View Full Version
Senin, 13 Nov 2017

Remaja Bilang Cinta, Why Not?

Oleh: Minah, S.Pd.I*

Hari gini remaja nggak kenal cinta? Ih...yang bener?

Remaja di zaman now pasti tahu apa itu cinta. Jika membahas cinta, topik ini tuh nggak ada habisnya. Baru saja ditanya tentang cinta, sudah tuh pada senyum-senyum.

Sobat remaja, cinta itu anugerah terindah dari Allah SWT. Setiap orang pasti memiliki rasa cinta karena manusia memiliki gharizah (naluri). Pada setiap diri manusia, Allah berikan kebutuhan akan naluri. Salah satunya adalah ghorizah nau’ yang penampakannya yaitu adanya rasa suka dengan lawan jenis. Jika rasa suka itu disalurkan dengan benar, maka mendatangkan kebahagiaan. Tetapi, jika disalurkan pada jalan yang salah maka akan mendatangkan kerusakan (fasad).

Sayangnya, banyak yang menyalurkan cinta itu dengan cara TTM (Teman Tapi Mesra) atau dengan pacaran. Cowok dan cewek yang saling tertarik, lalu mengikat janji. Di antara mereka ada yang memanggil kakak adek, papa dan mama, ayah dan bunda bahkan yang merasa Islam manggilnya umi dan abi. Astaghfirullah! Padahal dalam Islam bergaul pun ada aturan mainnya, nggak sembarangan loh.

Kalau ditanya kenapa mereka milih pacaran, macam-macam jawabnya.  Katanya untuk menyalurkan ekspresi cintanya, atau agar lebih kenal dengan pasangan hidup sebelum ke jenjang pernikahan. Lah.. ini mah salah kaprah namanya. Dan ada juga pengen dibilang Islami, sehingga mereka akan katakan pacaran yang Islami. Loh emang ada pacaran Islami? Siapapun yang melakukan aktivitas maksiat, tetap saja berdosa.

Aneh bila suatu saat nanti teman-teman yang berstatus anak masjid atau aktivis hijaber (dll yang terlihat Islami) terkena 'virus' cinta kemudian mengekspresikan cintanya lewat pacaran. Tapi ingat, aktivitas itu nggak bisa disebut pacaran islami, karena memang nggak ada istilah itu. Jangan salah sangka yah, mentang-mentang pacarannya menggunakan jilbab, baju koko, lalu mojoknya di masjid, memulainya dengan baca basmalah dan selesainya ucap hamdalah, disebut aktivitas pacaran Islami. Wah salah besar itu. Dan yang jelas itu mah dosa besar!

Hmm.. pacaran Islami nggak ada dalam Islam. Firman Allah: “Dan janganlah  kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra:32).

Ketika cinta menyapa, nggak mesti diwujudkan dalam bentuk pacaran kan? Kamu bisa kok mengalihkan rasa cinta yang hadir itu dengan sibuk kajian Islam, sekolah yang rajin, kejar prestasi, jaga pergaulan,  berkumpul dengan teman yang sholeh, dan berbakti pada orang tua.  

Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT, maka wajib taat terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan kita juga harus memahami bahwa menempuh jalan pacaran dalam mengekspresikan cinta adalah dosa atau salah besar. Islam mempunyai aturan main dalam menyalurkan rasa cinta yakni khitbah dan nikah.

Subhanallah. Begitu  indah  aturan dalam Islam, yang mengajarkan kita tentang aturan hidup termasuk pergaulan agar nggak salah arah. Jadi sah-sah saja kok remaja bilang cinta asal sesuai koridor syar'i. Masalahnya, kamu udah siap mengkhitbah bagi cowok dan dikhitbah bagi cewek, belum? Kalau belum, gak usah main api deh. Nikmati masa mudamu tanpa harus terganggu oleh si merah jambu. Sip deh! (riafariana/voa-islam.com)

*Penulis adalah Pengajar/Praktisi Anak dan Remaja, Anggota Komunitas Revowriter.

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version