bernilai.
Dakwah tidak menurunkan prestasi, justru sebaliknya. Dengan dakwah seorang aktivis senantiasa memperbaiki diri karena tidak mungkin ia mengajak kepada kebaikan sebelum mengerjakannya.
Sebagai aktivis dakwah kampus kita harus membranding bahwa mahasiswa memiliki fashion yaitu ngaji, baca dan dakwah. Gak keren jika mahasiswa tilawahnya masih kurang dari satu juz perhari, gak keren jika mahasiswa malas untuk membaca dan lebih gak keren lagi jika mahasiswa tidak memiliki prinsip untuk berdakwah.
Mari jadikan dakwah sebagai kebutuhan, karena ia adalah perisai agar kita senantiasa memperbaiki diri dan menjadi contoh terbaik bagi orang – orang sekitar. Persiapkan bekal, dimulai dari kemantapan iman dan pemahaman yang universal dari setiap ilmu yang dikaji karena sangat tidak mungkin seorang aktivis dapat berdakwah tanpa memahami dengan benar apa yang ia sampaikan kepada masyarakat.
Ketika persiapan sudah dilakukan selanjutanya harus ada wadah sebagai orientasi agar dakwah yang kita lakukan lebih terarah sehingga output yang kita targetkan tercapai. Maka aktif dalam organisasi menjadi sebuah solusi bagi aktivis dakwah untuk bisa memberikan kontribusi maksimal karena aktivitas dalam organisasi menjadi ladang penyemaian amal sholih yang membuat seseorang semakin dicintai Allah.
Sungguh kesibukan seorang aktivis dakwah akan membuatnya lebih menghargai waktu, baginya dakwah bukanlah beban apalagi rintangan. Allah senantiasa mempermudah urusan hambanya manakala hamba tersebut mempermudah urusan saudaranya. Tunaikan apa yang menjadi hak Allah atas kita maka Allah akan mendahulukan untuk memenuhi hak kita atas hamba-hambanya. Mari sama – sama niatkan untuk menjadi aktivis dakwah kampus pemburu predikat Cum Laude. [syahid/voa-islam.com]